Rabu, 29 Oktober 2008

Ambalat Kian Menghangat, Kopaska Sudah Dikirim

SURABAYA (BP) - Suasana di Blok Ambalat belakangan kian memanas. Sejumlah kapal patroli Tentara Diraja Laut Malaysia, kian berani masuk ke wilayah perairan Indonesia. Seakan mereka memancing kemarahan pemerintah Indonesia. Mereka menghindar setelah diusir oleh kapal-kapal perang TNI Angkatan Laut (AL) yang setiap hari disiagakan di laut tersebut.

Bila kapal perang TNI AL sedang berpatroli di tempat lain, mereka pun kembali lagi di kawasan yang ditengarai kaya dengan migas itu. Pemandangan seperti itu, ditemui hampir setiap hari yang membuat TNI Angkatan Laut, kesal melihat ulah kapal-kapal perang Malaysia tersebut.

KSAL Laksamana TNI Tedjo Edhy Poerdijatno yang ditemui wartawan usai melantik 222 perwira baru di Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI AL (Kobangdikal) Bumimoro, Krembangan, Surabaya, Senin (27/10) pagi kemarin mengatakan, TNI Angkatan Laut mengerahkan lima kapal perang untuk mengusir kapal patroli Malaysia yang masuk wilayah perairan Indonesia di Ambalat.
Lima KRI tersebut sepanjang hari selalu berada di sana, dengan secara bergantian.

”Saya menempatkan lima kapal perang sepanjang hari untuk tongkrong di Ambalat. Mereka melakukan pengusiran terhadap kapal-kapal patroli Malaysia,” jelas KSAL, mantan komandan KRI Teluk Lampung yang hampir tenggelam saat mengambil kapal eks Jerman Timur dulu.

Menurut penerbang TNI Angkatan Laut itu, dua cara pengusiran yang dilakukan oleh kapal perang TNI AL. Pertama melalui radio komunikasi. Bila mereka tidak mengubris, maka kapal-kapal perang yang dilengkapi dengan persenjataan mutakhir itu, mendekatinya. Sialnya, kapal-kapal patroli Angkatan Laut Diraja Malaysia itu, tetap saja kucing-kucingan dengan kapal perang TNI AL.

‘’Kenapa mereka berani melakukan hal itu ?” Kata KSAL, pemerintah Malaysia, juga mengklim bahwa blok Ambalat itu, juga masuk wilayah laut mereka. Sedangkan menurut pemerintah Indonesia, masuk ke wilayah RI. ‘’Kita menyatakan kepada mereka bahwa perairan Blok Ambalat itu wilayah RI. Tapi pemerintah Malaysia, juga mengaku wilayahnya,” tutur Tedjo Edhy.

Dengan kian menghangatnya masalah Ambalat tersebut, Jumat pekan lalu, Menkopolhukam Widodo AS mengundang Panglima TNI, para kepala staf TNI dan Kapolri untuk membicarakan masalah tersebut.

Dalam pertemuan tersebut dibahas tentang banyaknya pelanggaran yang sering dilakukan Malaysia di Ambalat. Indonesia, akan mengirim nota diplomatik ke pemerintah Malaysia, sehingga perbatasan Indonesia-Malaysia tersebut, segera diselesaikan. Tapi lucunya Malaysia, juga mengirim nota yang sama ke pemerintah Indonesia, karena mereka mengaku masuk wilayahnya.

Selain mengerahkan KRI, TNI juga mengirim dua tim Komando Pasukan Katak (Kopaska), pasukan elit TNI AL dan Marinir. (din/jpnn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Antara (13) Anti Teror (20) Asia (27) Berita (48) Eropa (5) Feature (10) Indonesia (55) Industri Pertahanan (47) Intelijen (9) Kerja Sama (91) Konflik (42) Latihan Perang (48) Luar Negeri (43) Militer (101) Pameran Teknologi (30) PBB (44) Perang (4) Pertahanan (155) Polisi (5) Politik (62) Serah Terima Jabatan (1) Teknologi (91) Timur Tengah (6) TNI (105) TNI-AD (46) TNI-AL (140) TNI-AU (83) tnial (3) Today's Pic (7) US Army (2) War (2)
Diberdayakan oleh Blogger.
Defender Magazine