
Roket RX-420 saat loading di peluncur pada 1 Juli 2009.
JAKARTA - Lima tahun lagi, Indonesia akan memiliki teknologi roket peluncur satelit sendiri. Ini sesuai target Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) yang menargetkan dapat meluncurkan roket pendorong satelit bertingkat empat yang disebut dengan Roket Pendorong Satelit (RPS)-420 untuk pertama kalinya pada 2014.
"Namun, Lapan akan berupaya agar proses peluncuran itu dapat dimajukan pada 2012 sebagaimana yang diminta DPR," kata Deputi Teknologi Dirgantara Lapan Dr Ing Soewarto Harhienata dalam seminar "Diseminasi Perkembangan Roket dan Satelit di Indonesia" di Kantor Lapan, Jakarta, Rabu (29/7).
Soewarto menjelaskan, pihaknya sedang merancang roket bertingkat empat dengan dua RPS guna meluncurkan satelit pemantau Indonesia pada 2014. Sebagai pendahuluan, Lapan telah berhasil meluncurkan roket RX-320 pada 30 Mei 2008 dan RX-420, 2 Juli 2009, yang dilaksanakan di Stasiun Uji Terbang Pamengpeuk, Jawa Barat.
Hingga saat ini, sebagian proses pembuatan RPS-420 itu telah dilaksanakan dan telah diujiterbangkan meski masih membutuhkan beberapa perbaikan lagi. "Kalau secara persentase (RPS-420 itu) sudah selesai kira-kira 40 persen," katanya.
Tergantung pembiayaan
Karena proses pembuatan RPS-420 itu dianggap lancar, DPR meminta Lapan untuk mempercepat rencana peluncurannya. Kata Soewarto, DPR meminta Lapan untuk mengajukan proposal pembiayaan agar proses peluncuran itu dipercepat dan sudah dapat terealisasi pada 2012.
"DPR sudah mengetahui tidak ada masalah di bidang teknologi (persiapan RPS-420 itu), tetapi hanya di bidang pembiayaan," kata Soewarto.
RPS-420 itu diproyeksikan terlebih dulu pada kemampuan untuk mengorbitkan satelit di antariksa, tapi belum memuat peralatan untuk pemantuan di angkasa tersebut. Jika proyek RPS-420 itu berhasil, baru Lapan menyiapkan satelit untuk diluncurkan.
Di samping roket, Lapan juga terus mengembangkan teknologi satelit. Lapan TUB-SAT (Lapan A-1) yang diluncurkan pada 2007 merupakan satelit pertama yang sebagian besar desain dan produksinya dilakukan para insinyur Indonesia bekerja sama dengan Universitas Teknologi Berlin, Jerman.
Selama ini, peluncuran satelit tersebut dilakukan di Shiharikota, India, dengan roket buatan India. Lapan masih akan menggunakan roket India untuk meluncurkan satelit Lapan A-2 yang akan digunakan untuk telekomunikasi. Proses pembuatan satelit untuk komunikasi itu dilakukan bekerja sama dengan Orari.
Sumber : KOMPAS.COM
Kamis, 30 Juli 2009
Roket Peluncur Satelit Dipercepat 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
SEORANG advokat terkenal, Adnan Buyung Nasution mengusulkan agar perundingan sengketa perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya kawasan Ambal...
-
Paska Jatuhnya Heli Latih Penerbad SEMARANG - Bangkai helikopter milik Penerbangan TNI-AD (Penerbad) yang jatuh di areal tambak di daerah Ta...
-
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk menekan pelanggaran di wilayah perbatasan laut kedua negara, teruta...
-
Tobago/TB-10 TNI-AL Berhasil Dievakuasi Jakarta - Tim gabungan TNI/Polri dan PT Angkasa Pura berhasil mengevakuasi pesawat latih TNI...
-
Pada hari itu juga, kedua KRI juga berhasil mendeteksi sebuah helikopter Malaysian Maritime Enforcement Agency dan pesawat Beechraft yang te...
-
JAKARTA - Sepanjang 2009, TNI Angkatan Laut menyelamatkan kekayaan negara sebesar Rp13,8 triliun dari berbagai operasi menangani kejahatan l...
-
TNI meminta jaminan ketersediaan anggaran bagi pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) dari dalam negeri. Demikian salah satu poin y...
-
Jakarta - TNI AL siap siaga menghadapi terorisme di laut. Sejumlah latihan sudah dilakukan demi kesiapan menanggulangi ancaman di wilayah pe...
-
JAKARTA - Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Budi Santoso meminta DPR dan pemerintah serius dalam mempersiapkan kemandirian alat...
-
TNI Angkatan Darat (AD) menggelar latihan bersama Tentara Nasional Singapura, Kamis (24/10). Latihan dibuka di Lapangan Markas Rindam I/Buki...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar