Jumat, 25 Juni 2010

KT-1B Woong Bee, Pesawat Latih dari Negeri Ginseng


Detik news Jakarta - Pesawat berjenis KT-1B berjuluk Woong Bee mengalami kecelakaan di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. TNI AU menggunakan pesawat berbaling-baling ini untuk latihan bagi para calon instruktur penerbang yang sedang menempuh pendidikan di Sekolah Instruktur Penerbang.
Informasi yang dikumpulkan detikcom, Kamis (24/6/2010), pesawat KT-1B Wong Bee dibuat di Korea Selatan oleh Korean Aerospace Industry (KAI). Pesawat bermesin turboprop tersebut mempunyai kemampuan manuver dan akrobatik yang baik sehingga cocok untuk dijadikan sarana latihan bagi calon pilot militer.

Di negara asalnya, pesawat yang bisa melaju dengan kecepatan 648 km/jam itu, mulai digunakan oleh AU Korsel pada tahun 2000. Selain Indonesia, Korean Trainer (KT) ini juga digunakan oleh Angkatan Udara Turki.

Indonesia menggunakan versi KT-1B mulai akhir tahun 2003. Pada versi ini, KT-1 dimodifikasi sehingga memungkinkan pilot untuk mempersiapkan keterampilan menerbangkan pesawat tempur jet supersonik.

KAI mengirimkan tujuh pesawat plus spare part ke Indonesia dan juga menyediakan pelatihan bagi pilot dan mekanik Indonesia untuk menerbangkan dan merawat pesawat ini. Pada tahun 2006 TNI AU kembali membeli 12 pesawat KT-1B.

Selain untuk latihan manuver, Woong Bee juga bisa dipersenjatai. Dalam website KAI terpampang foto KT yang dilengkapi dengan peluncur roket dan rudal di kedua sayapnya.

Dalam insiden yang terjadi siang ini di Bandara Ngurah Rai, satu unit KT-1B mengalami kecelakaan. Pesawat yang ditumpangi Pangdam Udayana nyungsep di landasan pacu bandara. Beruntung kedua penumpangnya berhasil menyelamatkan diri dengan kursi pelontar sehingga tidak ada korban jiwa yang jatuh.

Penggunaan Pesawat Latih Wong Bee tidak Tepat
JAKARTA--MI: DPR menyesalkan jatuhnya pesawat latih jenis KT-1 Wong Bee di Bandara Ngurah Rai, Bali, Kamis (24/6). DPR menilai penggunaan fasilitas bukan pada tempatnya sehingga pemberi izin harus bertanggung jawab.

"Mereka masih sering memanfaatkan sesuatu yang tidak pada tempatnya," ujar anggota Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin saat dihubungi di Jakarta, Jumat (25/6).

Dia mengaku kecewa dengan penggunaan peswat latih tersebut yang ternyata bukan untuk kegiatan lain. Ia pun mempertanyakan ketidaktepatan penggunaan pesawat latih buatan Korea tersebut.

"Kepentingan apa digunakannya pesawat yang hanya sebagai sarana untuk latihan itu?" tanyanya untuk insiden pesawat yang ditumpangi oleh Pangdam IX Udayana Mayjen Rachmad Budianto.

Tubagus meminta pemberi izin digunakannya pesawat latih tersebut harus bertanggungjawab. "Siapa saja pemberi otoritas penggunaan pesawat tersebut harus bertanggung jawab karena dianggap melebihi batas kewenangannya," jelasnya.

Pesawat yang baru saja terbang dalam acara Terbang Gembira (Joy Flight) Pangkalan TNI AU Ngurah Rai jatuh di Bandara Ngurah Rai Bali pada Kamis (24/6). Pesawat rencananya terbang dengan rute Ngurah Rai, Tanah Lot, Gianyar, Padang Bai, Uluwatu, dan kembali Ngurah Rai.

Pesawat berlambang Jupiter 630 itu diterbangkan oleh Mayor Pnb Andi Wijanarko. Pilot dan Pangdam selamat berkat kursi pelontar.

Insiden terjadi dalam prosesi untuk mendarat. Sebelumnya pesawat terbang normal tanpa disertai aerobatik atau manuver. Hingga kini penyebab jatuhnya pesawat masih dalam penyelidikan tim. (*/OL-9)

Jakarta - Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga Adhyaksa Dault menjadi salah satu saksi mata jatuhnya pesawat KT-1 B Wong Bee. Sebelum jatuh, pesawat berpenumpang dua orang itu terbang miring.

"Kan yang terbang banyak tuh, sepertinya bersinggungan, terus satu pesawat miring-miring dan nyusruk ke landasan," kata Adhyaksa saat berbincang dengan detikcom, Kamis (24/6/2010).

Adhyaksa mengatakan, pesawat kecil itu kemudian terjatuh tepat di ujung landasan. Namun Adhyaksa tidak mengetahui pasti apa yang terjadi dengan pesawat itu.

"Saya lihat sih ada asap, tapi tidak tahu pasti," kata pria berkumis itu.

Pesawat yang jatuh merupakan salah satu pesawat yang unjuk kebolehan dalam acara 'Terbang Gembira' di Bandara Ngurah Rai.

Pesawat jatuh itu ditumpangi oleh Pangdam IX Udayana Mayjen Rachmad Budianto. Beruntung, Rachmad selamat berkat kursi pelontar dan terjun payung. Begitu juga dengan sang pilot, Mayor Pnb Andi Wijanarko.
(ken/fay)
Adhyaksa Dault: Pesawat Miring Terus Nyusruk ke Landasan
Jakarta - Mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga Adhyaksa Dault menjadi salah satu saksi mata jatuhnya pesawat KT-1 B Wong Bee. Sebelum jatuh, pesawat berpenumpang dua orang itu terbang miring.

"Kan yang terbang banyak tuh, sepertinya bersinggungan, terus satu pesawat miring-miring dan nyusruk ke landasan," kata Adhyaksa saat berbincang dengan detikcom, Kamis (24/6/2010).

Adhyaksa mengatakan, pesawat kecil itu kemudian terjatuh tepat di ujung landasan. Namun Adhyaksa tidak mengetahui pasti apa yang terjadi dengan pesawat itu.

"Saya lihat sih ada asap, tapi tidak tahu pasti," kata pria berkumis itu.

Pesawat yang jatuh merupakan salah satu pesawat yang unjuk kebolehan dalam acara 'Terbang Gembira' di Bandara Ngurah Rai.

Pesawat jatuh itu ditumpangi oleh Pangdam IX Udayana Mayjen Rachmad Budianto. Beruntung, Rachmad selamat berkat kursi pelontar dan terjun payung. Begitu juga dengan sang pilot, Mayor Pnb Andi Wijanarko.
(ken/fay)


DENPASAR, KOMPAS.com - Bangkai pesawat latih KT-1 Wong Bee yang jatuh saat Joy flight kemarin sore, Jumat (25/56/2010) pagi ini sekitar pukul 10.00 WITA dievakuasi oleh pihak Lanud Ngurah Rai.

Namun, pihak Lanud tidak ebrsedia memberikan keterangan terkait proses evakuasi ini. Wartawan yang akan meliput juga dilarang memasuki areal Lanud Ngurah Rai.

Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun dari sejumlah sumber berada, bangkai pesawat naas ini akan dievakuasi ke Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta dengan menggunakan pesawat Hercules.

Sementara sampai saat ini Danlanud Letkol Penerbang Aldrin P Mongan masih belum bisa dimintai keterangan soal penyebab kecelakaan, dan masih menunggu hasil investigasi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Antara (13) Anti Teror (20) Asia (27) Berita (48) Eropa (5) Feature (10) Indonesia (55) Industri Pertahanan (47) Intelijen (9) Kerja Sama (91) Konflik (42) Latihan Perang (48) Luar Negeri (43) Militer (101) Pameran Teknologi (30) PBB (44) Perang (4) Pertahanan (155) Polisi (5) Politik (62) Serah Terima Jabatan (1) Teknologi (91) Timur Tengah (6) TNI (105) TNI-AD (46) TNI-AL (140) TNI-AU (83) tnial (3) Today's Pic (7) US Army (2) War (2)
Diberdayakan oleh Blogger.
Defender Magazine