JAKARTA - Dewan akhirnya menggagas desakan penghapusan utang negara sebesar Rp5,6 triliun untuk pembelian 39 kapal tempur eks-Jerman Timur. Namun, TNI-AL justru merasa diuntungkan dengan adanya kapal-kapal itu.
Wakil Kepala Staf TNI AL Laksdya Moekhlas Sidik menuturkan, saat ini dari 39 unit mesin tempur laut tersebut, sebanyak 90 persen di antaranya sudah berada dalam kondisi siap beroperasi. Kesiapan itu, sambung dia, diraih setelah TNI AL melakukan repowering terhadap kapal-kapal tersebut.
"Sebanyak sekitar 90 persen kapal eks-Jerman sekarang sudah layak laut," tuturnya, kepada Media Indonesia di Jakarta, Rabu (3/12).
Lantaran itulah, Wakil KSAL menandaskan, keberadaan kapal dengan harga beli sekitar Rp.4,5 triliun itu tidak menjadi beban bagi TNI-AL. Bahkan terkait krisis ekonomi global saat ini, dia mengakui, keberadaan kapal-kapal itu cukup membantu.
Tidak Membebani TNI AL
"Sama sekali kapal itu tidak membebani kami. Bahkan dalam situasi krisis seperti sekarang, perawatan kapal-kapal itu jauh lebih murah ketimbang membeli baru," katanya.
Diketahui, armada kapal eks Jerman Timur itu terdiri dari 16 unit jenis korvet Parchim, 14 kapal jenis frosch troop landing ship tanks, dan 9 kapal penyapu ranjau jenis Condor.
Wakil KSAL juga menolak memberikan tanggapan terhadap desakan pembatalan utang negara untuk pembelian ke-39 kapal perang eks Jerman Timur. Wakil KSAL menyatakan, wacana serupa itu merupakan domain dari Departemen Pertahanan.
Desakan pembatalan utang atas pembelian kapal eks-Jerman Timur itu muncul atas dasar dugaan bahwa perjanjian pembelian tersebut cacat hukum. Alhasil, utang yang muncul sebagai konsekuensi pembelian pun dinilai tidak sah.(sumber)
Kamis, 04 Desember 2008
90% Kapal Eks-Jerman Siap Beroperasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Jakarta, Indonews -- Pengamat politik LIPI Dr Hermawan Sulistio, di Jakarta, Sabtu, mempertanyakan kemampuan negara membiayai kegiatan wajib...
-
Jakarta - Pemerintah Indonesia segera memperbaharui mesin, suku cadang, dan komponen kritis pesawat angkut berat C-130 Hercules TNI Angkatan...
-
Jakarta - Permintaan Presiden SBY agar pengamanan Indonesia diperketat supaya aksi terorisme seperti di Mumbai, India tidak terjadi di Indon...
-
Magelang - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno, mengatakan bahwa pembuatan kapal jenis Perusak Kawal Ruda...
-
PUSPEN TNI (9/12) - Mr. Don Too (eks serdadu Malaysia) memimpin inspeksi perlengkapan Kontingen Indonesia yang bertugas di Kongo, Senin (8/1...
-
SEORANG advokat terkenal, Adnan Buyung Nasution mengusulkan agar perundingan sengketa perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya kawasan Ambal...
-
PUCKAPUNYAL - Untuk kesekian kalinya TNI AD berhasil menjuarai lomba menembak Australian Army Skill At Arms Meeting (AASAM) tahun 2009 di Au...
-
Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla membuka Pameran Pertahanan Indonesia (Indo Defence) dan Pameran Dirgantara Indonesia (Indo Aer...
-
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta pengamanan di Indonesia diperketat terkait ledakan bom dan serangan teroris di Mum...
-
JAKARTA - Pemerintah Indonesia sedang menjajaki kembali kemungkinan pelatihan bagi anggota Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat (Kopass...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar