KOBANGDIKAL - Mencermati perkembangan global dewasa ini, sudah saatnya Indonesia khususnya dalam pertahanan negara harus mengedepankan strategi pertahanan maritim. Hal ini bukanlah tampak alasan, mengingat dan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan. Konsekuensi sebagai penjaga kedaulatan negara di laut, TNI AL harus mampu mewujudkan laut yang aman dan terkendali, yaitu kondisi yang bebas dari berbagai ancaman kekerasan pengunaan kekuatan bersenjata, ancaman navigasi, terhadap eksplorasi dan eksploitasi SDA laut serta ancaman pelanggaran hukum di laut.
Demikian dikatakan Komandan Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Dankobangdikal) Laksda TNI Sumartono saat membuka pendidikan Pasukan elit TNI AL (Paska, Taifib dan Penyelam) yang diikuti 72 orang dari berbagai strata di Lapangan Kihadjar Dewantara, Kobangdikal, Senin (3/11).
Dikaitkan dengan kondisi dan konstelasi geografis terbuka, setengah terbuka, dan tertutup, lanjut mantan Danpuspenerbal ini, maka kehadiran Naval Power akan memberikan tiga keuntungan, yakni keunggulan unsur defensif yang mematikan, unsur ofensif yang efektif serta unsur detterence factor yang baik, sehingga musuh akan takut dan mengurungkan niat jahatnya.
Selain itu, kata orang nomor satu Kobangdikal ini, sudah sepantasnya Indonesia mempunyai kekuatan AL setara Green Water Navy, yaitu kekuatan yang dapat diandalkan untuk menegakkan stabilitas keamanan dan kemampuan mengadakan perlawanan terhadapa setiap ancaman, gangguan,hambatan dan tantangan.
“Pembangunan TNI AL yang Besar, Kuat dan Profesional bukan hanya jargon belaka namun suatu fakta yang menuntut realisasi nyata,” tegasnya
Selain alut dan fasilitas infrastruktur yang baik dan memadai, dalam membangun TNI AL yang Besar, Kuat dan Profesional perlu upaya penyedian SDM yang baik dan terencana dengan baik pula. Penyedian SDM yang berkualitas tidaklah mudah. Salah satu penyedian prajurit yang handal ialah dengan mendidik para prajurit TNI AL yang memiliki berbagai spesialisasi kemampuan.
“Selain memiliki kualitas kemampuan yang diharapkan, para siswa hasil didik harus pula dibentuk menjadi prajurit yang memiliki integritas pribadi sebagai prajurit matra laut yang memiliki karakter bahari dan bermoral tinggi.” tegasnya.
Upacara pembukaan pendidikan pasukan elit ini dihadiri pula Wadan Kobangdikal Brigjen TNI Marinir Arief Suherman, Komandan Kodikopsla Laksma TNI Ade Supandi serta para pejabat teras Kobangdikal lainnya. Usai upacara tampa basa-basi ini dilanjutkan orientasi sebelum masuk pendidikan yang sebenarnya di Pusdiksus (Paska dan Penyelam) dan Taifib di Kodikmar.
Untuk masa pendidikan Paska dan Taifib, lanjut Dankobangdikal, akan menempuh lama Pendidikan 10 bulan, kecuali penyelam dengan masa pendidikan 6 bulan. Pendidikan Paska bertujuan mencetak prajurit yang mampu melaksanakan tugas-tugas operasi ampfibi maupun tugas-tugas peperangan khusus laut. Sedangkan Dik Taifib ditujukan untuk mencetak prajurit Taifib yang dapat melaksanakan tugas pengintaian dan penyelidikan dalam operasi amfibi dan operasi-operasi lain melalui darat, laut dan udara.
Sementara itu Dikjuru Selam bertujuan mendidik para prajurit menjadi juru selam TNI AL yang profesional untuk mendukung kesiapan dan keselamatan bawah air khususnya KRI dalam suatu operasi laut.(sumber)
Selasa, 04 November 2008
Saatnya Kedepankan Strategi Maritim
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
SRAGEN - Kamis (17/9) pagi tadi sekitar pukul 10.30 dikhabar kembali terjadi kecelakaan pesawat TNI AU di Kampung Gulon, Desa Jati, Kecamata...
-
KD Tunku Abdul Rahman KUALA LUMPUR - Kapal selam pertama negara, KD Tunku Abdul Rahman, sudah berada di perairan Selat Melaka menuju ke Pela...
-
Latihan gabungan (Latgab) anti teror di Surabaya dilakuan TNI-Polri di Bandara Juanda dan 3 hotel berbintang 5, Minggu (21/12/08). Dalam lat...
-
SEBATIK - Sejumlah anggota Korps Marinir dengan Kapal Angkatan Laut (KAL) milik Lanal Nunukan, tiba di Dermaga Binalawan, Pulau Sebatik, Nun...
-
JAKARTA - Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Pangkoopsau) II Marsekal Muda TNI Yushan Sayuti mengatakan, pihaknya akan mencek selu...
-
25 September 2009, Surabaya -- Sebanyak 6 buah pesawat tempur jenis F-18 Hornet milik RAF, Australia transit di Lanudal Juanda untuk melaksa...
-
Jakarta - Belum genap 2 bulan setelah jatuhnya pesawat Fokker A 2703 di Bandung, kini TNI AU kembali berduka. Sebuah pesawat Hercules C-130 ...
-
Pemeriksaan di Jembatan Comoro, Subdistrik Comoro, Dili, Timor Leste, pertengahan 2006 silam, terkait dengan kabar demo susulan menuntut m...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar