Kapal perang Angkatan Bersenjata Diraja Malaysia masuk wilayah perairan Indonesia di blok Ambalat, Kalimantan Timur. Namun, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso menyatakan, hal itu bukanlah sesuatu yang disengaja."Saya kira kesengajaan itu tidak ada. Kita sudah kerjasama tentang prosedur dan mekanisme pengamanan maritim bersama," kata Djoko Santoso usai menghadiri Seminar Perbatasan dalam rangka Koentjaraningrat Memorial Lecture VI/2009 di Kantor Departemen Pertahanan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (28/5/2009).
Djoko lantas menjelaskan, beberapa bulan silam, dirinya bersama Panglima Tentara Diraja Malaysia telah menyusun prosedur bersama tentang operasi laut, keamanan maritim dan patroli laut.
"Masalahnya begini, masing-masing baik Malaysia dan Indonesia beda-beda dalam mengklaim satu wilayah, sehingga ada suatu dispute area (batas wilayah terluar). Perasaan dia dan perasaan kita, patroli itu tidak melanggar, tapi sebenarnya melanggar," jelasnya.
Menurut Djoko, dalam kerjasama itu sudah diatur semua prosedurnya apabila terjadi suatu pelanggaran di perbatasan.
"Kita sudah atur semua, bagaimana prosedurnya, bagaimana komunikasi supaya bila terjadi pelanggaran bisa diselesaikan dengan baik," ujarnya.
Dalam prosedurnya itu, sambung Djoko, telah dijelaskan secara teknis, bila ada yang melanggar pertama diberi peringatan bahwa kapal yang bersangkutan telah masuk wilayah perairan Indonesia atau Malaysia.
Setelah itu disebutkan titik koordinat sekian, sehingga ada yang namanya dispute area atau wilayah terluar suatu perairan suatu negara.
Diakui Djoko, saat ini memang ada kerjasama military to military antara RI dan Malaysia, termasuk goverment to goverment.
"Kalau military to military setiap tahun, tapi pemerintah to pemerintah itu dua tahun sekali dan ujung tombaknya ada di Menteri Luar Negeri," pungkasnya.
detikcom - Kamis, Mei 28
Kamis, 28 Mei 2009
Cari: Panglima TNI: Bukan Suatu yang Disengaja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
SRAGEN - Kamis (17/9) pagi tadi sekitar pukul 10.30 dikhabar kembali terjadi kecelakaan pesawat TNI AU di Kampung Gulon, Desa Jati, Kecamata...
-
KD Tunku Abdul Rahman KUALA LUMPUR - Kapal selam pertama negara, KD Tunku Abdul Rahman, sudah berada di perairan Selat Melaka menuju ke Pela...
-
KRI Sikuda-863, termasuk dalam Kapal patroli kelas Attack. KRI eks HMAS Attack (P 90) adalah kapal patroli yang dibuat oleh Evans Deakin and...
-
Latihan gabungan (Latgab) anti teror di Surabaya dilakuan TNI-Polri di Bandara Juanda dan 3 hotel berbintang 5, Minggu (21/12/08). Dalam lat...
-
SEBATIK - Sejumlah anggota Korps Marinir dengan Kapal Angkatan Laut (KAL) milik Lanal Nunukan, tiba di Dermaga Binalawan, Pulau Sebatik, Nun...
-
JAKARTA - Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Pangkoopsau) II Marsekal Muda TNI Yushan Sayuti mengatakan, pihaknya akan mencek selu...
-
25 September 2009, Surabaya -- Sebanyak 6 buah pesawat tempur jenis F-18 Hornet milik RAF, Australia transit di Lanudal Juanda untuk melaksa...
-
Jakarta - Belum genap 2 bulan setelah jatuhnya pesawat Fokker A 2703 di Bandung, kini TNI AU kembali berduka. Sebuah pesawat Hercules C-130 ...
-
Pemeriksaan di Jembatan Comoro, Subdistrik Comoro, Dili, Timor Leste, pertengahan 2006 silam, terkait dengan kabar demo susulan menuntut m...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar