Senin, 8 Mar 2010 07:40 WIB
Jakarta, (tvOne)
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Fayakhun Andriadi menyatakan kecewa dengan kinerja Polri dalam pemberantasan teroris yang mengakibatkan beberapa anggotanya tewas. "Seharusnya Polri minta bantuan TNI dalam memberantas terorisme, terutama ketika operasi itu membutuhkan medan hutan. Polri tak berpengalaman perang di hutan kan," katanya di Jakarta.
Ia mengatakan itu sehubungan dengan merebaknya informasi mengenai tewasnya lima orang anggota Polri (tiga anggota Densus 88, dua dari kesatuan Brimob) ketika terlibat kontak senjata dengan pasukan yang diduga kelompok teroris di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Sabtu (8/3). "Polri sendiri yang menyatakan korban jatuh karena polisi tidak berpengalaman tempur di hutan melawan gerilya," ungkapnya.
Karena itu, kata Fayakhun Andriadi, pihaknya mendesak pihak Polri agar meminta bantuan kepada TNI dalam memberantas terorisme, terutama yang membutuhkan pertempuran hutan.
Sesuai Undang-Undang
Keterlibatan TNI membantu Polri, menurutnya, sesuai dengan undang undang (UU), yakni TNI bisa melakukan operasi militer non perang dalam melakukan pemberantasan terorisme. "Timbulnya korban jiwa, yakni lima anggota Polri, juga 11 luka-luka, adalah karena pihak kepolisian ratu-ragu untuk meminta bantuan TNI dan ini berakibat fatal," tandanya.
Ke depan, menurutnya, tidak boleh lagi terjadi hal seperti sekarang ini. "Mestinya ada langkah-langkah koordinasi sejak awal operasi pemberantasan terorisme di Indonesia. Jangan sampai operasinya hanya menimbulkan kerugian dan dampak kurang bagus bagi masyarakat," tegas Fayakhun Andriadi. (Ant)
Senin, 08 Maret 2010
Polri Harusnya Minta Bantuan TNI Berantas Teroris
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
PONTIANAK - Empat pesawat Hawk 100/200 dari Skadron Udara (skadud) 1 Elang Khatulistiwa Pontianak dan Balikpapan, melakukan operasi pengaman...
-
Pada hari itu juga, kedua KRI juga berhasil mendeteksi sebuah helikopter Malaysian Maritime Enforcement Agency dan pesawat Beechraft yang te...
-
RTOP-41 Vukovar, Kapal fast attack kelas Helsinki buatan Kroasia JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarso...
-
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan Universitas Pertahanan Indonesia atau Indonesian Defense University yang dipraka...
-
Jakarta - Terorisme saat ini telah menjadi ancaman global. Para pelakunya adalah orang-orang yang gemar dengan aksi-aksi radikal. Untuk memb...
-
JAKARTA - Menjelang peleburan Detasemen Khusus Antiteror 88 pada Oktober 2010 nanti, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri meminta tiap p...
-
KRI Diponegoro. (Foto: detikFoto/Zainal Effendi) 23 November 2009, Jakarta -- Ada banyak cerit...
-
BALIKPAPAN - TNI AL menambah kekuatan untuk menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia di Blok Ambalat. Senin (22/6), TNI AL bakal mengirimkan KR...
-
Ambalat, 30 April (TANDEF) - Pagi ini pada pukul 10.00 s/d 11:30 WITA, KRI Untung Suropati melakukan pengusiran terhadap KD Jerong milik AL ...
-
JAKARTA - Sebanyak 34 kapal perang berbagai jenis akan berpartisipasi dalam Parade Kapal Perang Internasional "Sail Bunaken" di Ma...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar