Minggu, 26 Oktober 2008

KASAL SOROTI MASALAH PERBATASAN ANTAR NEGARA

Pada tingkat regional, perkembangan ekonomi dan militer China dan India serta berbagai potensi konflik dengan negara tetangga, terutama menyangkut masalah perbatasan antar negara harus kita cermati, demikian dikatakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Sumardjono saat membuka Rapim TNI AL tahun 2008 di Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur (25/1). Selain itu pula Kasal menyoroti tentang pelaksanaan tugas TNI Angkatan Laut yang tentu sangat dipengaruhi oleh pengaruh lingkungan strategis yang berkembang secara cepat dan dinamis. Perubahan tersebut sebagai akibat dari dampak globalisasi yang melanda dunia saat ini. Diperkirakan, bahwa dampak globalisasi ini akan tetap mendominasi permasalahan bangsa-bangsa didunia, seperti masalah ekonomi, demokratisasi, hak azasi manusia, lingkungan hidup, perdagangan bebas dan terorisme.

Dihadapan para peserta Rapim, Kasal mengemukakan "Dalam lingkup nasional, kita masih dihadapkan pada permasalahan seperti pelanggaran wilayah, serta gerakan separatis dan konflik horizontal yang mudah terjadi di daerah NAD, Maluku, Poso dan Papua," katanya. Disamping itu juga kejahatan transnasional seperti perompakan, illegal fishing, illegal logging, illegal mining serta human trafficking melalui perairan yuridiksi nasional, diperkirakan masih tetap berlangsung dan mengakibatkan kerugian besar bagi negara.

Rapim juga membahas masalah logistik, yaitu masalah percepatan pembuatan kapal PKR dan Korvet Nasional berbasiskan korvet SIGMA class bekerjasama dengan PT PAL Indonesia serta melibatkan berbagai industri strategis dalam negeri. Masalah peningkatan kesiapan sistem senjata strategis berikut sistem kendali senjata, kemampuan pernika dan ketersediaan munisi berbagai kaliber dalam mendukung keperluan operasi dan latihan juga menjadi pembahasan. Pemenuhan kebutuhan BMP serta pengembangan sarana pelayanan BMP di berbagai titik strategis sebagai pendukung operasi laut merupakan bagian dari upaya peningkatan fungsi pangkalan sebagai unit pendukung. Dukungan lainnya adalah pelaksanaan pembangunan dan peningkatan fasilitas pangkalan khususnya fasilitas labuh dan dermaga di pangkalan-pangkalan TNI Angkatan Laut yang berada di/dekat daerah rawan konflik.

Kemudian peningkatan kemampuan Fasharkan TNI Angkatan Laut secara bertahap untuk mampu memberikan dukungan pemeliharaan minimal tingkat intermediate terhadap KRI/KAL yang berada di wilayah kerjanya.

Dibidang perencanaan dan anggaran diantaranya melaksanakan percepatan pengadaan alutsista melalui pendanaan dari pinjaman luar negeri/kredit ekspor (PLN/KE), berkoordinasi ketat dengan Mabes TNI, Dephan, Bappenas dan Depkeu. "Pengadaan Alutsista dilaksanakan secara bertahap dengan memperhatikan kemampuan ekonomi nasional, memprioritaskan produk industri dalam negeri, serta mengutamakan pengadaan peralatan yang terintegrasi antar matra guna memungkinkan interoperability dalam operasi dan latihan gabungan TNI," tandas Laksamana bintang empat itu.

Dalam Rapim tersebut, Kasal juga menekankan tentang terus dilakukannya upaya peningkatan kesejahteraan prajurit dan PNS TNI Angkatan Laut berupa kenaikan uang lauk-pauk/uang makan, gaji pokok dan tunjangan lainnya serta agar menghindari pemerataan yang tidak berkeadilan.

Untuk tahun anggaran 2008, pagu anggaran TNI Angkatan Laut sebesar Rp 5,501 triliun dengan rincian untuk belanja pegawai Rp 2,766 triliun, belanja barang Rp1,344 triliun dan belanja modal Rp 1,400 triliun. Sedangkan alokasi pinjaman luar negeri/kredit ekspor (PLN/KE) TA 2005 sampai dengan 2009 sebesar 1.989 juta dollar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Antara (13) Anti Teror (20) Asia (27) Berita (48) Eropa (5) Feature (10) Indonesia (55) Industri Pertahanan (47) Intelijen (9) Kerja Sama (91) Konflik (42) Latihan Perang (48) Luar Negeri (43) Militer (101) Pameran Teknologi (30) PBB (44) Perang (4) Pertahanan (155) Polisi (5) Politik (62) Serah Terima Jabatan (1) Teknologi (91) Timur Tengah (6) TNI (105) TNI-AD (46) TNI-AL (140) TNI-AU (83) tnial (3) Today's Pic (7) US Army (2) War (2)
Diberdayakan oleh Blogger.
Defender Magazine