Sebuah kapal perang patroli Malaysia kembali memasuki perairan Ambalat, (28/5) ini terdeteksi oleh pesawat Boing-737 intai milik TNI AU, Sabtu (30/5).
Surabaya - Kapal perang Malaysia tercatat kembali melanggar batas wilayah dengan memasuki perairan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Kapal jenis “Fast Attack Craft” milik Angkatan Laut Malaysia bernama KD Baung-3509, Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 Wita, secara terang-terangan melakukan provokasi dengan memasuki perairan NKRI sejauh 7,3 mil laut pada posisi 04,00,00 Lintang Utara dan 118,09,00 Bujur Timur dengan kecepatan 11 knot.
“Kapal tersebut tepatnya berada di sebelah tenggara mercu suar Karang Unarang, Perairan Ambalat,” kata Kepala Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur (Armatim), Letkol Laut Toni Syaiful, di Surabaya, Sabtu petang.
Titik posisi pelanggaran kapal Malaysia ini berhasil dideteksi melalui radar Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Untung Suropati-872 yang tengah berpratoli di Perairan Ambalat pada posisi 04,04,80 Lintang Utara dan 118,03,10 Bujur Timur.
KRI Untung Surapati-872 yang dikomandani Mayor Laut (P) Salim itu kemudian memerintahkan anak buah kapal (ABK) untuk melaksanakan peran tempur bahaya kapal permukaan dan melakukan pengejaran kapal asing.
Dua KRI lain, masing-masing KRI Pulau Rimau dan KRI Suluh Pari yang juga tengah berpatroli di sektor perbatasan sebelah utara Perairan Ambalat bergabung melaksanakan pengejaran.
Setelah mendekati titik pengejaran dan berhasil mengidentifikasi secara visual kapal tersebut barulah diketahui kapal perang Malaysia itu adalah KD Baung-3509.
Kapal KD Baung-3509 itu sebelumnya juga telah melakukan pelanggaran wilayah, Minggu (24/5) lalu. Hasil identifikasi KRI Untung Surapati, kapal perang Malaysia itu berbobot 244 ton dengan panjang 44,9 meter dan lebar 7 meter. Kapal itu buatan Jerman tahun 1976.
Saat KRI Untung Surapati mengonfirmasi, pihak kapal perang Malaysia yang memiliki meriam 57 mm dan 40 mm tersebut menutup radio dan tidak mau menjalin komunikasi.
Kemudian KRI Untung Surapati memberikan komunikasi isyarat sekaligus melaksanakan “shadowing” (membayangi secara ketat) untuk memaksa KD Baung-3509 keluar dari perairan NKRI.
“Selama proses shadowing, KD Baung melakukan empat kali manuver zig-zag serta meningkatkan kecepatan kapal. Ketegangan pun terjadi selama 1,5 jam, namun KRI Untung Surapati akhirnya berhasil menghalau kapal Malaysia,” kata Toni.
Tidak lama setelah KD Baung-3509 kembali ke perairan Malaysia, sebuah helikopter Malaysia melintas di atas kapal tersebut dalam posisi memberikan perlindungan.
Mengetahui hal itu, KRI Untung Surapati mengontak unsur Patroli Udara TNI AL Nomad P-834 yang berada di Tarakan, Kalimantan Timur untuk membantu proses penghalauan kapal perang Malaysia.(Sumber : Antara/Detik Foto)
Selasa, 02 Juni 2009
Sabtu Pagi Kapal Perang Malaysia Kembali Melanggar Batas Wilayah NKRI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Anggota TNI yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di Kongo (Monuc), terlibat dalam operasi Search and Arrest bersama tiga negara lain ...
-
KOOPSAU II (9/12) - Pangkoopsau II Marsekal Muda (Marsda) TNI Yushan Sayuti bersama Gubernur Sulawesi Utara Drs. S.H. Sarundajang melaksanak...
-
KASAU Marsekal Madya Imam Sufaat KSAU Marsekal Madya Imam Sufaat Isu nol kecelakaan atau zero accident masih menjadi tantangan utama setiap ...
-
JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Tedjo Edhy Purdijatno mendesak agar Departemen Luar Negeri segera bertindak melakuk...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar