JAKARTA - TNI Angkatan Laut (TNI-AL) memperketat pengamanan di sepanjang wilayah Indonesia di Selat Malaka, menyusul adanya peringatan Asosiasi Perkapalan Singapura (SSA) tentang indikasi serangan teroris terhadap kapal-kapal tanker dan kargo di selat terpadat di dunia itu.
"Pengamanan Selat Malaka, baik yang dilakukan oleh Indonesia maupun dalam kerangka multilateral dengan Singapura dan Malaysia, sudah cukup ketat dengan adanya patroli terkoordinasi antara angkatan laut ketiga negara," kata juru bicara TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Herry Setia Negara di Jakarta, Kamis (4/3).
Ketika dikonfirmasi ANTARA ia mengatakan, TNI-AL telah menggelar unsur-unsur kekuatannya di wilayah barat Indonesia, termasuk di Selat Malaka baik unsur Gugus Keamanan Laut (Guskamla) maupun Gugus Tempur Laut (Guspurla).
"Dengan ketatnya pengamanan itu, maka indikasi adanya teror dapat diantisipasi lebih dini hingga menjadi tidak ada indikasi kejahatan laut di Selat Malaka, termasuk indikasi serangan teroris terhadap kapal-kapal tanker dan kargo yang melintas di selat sepanjang 500 mil tersebut," ujar Herry.
Tak hanya itu, lanjut dia, pengerahan unsur-unsur tempur TNI-AL di wilayah barat Indonesia termasuk Selat Malaka juga selalu dikoordinasikan dengan unsur-unsur tempur angkatan laut Singapura dan Malaysia.
Sebelumnya Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, Indonesia telah berkoordinasi dalam kerangka patroli bersama terkoordinasi dengan Malaysia dan Singapura untuk mengamankan Selat Malaka.
"Kerja sama tersebut selama ini telah membuahkan hasil maksimal, dimana tingkat kejahatan laut di Selat Malaka termasuk aksi terorisme, dapat diminimalkan hingga 70 persen," katanya.
Asosiasi Perkapalan Singapura (SSA), seperti dikutip Reuters, menyatakan, melihat indikasi serangan teroris terhadap kapal-kapal tanker di wilayah perairan Indonesia-Malaysia di Selat Malaka.
"Tidak menutup kemungkinan adanya serangan terhadap kapal kargo ukuran besar," kata penasehat SSA.
Terkait itu, Angkatan Laut Singapura merekomendasikan untuk memperketat pengamanan di sepanjang Selat Malaka.
Hingga kini belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Pertahanan Singapura.
Sumber : ANTARA
Jumat, 05 Maret 2010
TNI-AL Perketat Pengamanan di Selat Malaka
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Jakarta, Indonews -- Pengamat politik LIPI Dr Hermawan Sulistio, di Jakarta, Sabtu, mempertanyakan kemampuan negara membiayai kegiatan wajib...
-
Jakarta - Pemerintah Indonesia segera memperbaharui mesin, suku cadang, dan komponen kritis pesawat angkut berat C-130 Hercules TNI Angkatan...
-
Jakarta - Permintaan Presiden SBY agar pengamanan Indonesia diperketat supaya aksi terorisme seperti di Mumbai, India tidak terjadi di Indon...
-
Magelang - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno, mengatakan bahwa pembuatan kapal jenis Perusak Kawal Ruda...
-
PUSPEN TNI (9/12) - Mr. Don Too (eks serdadu Malaysia) memimpin inspeksi perlengkapan Kontingen Indonesia yang bertugas di Kongo, Senin (8/1...
-
SEORANG advokat terkenal, Adnan Buyung Nasution mengusulkan agar perundingan sengketa perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya kawasan Ambal...
-
PUCKAPUNYAL - Untuk kesekian kalinya TNI AD berhasil menjuarai lomba menembak Australian Army Skill At Arms Meeting (AASAM) tahun 2009 di Au...
-
Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla membuka Pameran Pertahanan Indonesia (Indo Defence) dan Pameran Dirgantara Indonesia (Indo Aer...
-
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta pengamanan di Indonesia diperketat terkait ledakan bom dan serangan teroris di Mum...
-
JAKARTA - Pemerintah Indonesia sedang menjajaki kembali kemungkinan pelatihan bagi anggota Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (Kopass...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar