Kamis, 18 Desember 2008

Kewenangan TNI Lawan Terorisme Dibahas

Penyerangan teroris di Mumbai membuat TNI dan Polri meningkatkan kewaspadaan. Aturan kerjasama satuan anti teroris TNI dan Polri dalam menangani ancaman teror pun dibahas siang ini.
"Nanti ada rapat di Menkopolhukan membahas soal itu pukul 2 siang," ujar Menhan Juwono Sudarsono di sela-sela seminar HAM dan Pertahanan di Dephan, Jl Medan Merdeka Barat, Kamis (18/12/2008).

Juwono menjelaskan ada 2 pilihan terkait pelibatan pasukan TNI dalam menangani teroris.

"Pilihannya, mendahulukan Polri sebagai pelaku utama penegakan hukum, dengan TNI di belakangnya. Atau ada gabungan TNI-Polri," jelas Juwono.

Juwono mengaku TNI dan Polri belajar dari peristiwa Mumbai dan pendudukan bandara Suvarnabhumi di Bangkok. TNI dan Polri harus meningkatkan kewaspadaan di tempat-tempat yang sering dikunjungi warga asing seperti hotel, mal dan bandara.

"Kita belajar dari peristiwa Mumbai bahwa ada keteledoran intelijen polisi dan militer karena terlalu banyak menganut paham demokrasi yang terlalu terbuka," pungkasnya.(rdf/nrl)(sumber)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Antara (13) Anti Teror (20) Asia (27) Berita (48) Eropa (5) Feature (10) Indonesia (55) Industri Pertahanan (47) Intelijen (9) Kerja Sama (91) Konflik (42) Latihan Perang (48) Luar Negeri (43) Militer (101) Pameran Teknologi (30) PBB (44) Perang (4) Pertahanan (155) Polisi (5) Politik (62) Serah Terima Jabatan (1) Teknologi (91) Timur Tengah (6) TNI (105) TNI-AD (46) TNI-AL (140) TNI-AU (83) tnial (3) Today's Pic (7) US Army (2) War (2)
Diberdayakan oleh Blogger.
Defender Magazine