JAKARTA - Departemen Pertahanan (Dephan) meminta tambahan alokasi anggaran sebesar 460 miliar rupiah untuk mendukung kesiapan operasional TNI, dari sebelumnya alokasi anggaran yang diterima pada tahun anggaran 2009 33,6 triliun rupiah.Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono usai memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) Dephan 2009 di Jakarta, Selasa (13/1), mengatakan pemotongan anggaran pertahanan pada APBN 2009 akan membahayakan kemampuan TNI dalam menjaga kedaulatan negara.
"Jika ada pemotongan di instansi lain, tidak berdampak pada keselamatan, keamanan dan kedaulatan negara. Tetapi, jika anggaran TNI sebagai penjaga keamanan dan kedaulatan negara dipotong, itu sangat berbahaya," tuturnya.
Oleh karena itu, tambah Juwono, pihaknya meminta agar otoritas keuangan negara, bendahara negara yakni Departemen Keuangan (Depkeu) dapat memberikan tambahan alokasi anggaran pertahanan sebesar 460 miliar rupiah dari alokasi yang diberikan pada TA 2009 sebesar 33,6 triliun rupiah.
Menhan mengungkapkan, APBN 2009 untuk kali pertama mencapai 1.000 triliun. Sedangkan anggaran pertahanan pada TA 2009 hanya 33,6 triliun. "Itu pun belum dipotong 10% pada dua hingga tiga bulan ke depan," kata Juwono.
Mantan Duta Besar RI untuk Inggris itu menegaskan, pihaknya memahami dan mengerti jika pemerintah kini lebih memfokuskan pada peningkatan kesejahteraan rakyat dan pemulihan ekonomi nasional.
"Karenanya, kita akan tetap menerima anggaran yang ada dan menggunakannya secermat dan seefektif mungkin untuk mendukung operasional TNI dalam menjalankan tugas pokoknya sambil meminta kemungkinan tambahan anggaran," ujar Juwono.
Pada kesempatan yang sama Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso mengatakan, masalah keterbatasan anggaran bukan hal baru bagi TNI.
"TNI sudah terbiasa dengan kondisi darurat dan serba apa adanya dan kita sudah terbiasa untuk menyiasati keterbatasan anggaran tersebut. Namun, dampak dari keterbatasan itu harus tetap disampaikan termasuk besaran nominalnya untuk dimungkinkan tambahan anggaran untuk operasional," katanya.
Jadi, jika tambahan anggaran tidak diberikan TNI akan tetap melaksanakan tugas pokoknya dengan baik dengan mempertajam skala prioritas dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista), pelatihan dan pelaksanaan operasional.
Djoko menegaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi dan mengkaji semua program pengadaan, pemeliharaan, pelatihan dan pendidikan.
Rapim Dephan 2009 dihadiri pula oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Subandrio dan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Moekhlas Sidik.
Sumber : MEDIA INDONESIA
Selasa, 13 Januari 2009
Dephan Minta Tambahan Anggaran 460 Miliar Rupiah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
SRAGEN - Kamis (17/9) pagi tadi sekitar pukul 10.30 dikhabar kembali terjadi kecelakaan pesawat TNI AU di Kampung Gulon, Desa Jati, Kecamata...
-
RTOP-41 Vukovar, Kapal fast attack kelas Helsinki buatan Kroasia JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarso...
-
KD Tunku Abdul Rahman KUALA LUMPUR - Kapal selam pertama negara, KD Tunku Abdul Rahman, sudah berada di perairan Selat Melaka menuju ke Pela...
-
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan Universitas Pertahanan Indonesia atau Indonesian Defense University yang dipraka...
-
Jakarta - Terorisme saat ini telah menjadi ancaman global. Para pelakunya adalah orang-orang yang gemar dengan aksi-aksi radikal. Untuk memb...
-
JAKARTA - Menjelang peleburan Detasemen Khusus Antiteror 88 pada Oktober 2010 nanti, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri meminta tiap p...
-
Latihan gabungan (Latgab) anti teror di Surabaya dilakuan TNI-Polri di Bandara Juanda dan 3 hotel berbintang 5, Minggu (21/12/08). Dalam lat...
-
KRI Diponegoro. (Foto: detikFoto/Zainal Effendi) 23 November 2009, Jakarta -- Ada banyak cerit...
-
PONTIANAK - Empat pesawat Hawk 100/200 dari Skadron Udara (skadud) 1 Elang Khatulistiwa Pontianak dan Balikpapan, melakukan operasi pengaman...
-
JAKARTA - Sebanyak 34 kapal perang berbagai jenis akan berpartisipasi dalam Parade Kapal Perang Internasional "Sail Bunaken" di Ma...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar