BENGKULU, SENIN - Dua pulau terpencil yang berada di perbatasan perairan antarnegara di Provinsi Bengkulu yakni Pulau Enggano dan Pulau Mega, harus diawasi secara ketat karena sangat rawan menjadi lokasi kejahatan internasional.Kedua pulau itu sekarang menjadi target pengamanan khusus oleh TNI-AL dan pemerintah daerah Bengkulu karena berada di perbatasan perairan antarnegara, kata Komandan Pangkalan TNI-AL (Lanal) Bengkulu Letkol Laut (P) Choky Hutabarat, Senin.
Selain dua pulau itu, ada beberapa pulau kecil lainnya di periaran Bengkulu menjadi sasaran pengamanan laut. Pulau di perairan Bengkulu saat ini ada sekitar sepuluh buah termasuk Pulau Enggano dan Mega di perbatasan perairan Sumatera Barat dan pula-pulau kecil lainnya.
Terkait dengan adanya belasan pulau kecil yang belum punya nama di perairan Bengkulu, pihaknya mengaku bingung karena tidak terdapat dalam peta pengamanan laut di wilayah Barat Bengkulu. "Saya sangat bingung dengan adanya belasan pulau yang belum punya nama di perairan Bengkulu," katanya.
Dia menjelaskan, secara internasional diakui bahwa di Provinsi Bengkulu hanya ada dua pulau. Kedua pulau itu yaitu Pulau Enggano dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara dengan luas sekitar 402 km2, memiliki enam desa dan satu kecamatan yang dihuni oleh 2.346 orang jaraknya sekitar 90 mil dari Kota Bengkulu.
Pulau kedua yaitu Pulau Mega yang berada di perbatasan dengan perairan Sumatera Barat dengan luas sekitar 5,7 km2 namun tidak berpenghuni dan jaraknya dari pantai barat Bengkulu sekitar 80 mil.
Dia mengkhawatirkan pulau-pulau kecil lainnya, baik yang sudah punya nama maupun yang belum akan menjadi sebuah tumbuhan karang yang saat pasang turun muncul ke permukaan, tapi setelah pasang naik akan hilang, namun demikian pihaknya juga akan meneliti pulau-pulau tersebut.
Komandan Korem 041 Garuda Emas (Gamas) Bengkulu Kol Inf Tarwin secara terpisah mengatakan sudah menempatkan personel TNI di pulau terluar di Bengkulu khusunya di Enggano.
Penempatan personil TNI-AD itu tergabung pada Koramil setempat, sebelumnya hanya ada sekitar 20 personil, sekarang ditambah menjadi 35 personel TNI-AD dan dibantu personel TNI-AL yang sudah lama bertugas di pulau itu.
Sementara Pulau Mega secara rutin diawasi bersama TNI-AL dan sekarang ini belum ditempatkan personil TNI-AD, karena sampai sekarang pulau yang luas 5,7 KM2 belum berpenghuni, namun sering dimanfaatkan nelayan sebagai persinggahan, katanya. (Sumber)
Senin, 05 Januari 2009
TNI Jaga Ketat Pulau Enggano dan Mega
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Pada hari itu juga, kedua KRI juga berhasil mendeteksi sebuah helikopter Malaysian Maritime Enforcement Agency dan pesawat Beechraft yang te...
-
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan Universitas Pertahanan Indonesia atau Indonesian Defense University yang dipraka...
-
Latihan gabungan (Latgab) anti teror di Surabaya dilakuan TNI-Polri di Bandara Juanda dan 3 hotel berbintang 5, Minggu (21/12/08). Dalam lat...
-
KRI Diponegoro. (Foto: detikFoto/Zainal Effendi) 23 November 2009, Jakarta -- Ada banyak cerit...
-
PONTIANAK - Empat pesawat Hawk 100/200 dari Skadron Udara (skadud) 1 Elang Khatulistiwa Pontianak dan Balikpapan, melakukan operasi pengaman...
-
BALIKPAPAN - TNI AL menambah kekuatan untuk menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia di Blok Ambalat. Senin (22/6), TNI AL bakal mengirimkan KR...
-
Ambalat, 30 April (TANDEF) - Pagi ini pada pukul 10.00 s/d 11:30 WITA, KRI Untung Suropati melakukan pengusiran terhadap KD Jerong milik AL ...
-
JAKARTA - Sebanyak 34 kapal perang berbagai jenis akan berpartisipasi dalam Parade Kapal Perang Internasional "Sail Bunaken" di Ma...
-
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Subandrio menyatakan, ketujuh pesawat jet tempur Sukhoi TNI Angkatan Udara (AU), da...
-
Komandan Grup-3 Komando Pasukan Khusus Kolonel Inf H.P. Lubis menjadi Inspektur Upacara pada pembukaan Latma Tiger-XII TA 2008, Senin (3/11)...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar