JAKARTA--MI: Pengalihan bisnis TNI harus dilakukan secepatnya oleh pemerintah. Selain menyelamatkan citra TNI hal ini juga untuk menyelamatkan aset negara yang selama dikelola TNI yang tidak memberikan sumbangan signifikan.
Hal itu disampaikan anggota Komisi I dari FPAN Joko Susilo di Jakarta, Rabu (5/11). "Pemerintah harus segera melakukan itu karena ini adalah tahun terakhir dan juga untuk melakukan reformasi ditubuh TNI sendiri," ujarnya.
Selain itu, hasil kompensasi yang dihasilkan bisnis yang dikelola TNI masuk ke kas negara sangat kecil jika dibandingkan ruang lingkup dan jumlah perusahaan yang dikelola. "Untuk menyelamatkan hal itu dan agar tidak terendap di kalangan elit militer pemerintah harus segera mengambil alih," tandasnya.
Joko menambahkan pengalihan ini tidak akan membuat TNI kesulitan, karena pemerintah juga sudah menaikkan anggaran yang sebelumnya Rp20 triliun menjadi Rp33,4 triliun di 2008. "Itu kan sebuah peningkatan yang signifikan. Dalam waktu yang relatif singkat sudah naik Rp13 triliun. Itu berarti DPR dan pemerintah tidak mengabaikan mereka (TNI)," ujar Joko.
Menurutnya, prosedur yang sebaiknya dilakukan adalah alternatif ketiga yang diberikan pemerintah yaitu reposisi dan penataan dilakukan melalui penggabungan yayasan TNI dengan yayasan sejenis dibawah Departemen Pertahan serta koperasi TNI dengan koperasi sejenis di Dephan. (*/OL-06)
Selasa, 11 November 2008
Pengalihan Bisnis TNI Harus Segera Dilakukan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
SRAGEN - Kamis (17/9) pagi tadi sekitar pukul 10.30 dikhabar kembali terjadi kecelakaan pesawat TNI AU di Kampung Gulon, Desa Jati, Kecamata...
-
KD Tunku Abdul Rahman KUALA LUMPUR - Kapal selam pertama negara, KD Tunku Abdul Rahman, sudah berada di perairan Selat Melaka menuju ke Pela...
-
KRI Sikuda-863, termasuk dalam Kapal patroli kelas Attack. KRI eks HMAS Attack (P 90) adalah kapal patroli yang dibuat oleh Evans Deakin and...
-
Latihan gabungan (Latgab) anti teror di Surabaya dilakuan TNI-Polri di Bandara Juanda dan 3 hotel berbintang 5, Minggu (21/12/08). Dalam lat...
-
SEBATIK - Sejumlah anggota Korps Marinir dengan Kapal Angkatan Laut (KAL) milik Lanal Nunukan, tiba di Dermaga Binalawan, Pulau Sebatik, Nun...
-
JAKARTA - Panglima Komando Operasi TNI Angkatan Udara (Pangkoopsau) II Marsekal Muda TNI Yushan Sayuti mengatakan, pihaknya akan mencek selu...
-
25 September 2009, Surabaya -- Sebanyak 6 buah pesawat tempur jenis F-18 Hornet milik RAF, Australia transit di Lanudal Juanda untuk melaksa...
-
Jakarta - Belum genap 2 bulan setelah jatuhnya pesawat Fokker A 2703 di Bandung, kini TNI AU kembali berduka. Sebuah pesawat Hercules C-130 ...
-
Pemeriksaan di Jembatan Comoro, Subdistrik Comoro, Dili, Timor Leste, pertengahan 2006 silam, terkait dengan kabar demo susulan menuntut m...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar