Sabtu, 23 Januari 2010

SBY Ungkit Ancaman Pembunuhan Dirinya


JAKARTA (Pos Kota) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkit ancaman pembunuhan terhadap dirinya. “Pernah terjadi ancaman asasinasi (pembunuhan) terhadap saya,” kata SBY saat memberikan pengarahan kepada prajurit Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), di markas Tanah Abang, Jakarta, Jumat (22/1).
Kedatangan SBY ke Markas Paspampres dalam rangka meninjau pasukan yang sehari-harinya menjaga dirinya dan juga wapres. SBY didampingi Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso.

Hadir pula Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Madya TNI Agus Suhartono, Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Madya TNI Imam Sufaat, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI Suryo Prabowo dan Gubernur DKI Fauzi Bowo.

TAK KOMPROMI

Masih terkait ancaman pembunuhan dirinya, SBY menyatakan ia tidak boleh berkompromi karena memang nyata. “Sejak itu saya mendengar saran dari Paspampres, Polri dan TNI. Karena itu, mohon masyarakat maklum agar tidak terjadi kesalapahaman terhadap tugas Paspampres,” paparnya.

SBY juga meminta Paspampres senantiasa menjaga kesiapan dan kesiapsiagaannya.. “Masa lima tahun ke depan, adalah periode terakhir saya, karenanya saya akan lebih aktif menjalankan dharma bakti kepada bangsa dan negara,” katanya.
Jakarta,(APIndonesia.Com). Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dalam menjalankan tugasnya harus terus meningkatkan profesionalismenya karena karena tugas kedepan akan semakin berat dan besar.
Demikian dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari Jumat (22/1) pagi saat memberikan pengarahan kepada prajurit Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) di Markas Komando Paspampres, Jl. Tanah Abang II No. 6 Jakarta Pusat. Pengarahan Presiden SBY tersebut disampaikan berkaitan Hari Bakti ke-64 Paspampres.

Menurut presiden setidaknya ada empat hal yang membuat tugas Paspampres semakin berat. “Pertama, saya akan tetap aktif di dalam bekerja. Mungkin lebih aktif lagi karena ini periode terakhir saya untuk menyumbangkan dharma bakti kepada rakyat dan negara. Kedua, kegiatan internasional yang akan dilaksanakan di Indonesia lima tahun mendatang juga makin banyak. Sebagian kegiatan internasional itu akan dihadiri kepala negara/kepala pemerintahan negara sahabat, antara lain pertemuan puncak ASEAN dan APEC,” terang SBY.

Tema yang diambil dalam peringatan kali ini adalah Dilandasi peningkatan profesionalitas dan validasi organisasi, prajurit Paspampres siap melaksanakan pengabdian hang tulus dalam mendukung keberhasilan tugas pokok TNI. Sebelum memberikan pengarahannya, Presiden SBY dan Ibu Negara terlebih dahulu menyaksikan demonstrasi statik, demonstrasi pengamanan VVIP, dan demonstrasi menembak yang dilakukan para prajurit Paspampres.

"Ini adalah kunjungan saya setelah lima tahun yang lalu saya berkunjung di tempat ini. Saya beserta keluarga, sekaligus atas nama negara dan pemerintah mengucapkan selamat hari bakti kepada keluarga besar Paspampres. Semoga Paspampres makin jaya di masa depan. Saya juga ingin menggunakan kesempatan yang baik ini untuk mengucapkan dengan tulus penghormatan dan penghargaan saya yang setinggi-tingginya atas pelaksanaan tugas Paspampres yang saya nilai baik selama ini," kata Presiden SBY dihadapan para prajurit Paspampres.

Paspampres dibentuk untuk menjalankan amanah undang-undang yaitu menjamin keamanan dan keselamatan VVIP, yang oleh undang-undang ditetapkan yaitu Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya, dan tamu-tamu negara setingkat kepala negara dan kepala pemerintahan beserta keluarganya. "Itu adalah amanah undang undang, bukan rumusan TNI, apalagi Paspampres," SB menegaskan.

"Lima tahun lebih saya memimpin negeri ini, hampir tidak pernah ada waktu tanpa bersama-sama Paspampres, 24 jam pasti ada anggota Paspampres yang berada relatif dekat dengan presiden. Sering kita beradu argumen, saya sering dengan Dan Group, Dan Paspampres, Danden Walpri, saya inginnya lebih dekat dengan rakyat, bisa berjabat tangan dengan rakyat, bisa masuk kemanapun. Sedangkan saudara punya tanggungjawab pengamanan dan penyelamatan. Oleh karena itu sering kita berkompromi tanpa mengambil resiko terlalu tinggi sehingga saya bisa lebih dekat dengan rakyat di seluruh wilayah Indonesia," ujar SBY.

Sering pula dalam perjalanan di Jakarta atau di kota-kota besar yang lain, Presiden SBY ingin agar lalu lintas dibiarkan mengalir, tetapi kata Paspampres, Polri tidak menghendaki karena pengamanan dan penyelamatan. "Di sini kita sering berkompromi, kadang-kadang saya yang mengalah, kadang-kadang Paspampres yang mengalah tanpa mengambil resiko untuk pengamanan dan keselamatan," SBY menjelaskan.

"Itu suka duka dan dinamika yang ada di lapangan. Saya meminta maaf, kalau kadang-kadang saya meminta saudara berkompromi, padahal saya tahu saudara tengah menjalankan tugas sesuai dengan amanah undang-undang. Semoga Allah SWT selalu menjamin keselamatan kita semua dalam mengemban tugas bagi rakyat. Beberapa bulan yang lalu ada rencana, upaya, dan aksi untuk melakukan pembunuhan kepada Presiden RI. Allah maha besar, semua rencana, aksi dan upaya itu tidak diijinkan. Sejak itu saya berpikir, tidak boleh dalam keadaan tertentu saya terlalu meminta saudara berkompromi karena ancamannya nyata," lanjutnya.

Sejak itu Presiden SBY selalu mendengar, saran dan apa yang dilakukan Paspampres. "Oleh karena itu saya memohon pengertian masyarakat luas, kalau sekali-kali kenyamanan masyarakat kita terganggu karena tugas Paspampres untuk mengamankan Presiden, Wakil Presiden ataupun VVIP yang lain, semata-mata itu adalah dalam menjalankan tugas pokok sesuai dengan undang-undang yang telah ditetapkan. Ini perlu saya sampaikan kepada masyarakat luas. Jangan sampai ada salah pengertian baik kepada Paspampres yang mengemban tugas, maupun saya dan keluarga," terang SBY.

Presiden SBY dan Ibu Negara kemudian memotong tumpeng. Presiden SBY memberikan potongan tumpeng pertamanya kepada Sersan Kepala Bambang, pegawai teladan Paspampres yang sehari-hari bertugas sebagai pengemudi kendaraan dinas Presiden. Sementara Ibu Negara memberikan potongan tumpeng kepada Serda Rika Sri Handayani, pengawal khusus Ibu Negara dengan kemampuan bela diri gulat.

Hadir dalam acara tersebut antara lain, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Djoko Santoso, Komandan Paspampres Marciano Norman, Mensesneg Sudi Silalahi dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. (*)
JAKARTA - Sebagai pasukan yang menjaga keamanan orang nomor satu di negeri ini, tentunya berbagai kelebihan dimiliki Paspampres. Kemampuan itu ditunjukkan saat atraksi Hari Bhakti ke 64 Paspampres yang digelar di lapangan Mako Paspampres Jalan Tanah Abang II, No 6, Jakarta Pusat, Kamis (21/1). Sebelum atraksi dengan skenario penyelamatan Presiden, acara dimulai dengan upacara yang diikuti 200 personel.

Acara itu langsung dipimpin Komandan Paspampres, Mayjen Marciano Norman dengan pemimpin upacara Letkol (Mar) Hendry Wardoyo yang menjabat Komandan Detasemen Penyelamatan Grup B Paspampres yang digelar pukul 08.40. Setelah upacara, acara dilanjutkan dengan demonstrasi kemampuan individu personel Paspampres tentang bela diri dan penggunaan senjata api.

Lalu dilanjutkan dengan simulasi penyelamatan Presiden RI dan first lady yang diskenariokan disandera teroris. Dengan mengerahkan peralatan dan kemampuan yang dimilikinya, penyelamatan itu berhasil dengan sukses. Walau dalam aksi itu sempat terjadi aksi saling tembak. Dalam atraksi penyelamatan itu sejumlah anggota Paspampres beratraksi turun dari ketinggian dan manuver pasukan dengan panser.

Komandan Paspampres, Mayjen Marciano Norman mengatakan kalau seluruh personel Paspampres siap mengorbankan jiwa dan raga demi menjaga keamanan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya. "Kami selalu akan tingkatkan profesionalisme serta falidasi organisasi. Kami berharap dapat melaksanakan tugas pokok sebaik-baiknya. Demi tugas dan pengabdian bagi bangsa dan negara," ujarnya.

Selain itu, guna mendukung sarana dan prasarana Paspampres, kualitas peralatan pun tetap ditingkatkan memperhatikan era teknologi saat ini. Seperti alat deteksi metal detektor, selimut bom dan kendaraan operasional yang antipeluru. "Selain menggunakan peralatan asal Jepang dan Jerman, produk dalam negeri seperti buatan Pindad juga kami gunakan," tegas jenderal bintang tiga itu. (ibl)
Next >

CEK KESIAPAN, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau peralatan yang dimiliki Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat acara Hari Bhakti ke-64 Paspampres di Jakarta kemarin.

JAKARTA (SI) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) untuk terus mewaspadai aksi terorisme yang semakin canggih. Presiden menegaskan, aksi terorisme saat ini belum bisa dikatakan surut atau susut, meski aksi yang pernah menargetkan dirinya sebagai sasaran telah dilumpuhkan.

“Cara, alat, dan teknologi yang digunakan oleh teroris atau siapa pun yang akan mengancam Presiden juga makin canggih.Oleh karena itu, perlengkapan dan kesiagaan Paspampres harus terus dijaga. Jangan sampai teknologi yang digunakan tertinggal dengan teroris dan bisa mencelakakan kita semua, utamanya VVIP,” ujar Presiden dalam pengarahannya di Markas Komando (Mako) Paspampres, Jakarta kemarin.

Presiden SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono pagi kemarin berkunjung ke Mako Paspampres dalam rangka memperingati Hari Bhakti ke-64 Paspampres. Presiden disambut Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, Komandan Paspampres Mayjen TNI Marciano Norman,dan Komandan Group A Paspampres Kol Inf Doni Monardo. Presiden mengingatkan bahwa tugas Paspampres ke depan akan semakin berat dan penuh tantangan.

Mantan Menkopolkam ini mengatakan, masa pemerintahannya yang terakhir ini akan lebih padat. “Saya akan tetap aktif dalam bekerja dan terus melakukan kunjungan ke seluruh Tanah Air, karena ini adalah periode akhir saya sebagai presiden,”tandasnya. Selain itu, lanjut Presiden, dalam beberapa tahun ke depan Indonesia akan menyelenggarakan even internasional yang akan dihadiri oleh beberapa kepala negara sahabat. Pada tahun 2012-2013, Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak ASEAN dan APEC.

Namun, Presiden yakin Paspampres memiliki kemampuan untuk menjadi pasukan khusus yang bisa melindungi VVIP.Untuk itu, Paspampres diharapkan bisa meningkatkan kemampuan dan profesionalitas sebagai pasukan keamanan. Presiden juga mengingatkan agar kedisiplinan Paspampres terus dijaga dan selalu siap setiap saat. “Itulah sebabnya kami bangun perumahan Paspampres sehingga mengurangi tersebarnya Paspampres.

Karena kalau rumahnya tersebar di mana-mana, maka akan mengganggu kesiapan tugas,” ujarnya. Dalam kunjungannya, Presiden dan rombongan menyaksikan aksi demonstrasi yang dilakukan para personel Paspampres. Presiden SBY mengaku terharu saat melihat atraksi yang menampilkan cara penyelamatan RI 1 (Presiden) dalam sebuah serangan yang tak terduga.

Atraksi berdurasi hampir 10 menit itu menggambarkan seorang anggota Paspampres rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Presiden. “Paspampres harus siap untuk mengorbankan jiwa dan raganya. Hal ini tentu saja sesuai dengan undang-undang. Untuk itu saya ucapkan terima kasih dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada Paspampres,”tandasnya.

Komandan Paspampres Mayjen TNI Marciano Norman sebelumnya mengatakan, pihaknya siap mengantisipasi berbagai kemungkinan terhadap Presiden dan Wakil Presiden.Salah satunya terkait aksi “Petisi 28”yang bertepatan dengan 100 hari pertama kinerja pemerintahan SBY-Boediono.

“Kami senantiasa waspada, siap dan siaga menghadapi segala perkembangan situasi yang ada, termasuk untuk keadaan terburuk sekali pun,” katanya di Jakarta, Kamis (21/1). Marciano mengatakan, pengamanan yang dilakukan khususnya menghadapi aksi “Petisi 28” berkoordinasi dengan Kodam Jaya dan Polda Metro Jaya. (rarasati syarief/ant)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Antara (13) Anti Teror (20) Asia (27) Berita (48) Eropa (5) Feature (10) Indonesia (55) Industri Pertahanan (47) Intelijen (9) Kerja Sama (91) Konflik (42) Latihan Perang (48) Luar Negeri (43) Militer (101) Pameran Teknologi (30) PBB (44) Perang (4) Pertahanan (155) Polisi (5) Politik (62) Serah Terima Jabatan (1) Teknologi (91) Timur Tengah (6) TNI (105) TNI-AD (46) TNI-AL (140) TNI-AU (83) tnial (3) Today's Pic (7) US Army (2) War (2)
Diberdayakan oleh Blogger.
Defender Magazine