
NILAH.COM, Jakarta - Gertakan Malaysia akan membawa persoalan perbatasan dengan Indonesia ke Pengadilan Internasional menunjukkan tak dihiraukannya pidato Presiden SBY di Mabes TNI.
"Sehari setelah Presiden SBY pidato ternyata Malaysia bukannya lunak malah menggertak lagi akan membawa ke Pengadilan Internasional," ujar peneliti PRIDE (Political Reserach Institute for Democracy) INDONESIA Rohim Ghazali kepada INILAH.COM, Jumat (3/9).
Menurut Rohim, pidato Presiden SBY di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu (1/9) telah membuat Malaysia besar kepala. Dan mereka bertambah yakin akan bisa memenangkan sengketa wilayah.
"Pidato SBY kemarin ibarat kado untuk hari kemerdekaan Malaysia," ujarnya.
Sebagaimana diberitakan, sehari setelah Presiden SBY berpidato, Malaysia malah mengancam akan membawa masalah perbatasan Indonesia-Malaysia ke Pengadilan Internasional.
"Jika sudah mencapai titik tertingginya, maka International Court of Justice akan menjadi tempat terakhir untuk menyelesaikan masalah perbatasan laut ini," ujar Deputi Menlu Malaysia Richard Riot, seperti dilansir Straits Times, Kamis (2/9).
Menurut Riot, kedua negara telah rutin bertemu untuk memecahkan masalah tersebut. Namun, masih belum ada solusi yang bisa disepakati kedua belah pihak. "Tak mungkin bisa dilakukan dengan cepat. Sudah 16 pertemuan saja masih belum ada solusinya." [mah]
Senin, 06 September 2010
Acuhkan pidato SBY, Malaysia mengancam akan maju ke Pengadilan Internasional.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
SEBATIK - Sejumlah anggota pasukan khusus Intai Amfibi-1 (Taifib-1) Marinir, melakukan terjun tempur freefall dari pesawat Casa NC-212 milik...
-
P2 Komando produksi Surya Sentra Ekajaya JAKARTA – Dalam rangka meningkatkan industri pertahanan ...
-
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso menegaskan pihaknya komitmen untuk menggunakan senjata dan peralatan militer yang diproduksi i...
-
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi seiring dengan zaman yang terus berkembang, serta diikuti dengan era globalisasi yang m...
-
Yogyakarta (ANTARA News) - TNI Angkatan Udara menargetkan kenaikan rata-rata kesiapan pesawat sekitar 10 hingga 15 persen, dengan kenaikan a...
-
24 September 2009, Kupang -- Pemerintah Timor Leste mengutus Menteri Muda Otonomi Oecusse, Jorge da Crus Teme untuk melakukan koordinasi den...
-
Beirut - Komandan Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL) Mayjen Claudio Graziano mengatakan, tambahan pasukan infante...
-
Kodam IX/Udayana mempersiapkan secara dini konsep pengamanan pertemuan Bali Democracy Forum (BDF) yang rencananya dilangsungkan pada tanggal...
-
Pesawat Patroli Maritim CN-235 buatan PTDI JAKARTA - Departemen Pertahanan mewakili pemerintah...
-
JAKARTA - Departemen Pertahanan menyatakan, pengadaan dua kapal selam baru bagi TNI Angkatan Laut akan ditunda sampai 2011, karena keterbata...
Ya harapan saya sebagai anak bangsa, semoga Pemerintah Indonesia dalam hal ini Bpk. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dapat bersikap lebih tegas lagi. Sehingga negara kecil seperti Malaysia yang kemerdekaanya hanya pemberian dari negara lain (pemberian inggris), tidak lagi menginjak-injak harkat dan martabat bangsa. dengan ktegasan, Jayalah Indonesiaku!
BalasHapus