BEIJING - Indonesia dan China dalam waktu dekat akan menandatangani naskah kerjasama bidang teknologi militer sebagai tindak lanjut dari penandatanganan kerjasama (MoU) antara masing-masing menteri pertahanan pada 2007.
"Dalam waktu dekat akan dilakukan suatu naskah kerjasama kedua negara untuk bidang teknologi militer. China akan membantu pengembangan teknologi militer kepada Indonesia," kata Direktur Analisa Lingkungan Strategis (Diranlingstra) Dephan Brigjen TNI Subekti, di Beijing, Rabu (1/4).
Hal tersebut dikemukakan ketika menghadiri Dialog Perwira Tinggi Pertahanan China-ASEAN yang diselenggarakan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan MIliter (AMS) China dan dihadiri antara lain oleh Atase Pertahanan RI di Beijing Kolonel Infantri Yayat Sudrajat serta sejumlah perwira tinggi mililer China dan ASEAN, pada 30 Maret-2 April 2009.
Menurut dia, dalam kerjasama itu diharapkan pihak China bisa membantu mengembangkan teknologi yang ada di PT Pindad, PT PAL Indonesia, serta PT Dirgantara Indonesia untuk menghasilkan teknologi militer kelas menengah keatas.
Bukan saja kerjasama memproduksi teknologi militer, katanya, tapi dalam kerjasama nanti juga akan diupayakan kemungkinan China ikut memasarkan produk-produk militer yang dihasilkan oleh Indonesia.
"Kerjasama tidak saja di bidang teknologi tapi juga pemasaran terhadap produk yang dihasilkan dari kerjasama militer antara Indonesia dengan China," katanya.
Indonesia menilai bahwa kemajuan teknologi militer China saat ini sudah bisa disejajarkan dengan teknologi militer barat, sehingga upaya kerjasama teknologi akan terus diupayakan.
Bentuk kerjasama ini, kata Subekti, juga sangat penting sebagai upaya Indonesia untuk mengurangi ketergantungan negara-negara barat di bidang teknologi militer.
"Kita lihat saja berapa banyak pesawat tempur kita yang tidak bisa terbang karena adanya larangan pengiriman suku cadang pesawat dan ini tentu sangat merugikan kita. Dengan China, negara itu sama sekali tidak mempersyaratkan apa-apa untuk rencana pembelian perlengkapan militernya," kata Brigjen TNI Subekti.
Mengenai kerjasama militer kedua negara, dia mengatakan bahwa selama ini kedua negara telah menjalin jauh berbag
ai bentuk kerjasama pertahanan dan keamanan, antara lain dengan saling tukar menukar perwira militer untuk mengikuti pendidikan ke masing-masing negara.
Rencana penandatanganan naskah kerjasama bidang teknologi militer, katanya, merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerjasama pertahanan dan keamanan antara Menhan RI Juwono Sudarsono dengan Menhan China (saat itu) Cao Gangchuan, di Beijing, pada 7 November 2007.
Penandatanganan itu juga merupakan tindak lanjut dari Kerjasama Strategis yang ditandatangani oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Hu Jintao, April 2005, di Jakarta.
Kerjasama di berbagai bidang pertahanan itu, diantaranya mencakup kerjasama di bidang kelembagaan, kerjasma di bidang teknologi, serta bidang pendidikan dan latihan.
Dalam kerjasama itu juga dimungkinkan adanya pembelian senjata yang masuk dalam bidang kerjasama bidang teknologi termasuk pembelian dan penjualan senjata untuk militer.
Sumber : ANTARA
Jumat, 03 April 2009
RI-China Akan Kerjasama Teknologi Militer
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Jakarta - TNI AL siap siaga menghadapi terorisme di laut. Sejumlah latihan sudah dilakukan demi kesiapan menanggulangi ancaman di wilayah pe...
-
ARMATIM (20/1),- Setelah menempuh pelayaran selama empat hari, KRI Teluk Cendrawasih-533 dengan komandan kapal Mayor Laut (P) Baharudin Anwa...
-
SURABAYA - Kapal Perang RI (KRI) Kupang-582 dari Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) bocor dan hampir tenggelam karena dihantam omba...
-
JAKARTA - Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Budi Santoso meminta DPR dan pemerintah serius dalam mempersiapkan kemandirian alat...
-
TNI Angkatan Darat (AD) menggelar latihan bersama Tentara Nasional Singapura, Kamis (24/10). Latihan dibuka di Lapangan Markas Rindam I/Buki...
-
PARIS - Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Kamis (16/4), beserta rombongan, melakukan kunjungan kerja ke Menteri Pertahanan Perancis Hervĕ...
-
PUSPEN TNI (14/11) - Pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Kontingen Garuda XX-F membantu pasukan tentara pemerintah Kongo (FARDC) memeran...
-
KRI Lambung Mangkurat-874 dari Satuan Kapal Patroli (Satrol) Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) menangkap kapal ikan berbendera Ind...
-
JAKARTA - Pemerintah Indonesia kembali mengirim pasukan TNI sebanyak 1.136 personel ke Lebanon untuk bergabung dalam Pasukan Pemelihara Perd...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar