JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio mengatakan, satuan radar di Saumlaki, Maluku Tenggara, akan mulai berfungsi pada 2010, untuk memaksimalkan pengamanan wilayah udara di kawasan Timur Indonesia. "Untuk wilayah timur kami bangun kembali tiga radar, di antaranya di Saumlaki yang akan mulai 2010," kata Subandrio, ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Selasa (3/3), tentang pengamanan udara di wilayah Timur Indonesia.
Selain di Saumlaki, akan dibangun pula radar di Merauke dan Timika (Papua). Pembangunan ketiga radar itu dilakukan secara bertahap mulai 2010 hingga 2012. Pada 2010, lanjut Subandrio, akan dibangun di Saumlaki.
"Seluruh infrastruktur dan sarana pendukung sudah memasuki tahap penyelesaian, tinggal menunggu kedatangan radarnya, untuk set-up, menjalani uji fungsi dan segera dioperasionalkan," katanya.
Pada bagian terpisah Asisten Logistik (Aslog) Kasau Marsekal Madya Imam Wahyudi mengatakan, pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana untuk ketiga radar itu terus dilakukan termasuk di Merauke dan Timika yang secara bertahap akan radarnya akan berfungsi pada 2011 dan 2012."Radar yang akan dipasang di tiga titik itu berasal dari Perancis yakni `Thales`," ungkapnya.
Untuk pengamanan wilayah udara di Indonesia Timur, selama ini dilakukan oleh satuan radar di Buraen (Nusa Tenggara Timur) dan Biak (Papua), yang berada di bawah Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) II dengan wilayah tugas membentang dari Kalimantan Tengah hingga Papua.
Sebagian wilayah Indonesia Timur itu berbatasan dengan sejumlah negara yakni Malaysia, Filipina, Papua Nugini, dan Australia.
Sebelumnya, dalam rapat kerja jajaran Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) dengan Komisi I DPR, Menko Polhukam Widodo Adi Soetjipto mengatakan, sepanjang 2008 terdapat 28 kali pelanggaran wilayah udara oleh pihak asing.
Pelanggaran wilayah udara itu terjadi di Papua sebanyak tiga kali, Kalimantan Timur (16 kali), Selat Malaka (dua kali) dan wilayah lainnya sebanyak tujuh kali.
Sumber : ANTARA
Selasa, 10 Maret 2009
KASAU: Radar Saumlaki Berfungsi 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
SRAGEN - Kamis (17/9) pagi tadi sekitar pukul 10.30 dikhabar kembali terjadi kecelakaan pesawat TNI AU di Kampung Gulon, Desa Jati, Kecamata...
-
KD Tunku Abdul Rahman KUALA LUMPUR - Kapal selam pertama negara, KD Tunku Abdul Rahman, sudah berada di perairan Selat Melaka menuju ke Pela...
-
KRI Sikuda-863, termasuk dalam Kapal patroli kelas Attack. KRI eks HMAS Attack (P 90) adalah kapal patroli yang dibuat oleh Evans Deakin and...
-
PONTIANAK - Sejumlah anggota pasukan khusus TNI AU melakukan teknik tempur jarak dekat, saat simulasi di Skuadron Paskhas di Lanud AU Supadi...
-
JAKARTA - Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Pangkoopsau) II Marsekal Muda TNI Yushan Sayuti mengatakan, pihaknya akan mencek selu...
-
25 September 2009, Surabaya -- Sebanyak 6 buah pesawat tempur jenis F-18 Hornet milik RAF, Australia transit di Lanudal Juanda untuk melaksa...
-
JAKARTA - Insiden penguncian pesawat Shukoi memunculkan pelbagai spekulasi, terutama terkait siapa yang menempatkan pesawat tempur buatan Ru...
-
Pemeriksaan di Jembatan Comoro, Subdistrik Comoro, Dili, Timor Leste, pertengahan 2006 silam, terkait dengan kabar demo susulan menuntut m...
-
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio mengatakan, satuan radar di Saumlaki, Maluku Tenggara, akan mulai berfun...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar