Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno, mengatakan, pihaknya dan PT PAL hingga kini terus menjajaki pembuatan kapal Korvet Kelas Sigma V untuk mendukung sistem pertahanan matra laut dan kemandirian industri dalam negeri.
Ditemui ANTARA News usai menghadiri buka puasa bersama Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Mabes TNI Jakarta, Senin, ia mengatakan proses penjajakan itu terus berjalan.
"Masih dalam proses. Setelah empat kapal Korvet Kelas Sigma seluruhnya tiba di Indonesia, maka segera kita buat Korvet kelas serupa antara TNI AL dan PT PAL," ungkapnya.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul mengatakan, pembuatan kapal Korvet Kelas Sigma V ini nantinya akan dijadikan standar bagi pengembangan kapal-kapal perang di TNI AL.
Kapal kombatan seperti korvet, fregat, dan perusak, matra laut ke depan akan diadakan dengan mengadopsi teknologi dan kemampuan yang dimiliki Korvet Kelas Sigma (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach).
Dengan kata lain, Korvet Sigma yang berteknologi terkini dapat menjadi jembatan transformasi dan standardisasi teknologi kapal-kapal kombatan TNI AL.
Sehingga akan terjadi efisiensi dalam pengadaan, pemeliharaan dan perawatan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL, termasuk pada aspek logistik, pendidikan, dan pelatihan personel pengawaknya.
Saat ini TNI AL punya kapal perang dan sistem peralatan yang berasal dari berbagai negara seperti Belanda, Yugoslavia, Jerman, Rusia, Amerika serikat, Australia, Inggris, Jepang, Korea Selatan, China, Prancis, dan Afrika Selatan.
Iskandar menambahkan, persiapan pengadaan Korvet Sigma V telah dilakukan dengan melakukan pembahasan tingkat Mabes TNI AL, Mabes TNI dan Departemen Pertahanan.
"Diharapkan paling cepat 2010 kapal sudah mulai memasuki tahap pembuatan di PT PAL. Dengan catatan, kondisi perekonomian nasional sudah membaik," ujarnya.
Indonesia telah memesan empat kapal korvet Sigma dari Belanda dengan nilai total nilai 700 juta Euro (sekitar Rp8 triliun) atau Rp2 triliun untuk masing-masing kapal. Saat ini telah hadir dua kapal perang.
Iskandar mengatakan, dua Kapal Korvet terakhir masing-masing dijadwalkan tiba pada Oktober 2008 dan Maret 2009. "Dengan begitu, Korvet Sigma V dapat mulai dibangun paling cepat 2010, dan dapat segera dilakukan standardisasi kapal-kapal perang TNI AL, disesuaikan dengan kondisi perekonomian nasional," katanya.(sumber)
Minggu, 09 November 2008
TNI AL-PT PAL Siapkan Korvet Baru
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Program pengadaan pesawat MRCA (Multi-Role Combat Aircraft) RMAF Malaysia tengah memasuki tahap tender akhir, salah satu kandidat pesaw...
-
Magelang - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno, mengatakan bahwa pembuatan kapal jenis Perusak Kawal Ruda...
-
Magelang - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio mengatakan, penggantian pesawat Hawk-MK53 kemungkinan terganjal keterba...
-
JAKARTA - Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Republik Korea Selatan untuk Indonesia Kim Ho young, ...
-
Yogyakarta (ANTARA News) - TNI Angkatan Udara menargetkan kenaikan rata-rata kesiapan pesawat sekitar 10 hingga 15 persen, dengan kenaikan a...
-
Fotografer - Rois Jajeli Penghitungan hasil suara Pilgub Jatim mendapat pengamanan super ketat. Selain polisi, Kodam V/Brawijaya juga menur...
-
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono mengatakan, Indonesia tetap perlu melakukan modernisasi militernya, meski harus dilak...
-
Dua personil pasukan khusus bersenjata laras panjang masing-masing M16 dan AKA M, menelusuri lorong-lorong di wilayah perumahan dekat Sesko ...
-
Jakarta - Kementerian Pertahanan Indonesia dan Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Kamis, menandatangani Penataan Kerangka Kerja bagi Keg...
-
Beirut - Komandan Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL) Mayjen Claudio Graziano mengatakan, tambahan pasukan infante...
Saya sependapat dengan rencana menjadikan standarisasi modul pada semua jenis KRI, baik mulai dari jenis FAC hingga PKR. Dan seyogyanya sampai tingkatan korvet, bisa dilakukan pengerjaan oleh PT. PAL. Dan hanya jangan jadi wacana, tapi wujudkan secara nyata. Terutama Kornas dan FPB-60 sebagai FAC.
BalasHapus