Pemberdayaan Wilayah Pertahanan melalui Pembinaan Teritorial (Binter) yang sempat mendapat sorotan tajam dari masyarakat, Kamis tanggal 26 Pebruari diseminarkan secara nasional yang dibuka langsung oleh KASAD Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo di Ruang Auditorium Rektorat Universitas Udayana, Jimbaran-BaliKomandan Rindam IX/Udayana Kolonel Inf Maryono selaku Ketua Panitia seminar mengatakan seminar ini bertujuan untuk mensosialisasikan tentang Pemberdayaan Wilayah Pertahanan melalui Pembinaan Teritorial (Binter) bersama seluruh komponen bangsa dalam rangka mengamankan kepentingan nasional.
Sasaran yang ingin dicapai dalam seminar tersebut, terwujudnya pemahaman tentang konsep Binter bagi segenap komponen bangsa sehingga timbul kesadaran bahwa binter merupakan tugas bersama dalam mendukung pembangunan nasional dan meningkatkan ketahanan nasional dalam rangka pertahanan Negara.
Selain itu, tercapainya kesepakatan bersama segenap komponen bangsa terhadap keberadaan konsepsi Binter sehingga mau bekerjasama dalam pelaksanaan Binter yang diselenggarakan oleh TNI. Serta terciptanya harmonisasi hubungan kerjasama antara instansi vertikal dan horizontal dari pusat dan daerah untuk mendukung terselenggaranya Binter dalam rangka pemberdayaan wilayah pertahanan untuk kepentingan pertahanan Negara dalam mendukung pembangunan nasional dan meningkatkan ketahanan nasional dalam rangka pertahanan Negara.
Seminar sehari yang akan dihadiri oleh Menhan, Kasad, Para Pangdam dan Gubernur se Indonesia serta para tokoh agama, masyarakat, pemuda dan mahasiswa, akan dibagi dalam tiga topik.
Topik pertama “ Pemberdayaan wilayah Pertahanan melalui Pembinaan Teritorial dalam rangka pertahanan Negara” dengan pembicara, Menhan RI Prof.Dr Juwono Sudarsono.
Topik kedua “Implementasi Pembinaan teritorial dalam mendukung pembangunan nasional” sebagai pembicara Prof. Dr Irwan Abdullah.
Topik ketiga “Implementasi pembinaan teritorial dalam mewujudkan ketahanan nasional” dengan pembicara Prof. Dr. Budi Susilo Supandji.
BINTER SALAH SATU FUNGSI UTAMA ANGKATAN DARAT
Oleh : Genaria Pandjaitan
26-Feb-2009, 14:05:41WIB
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo menegaskan, Pembinaan Teritorial (Binter) merupakan salah satu fungsi utama TNI Angkatan Darat seperti halnya fungsi pembinaan kekuatan dan pertempuran. Menurutnya, sebagaimana layaknya suatu fungsi utama, maka Binter merupakan pekerjaan utama yang menjadi penentu batas ruang lingkup tugas TNI Angkatan Darat, sehingga tugas yang diemban oleh TNI Angkatan Darat pelaksanaannya senantiasa akan diwarnai oleh ketiga fungsi utama tadi, termasuk fungsi Binter.
Hal ini disampaikan Kasad ketika menjadi Keynote speech pada Seminar Nasional Binter Tahun 2009 di Auditorium Widya Sabha, Universitas Udayana, Jimbaran, Kuta-Bali, Kamis (26/2). Seminar Nasional Binter kali ini dengan mengusung tema “Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Melalui Binter Bersama Seluruh Komponen Bangsa Dalam Rangka Mendukung Kepentingan Nasional”.
Menurut Kasad, dalam melaksanakan tugas memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya itu, TNI/TNI AD menggunakan metode Binter. Sejarah Binter, sesungguhnya berakar pada strategi perang gerilya menghadapi tentara Belanda dalam perang kemerdekaan. “Keterbatasan dukungan logistik, perlengkapan perang, skill prajurit hingga organisasi militer menjadikan perang terbuka dengan Belanda mustahil dimenangkan. Strategi perang gerilya yang melibatkan semua unsur masyarakat dalam pelaksanaanya menjadi pilihan dan terbukti kemudian sebagai pilihan yang tepat”, kata Kasad.
Kasad mengungkapkan, dititik dari perkembangan sejarahnya, Binter merupakan proses institusionalisasi dari strategi militer yang menempatkan perang gerilya sebagai strategi utamanya. Proses institusionalisasi strategi perang gerilya yang sebenarnya bersifat tentatif ini bergeser menjadi bagian permanen dari strategi pertahanan nasional sejak pengadopsian doktrin Sishanta. Pengadopsian doktrin ini menempatkan Binter sebagai strategi pertahanan matra darat yang dikembangkan untuk mengantisipasi permasalahan teritorial yang terdiri dari perpaduan dinamika unsur geografi, demografi dan kondisi sosial, tambah Kasad.
Kasad menegaskan, pada hakekatnya pemberdayaan wilayah pertahanan itu bukan nama lain atau nomenclature dari Binter, akan tetapi memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya adalah salah satu tugas yang diamanatkan undang-undang kepada TNI, dan tugas itu dijalankan oleh TNI AD bersama-sama komponen bangsa lainnya dengan metode Binter dalam bentuk kegiatan. Tugas yang dilaksanakan oleh TNI AD itu bersifat membantu pemerintah, sebagaimana fungsi Binter yang tertuang dalam Doktrin TNI AD Kartika Eka Paksi, tegas Kasad. (Dispenad)
Kamis, 26 Februari 2009
SEMINAR NASIONAL DI UNIVERSITAS UDAYANA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Jakarta, Indonews -- Pengamat politik LIPI Dr Hermawan Sulistio, di Jakarta, Sabtu, mempertanyakan kemampuan negara membiayai kegiatan wajib...
-
Jakarta - Pemerintah Indonesia segera memperbaharui mesin, suku cadang, dan komponen kritis pesawat angkut berat C-130 Hercules TNI Angkatan...
-
Jakarta - Permintaan Presiden SBY agar pengamanan Indonesia diperketat supaya aksi terorisme seperti di Mumbai, India tidak terjadi di Indon...
-
JAKARTA - Eurocopter, perusahaan yang bergerak di bidang ruang angkasa, pertahanan, dan jasa terkait membuka anak usahanya di Indonesia, Rab...
-
JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara Syamsir Siregar mengatakan sistem “kanibal” dalam penggantian onderdil pesawat harus dievaluasi. ...
-
Ambalat, 30 April (TANDEF) - Pagi ini pada pukul 10.00 s/d 11:30 WITA, KRI Untung Suropati melakukan pengusiran terhadap KD Jerong milik AL ...
-
Ada jagoan terbaru saat mengunjungi stand BUMN Industri Strategis dalam pameran Indo Defence & Aerospace 2008 di Bandara Halim Perdanaku...
-
LEMBANG - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Subandrio menyatakan enam pesawat tempur Sukhoi dari Rusia akan tiba di Indonesia a...
-
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso mengatakan, pihaknya akan segera mengoperasikan Pos TNI Angkatan Laut (Posal) di Pulau Nipah, ...
-
Jakarta - Krisis finansial global yang menerpa semua negara di belahan dunia ini, juga dirasakan oleh Republik Rakyat Cina. Akibatnya, komit...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar