Sebanyak 60 awak pesawat dari jajaran Komando Operasi Udara I (Koopsau I) terapung di laut Ujung Genteng Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat selama 2 hari akibat pesawat yang ditumpanginya sedang melaksanakan operasi tiba-tiba mengalami kondisi emergency dan harus melaksanakan pendaratan darurat.
Pendaratan darurat dilaksanakan dengan berhasil namun lokasi pendaratannya berada di wilayah yang dikuasai musuh. Sehingga para awak pesawat harus melaksanakan survive dan tindakan penyelamatan sampai berhasil lolos dan ditolong pasukan kawan. Pada saat mempertahankan hidup dengan melawan gelombang laut pantai selatan yang ganas dengan menggunakan perahu karet dan peralatan seadanya, sekali-kali perahu yang digunakan di balik dan para awak bersembunyi di balik perahu tersebut untuk menghindar dari serangan atau tembakan musuh, demikian salah satu skenario latihan materi pelajaran air pada Latihan Suvival Tempur dengan sandi “Madhi Yudha”. Selain pelajaran di air pelajaran yang dilaksanakan juga dalam latihan diantaranya Kompas siang dan malam, pembuatan shelter, pendadakan, turun tebing dan penyeberangan basah, pelajaran peta, introgasi, droping bantuan dari udara, makan binatang liar seperti ular dll, serangan udara musuh serta demo Hoist dengan menggunakan Helikopter SA 330 .
Latihan Survival Tempur yang dilaksanakan sejak tanggal 27 s.d 30 Oktober merupakan salah satu bentuk latihan yang dilaksanakan dalam memelihara dan meningkatkan kemampuan guna mewujudkan kesiapan operasional khususnya bagi awak pesawat di jajaran Komando Operasi TNI Angkatan Udara I ditutup oleh Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara I Marsekal Muda TNI Imam Sufaat, S.IP yang diwakili Kepala Staf Komando Operasi TNI Angkatan Udara I (Kaskoopsau I) Marsekal Pertama TNI Eddy Suyanto ST, di Pantai Ujung Genteng Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (30/10). Upacara penutupuan ditandai dengan pelepasan tanda latihan dari Kaskoopsau I kepada perwakilan masing-masing Komando Latihan, Pelatih dan Peserta Latihan.
Pangkoopsau I Marsekal Muda TNI Imam Sufaat dalam sambutannya yang dibacakan Kaskoopsau I Marsekal Pertama TNI Eddy Suyanto mengatakan dengan berakhirnya latihan ini maka berarti kita baru saja menyelesaikan salah satu program latihan guna lebih meningkatkan kesiapsiagaan operasional dan profesionalisme personel/satuan baik dalam masa damai maupun dalam masa perang dengan meningkatkan kemampuan awak pesawat dalam mempertahankan diri, melakukan tindakan penyelamatan pada saat menghadapi keadaan darurat di daerah musuh serta meningkatkan Staf Markas Komando Operasi TNI Angkatan Udara I dalam manajemen operasi dan latihan terutama untuk perencanaan dan pengendalian latihan Survival Tempur “Madhi Yudha”. Panglima berharap, apa yang telah saudara-saudara peroleh selama mengikuti latihan ini hendaknya dapat dijadikan pegangan untuk pengembangan selanjutnya, karena tiada jalan pintas untuk menjadi “Airman” yang profesional dan memiliki semangat serta jiwa juang yang tinggi tanpa latihan-latihan seperti yang kita laksanakan ini.
Sedangkan Direktur Latihan Asisten Operasi Kepala Staf Koopsau I Kolonel Penerbang Ismono Wijayanto menjelaskan peserta latihan diikuti 60 awak pesawat dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Lanud Atang Senjaya, Bogor, Lanud Suryadarma, Kalijati, Lanud Pekanbaru, dan Lanud Supadio, Pontianak ini pada hari pertama kegiatan latihan dilaksanakan di Markas Koopsau I, sedangkan manuver lapangan 28 s.d 30 Oktober mengambil lokasi di Ujung Genteng Cibalimbing, Sukabumi, Jawa Barat.
Hadir dalam acara tersebut Para Asisten Kaskoopsau I terdiri dari Asren Koopsua I, Kolonel Penerbang Abd. Rsyid D, Aspers Kolonel Navigator Yoyok Y. Setiyono, Askomlek Kolonel Elektronik Gunawan W, serta Pejabat Pemerintahan dan Polri Ujung Genteng Kabupaten Sukabumi.(Sumber)
Sabtu, 01 November 2008
60 Awak Pesawat Koopsau I Terapung Di Laut Ujung Genteng, Sukabumi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
KRI Sikuda-863, termasuk dalam Kapal patroli kelas Attack. KRI eks HMAS Attack (P 90) adalah kapal patroli yang dibuat oleh Evans Deakin and...
-
JAKARTA - Mabes TNI hingga kini masih menyelidiki identitas pesawat atau pihak yang mengunci "misil" dua pesawat tempur jet Sukhoi...
-
JAKARTA - Sejumlah personel marinir Indonesia menunjukkan ketangkasan turun dari helikopter saat latihan bersama marinir AS 'Keris Eagle...
-
PONTIANAK - Sejumlah anggota pasukan khusus TNI AU melakukan teknik tempur jarak dekat, saat simulasi di Skuadron Paskhas di Lanud AU Supadi...
-
JAKARTA - Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Pangkoopsau) II Marsekal Muda TNI Yushan Sayuti mengatakan, pihaknya akan mencek selu...
-
25 September 2009, Surabaya -- Sebanyak 6 buah pesawat tempur jenis F-18 Hornet milik RAF, Australia transit di Lanudal Juanda untuk melaksa...
-
Pemberdayaan Wilayah Pertahanan melalui Pembinaan Teritorial (Binter) yang sempat mendapat sorotan tajam dari masyarakat, Kamis tanggal 26 P...
-
JAKARTA--MI: Markas Besar (Mabes) TNI menegaskan, pengiriman pasukan ke Palestina sangat tergantung pada putusan Perserikatan Bangsa-Bangsa ...
-
JAKARTA - Insiden penguncian pesawat Shukoi memunculkan pelbagai spekulasi, terutama terkait siapa yang menempatkan pesawat tempur buatan Ru...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar