Kamis, 21 Mei 2009

Pesawat Hercules C-130 TNI-AU Jatuh di Magetan



Jakarta - Belum genap 2 bulan setelah jatuhnya pesawat Fokker A 2703 di Bandung, kini TNI AU kembali berduka. Sebuah pesawat Hercules C-130 jatuh di Magetan, Jawa Timur. Benarkah karena usia tua?

Saat tulisan ini dibuat beberapa media televisi melaporkan secara langsung pesawat Hercules yang terbakar hebat, korban saat ini tengah dievakuasi ke Rumah sakit terdekat. Lanud Iswahyudi sudah meminta bantuan mobil ambulance ke beberapa RS untuk mengevakuasi korban.

"Kami sudah diminta bantuan untuk mengirimkan dua buah mobil ambulance," kata petugas RS Wijaya Kusuma Saidiman, Magetan, Sujeno.

Beberapa rumah sakit di sekitar landasan udara, jelas Sujeno, juga telah dimintai untuk mengirimkan mobil ambulancenya. Termasuk polres setempat juga sudah dikirimkan untuk membantu proses evakuasi.

Menurut Kadispen TNI AU Marsma Bambang Sulistyo pesawat tersebut sedang melakukan penerbangan rutin ke Indonesia Timur, pesawat terbang dari Jakarta menuju Iswahyudi.

Lokasi jatuhnya pesawat Hercules milik TNI AU itu jaraknya 4 kilometer dari Lanud Iswahyudi. Pantauan beberapa media di lokasi, petugas gabungan dari PMK dan TNI AU sedang melakukan pemadaman.

Hercules yang Jatuh Baru Setahun Diremajakan

BANDUNG - Komandan Pemeliharaan Material TNI Angkatan Udara (Koharmatau) Marsekal Muda Sunaryo mengatakan, pesawat Hercules C-130 bernomor A-1325 yang diberitakan jatuh, baru setahun menjalani peremajaan di Depo Pemeliharaan 10 Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung.

"Setelah setahun menjalani peremajaan mesin, pesawat sudah memakan 800 jam terbang. Jadi, pesawat masih sangat layak untuk diterbangkan," Ujarnya.

Sunaryo mengungkapkan, Mabes TNI AU memiliki program peremajaan terhadap sembilan unit Hercules milikinya yang empat diantaranya diselesaikan di Singapore Technical Industry (STI) Singapura. Dalam program itu, TNI AU juga mengirimkan teknisi untuk meningkatkan kemampuannya dalam memelihara dan memperbaiki pesawat Hercules. "Lima unit lainnya tengah menjalani proses peremajaan di tempat yang sama," katanya.

Peningkatan kemampuan pesawat Hercules TNI AU yang dilakukan di Singapura mencakup perbaikan airframe (badan pesawat), modifikasi avionik dan modifikasi mesin. Peremajaan juga akan dilakukan di Depo Pemeliharaan 30 Pangkalan Udara Abdurrahman Saleh yang mencakup peningkatan kemampuan mesin dari T56-7 ke T56-15 atau ditingkatkan dari tipe B ke tipe H.

Evakuasi Korban Jatuhnya Hercules
MAGETAN - Puluhan anggota TNI malakukan evakuasi korban jatuhnya pesawat C-130 Hercules Alpha 1325 di Desa Geplak, Kecamatan Karas, Magetan, Jawa Timur, Rabu (20/5). Pesawat yang dipiloti Mayor (Pnb) Danu itu mengangkut 13 awak. FOTO ANTARA/Arief Priyono//ss/hp/09

Presiden Gelar Rapat Terbatas Mendadak Paska Jatuhnya Hercules


JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono direncanakan akan menggelar rapat terbatas (ratas) untuk untuk mengetahui hasil investigasi sementara kecelakaan pesawat hercules milik TNI-AU yang jatuh Rabu (20/5) pagi di wilayah Magetan, Jawa Timur.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari biro pers Istana, ratas akan dilakukan pukul 16.00 wib di kantor presiden dan akan dihadiri oleh Menteri Pertahanan, Panglima TNI, Menko Polkam dan Kepala Staf tiga angkatan.

"Sore ini saya panggil Menhan, panglima, kepala staf, menkopolkam. Jangan cepat-cepat katakan kecelakaan karena apa. Apakah mesin, cuaca, human error. Tunggu investigasinya," ujar Presiden di Djakarta Theater.

Hercules yang mengangkut sekitar 112 orang penumpang dan awak berangkat dini hari. Sebelum jatuh dan terbakar, Hercules itu sempat menabrak sejumlah rumah penududuk dan menewaskan dua warganya. Jumlah korban sementara mencapai 105 orang, 90 diantaranya tewas dan 19 dilarikan ke UGD RS Iswahyudi.

Pesawat Hercules yang jatuh dinilai masih layak terbang sehingga masih menentikan investigasi terakhhir.

Dalam kesempatan itu Presiden menyebutkan tidak ada sangkut pautnya dengan pemotongan anggaran departemen pertahanan. Pemotongan anggaran dilakukan hanya untuk pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista).

"Pengencangan ikat pingang bukan biaya operasional dan pemeliharaan. Yang ditunda hanya pembelian alutsista baru," ujar Presiden.

Sumber : MEDIAINDONESIA.COM

Ini Akibat Kurangnya Anggaran Alutsista TNI


Jakarta - Kekuatan TNI AU mengamankan wilayah udara Nusantara kembali berkurang setelah salah satu pesawat Herculesnya jatuh di Magetan, Jawa Timur. Wapres Jusuf Kalla (JK) menganggap kecelakaan ini karena anggaran alat utama sistem senjata (alutsista) tidak memadai.

“Ini akibat kita tidak memberi anggaran yang cukup untuk alutsista kita,” kata JK usai menghadiri acara Harkitnas di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (20/5/2009).

JK menyatakan kedukaannya yang mendalam atas peristiwa ini. Dalam pengadaan pesawat nanti, Hercules sangat penting didahulukan karena perannya yang vital.

“Apalagi ini Hercules yang bukan hanya untuk perang. Tapi untuk damai juga. Sehingga harus didahulukan,” jelasnya.

Soal anggaran, JK berjanji akan membicarakannya lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait. Pria yang akan bertarung dalam Pilpres mendatang ini juga meminta agar TNI AU dan keluarga korban tegar dan tabah.(Sumber : Detik.com)

Dephan Tunggu Hasil Penyelidikan TNI AU Untuk Ambil Upaya Lanjutan

JAKARTA - Guna mengambil upaya lanjutan Dephan akan masih menunggu hasil Tim penyelidikan TNI Angkatan Udara yang langsung di pimpin oleh Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Subandrio terkait tragedi jatuhnya pesawat Hercules C-130 milik Angkatan Udara yang terjadi di Wamena dan di Madiun.

Menhan menjelaskan hingga saat ini faktor penyebab kecelakaan copot ban pesawat Hercules Tipe B yang terjadi di Wamena beberapa waktu lalu dan Hercules Tipe B yang terjadi di Madiun hari ini belum dapat diketahui.

“Kita akan tunggu dulu hasil penyelidikan dari tim TNI AU baik kejadian dari Wamena atau di Madiun hari ini, setalah ada masukan dari Kasau dan Timnya baru nanti kita bahas upaya review perbaikan yang telah direncanakan sesuai kemampuan anggaran,” Ujar Menhan.

Menurut Menhan, kecelakaan jatuhnya Pesawat Hercules di dua daerah itu bisa disebabkan oleh faktor teknis pesawat itu sendiri ataupun adanya faktor yang disebabkan oleh kesalahan operasional dari manusia (Human Error). Karena keduanya terjadi saat kondisi cuaca dalam keadaan baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Antara (13) Anti Teror (20) Asia (27) Berita (48) Eropa (5) Feature (10) Indonesia (55) Industri Pertahanan (47) Intelijen (9) Kerja Sama (91) Konflik (42) Latihan Perang (48) Luar Negeri (43) Militer (101) Pameran Teknologi (30) PBB (44) Perang (4) Pertahanan (155) Polisi (5) Politik (62) Serah Terima Jabatan (1) Teknologi (91) Timur Tengah (6) TNI (105) TNI-AD (46) TNI-AL (140) TNI-AU (83) tnial (3) Today's Pic (7) US Army (2) War (2)
Diberdayakan oleh Blogger.
Defender Magazine