JAKARTA - Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI (Purn) Sumardjono mengatakan bahwa sudah saatnya Indonesia memberdayakan Industri Pertahanan Dalam Negeri. Alasannya, selama Indonesia masih bergantung pada industri pertahanan luar negeri, maka pertahanan Indonesia tidak akan pernah menjadi besar dan kuat serta disegani negara lain. Hal ini dikemukakan Sumardjono saat peluncuran buku biografinya yang ditulis oleh Tim Dfinas enerangan TNI Angkatan Laut di Jakarta, Selasa (14/7).
Sumardjono menekankan pentingnya membangun TNI Angkatan Laut yang besar, kuat dan profesional mengingat dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan dengan lebih dari 17 ribu pulau dan panjang pantai sekitar 5.000 kilometer persegi.
"Namun, karena anggaran negara yang belum bisa mendukung pembangunan TNI AL yang kuat, besar dan profesional maka kita harus sudah mulai untuk memberdayakan industri pertahanan dalam negeri," ujarnya.
Ia menegaskan, pemberdayaan dan penggunaan produk dalam negeri tentu tidak dapat serta merta dilakukan dalam waktu yang relatif singkat.
"Kita harus memulainya dengan membeli alat utama sistem senjata termasuk kapal perang, dari luar negeri dengan syarat adanya transfer teknologi sehingga lambat laun Indonesia juga bisa membangun alat utama sistem senjata sendiri dengan standar internasional yang memadai dan dapat memberikan efek tangkal bagi Indonesia," kata Sumardjono.
Pada kesempatan itu Sumardjono mengakui persetujuannya untuk membukukan kehidupan pribadi dan karir militernya dilatarbelakangi karena masih banyak ide-ide yang belum tersampaikan saat menjadi Kasal selama delapan bulan kurang empat hari.
"Saya sebenarnya enggan untuk menulis buku, namun setelah didorong-dorong oleh Kepala Penerangan TNI AL maka akhirnya saya bersedia, dengan catatan saya sudah pensiun," kata Sumardjono saat membuka peluncuran buku setebal 319 tersebut.
Hadir dalam peluncuran itu Kasal Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono dan Menristek Kusmayanto Kardiman serta para mantan Kasal.
Sumber : JURNAS
Rabu, 15 Juli 2009
Sumardjono Menilai Saatnya Berdayakan Industri Pertahanan Nasional
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Jakarta, Indonews -- Pengamat politik LIPI Dr Hermawan Sulistio, di Jakarta, Sabtu, mempertanyakan kemampuan negara membiayai kegiatan wajib...
-
Jakarta - Pemerintah Indonesia segera memperbaharui mesin, suku cadang, dan komponen kritis pesawat angkut berat C-130 Hercules TNI Angkatan...
-
Jakarta - Permintaan Presiden SBY agar pengamanan Indonesia diperketat supaya aksi terorisme seperti di Mumbai, India tidak terjadi di Indon...
-
JAKARTA - Eurocopter, perusahaan yang bergerak di bidang ruang angkasa, pertahanan, dan jasa terkait membuka anak usahanya di Indonesia, Rab...
-
JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara Syamsir Siregar mengatakan sistem “kanibal” dalam penggantian onderdil pesawat harus dievaluasi. ...
-
Ambalat, 30 April (TANDEF) - Pagi ini pada pukul 10.00 s/d 11:30 WITA, KRI Untung Suropati melakukan pengusiran terhadap KD Jerong milik AL ...
-
Ada jagoan terbaru saat mengunjungi stand BUMN Industri Strategis dalam pameran Indo Defence & Aerospace 2008 di Bandara Halim Perdanaku...
-
LEMBANG - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Subandrio menyatakan enam pesawat tempur Sukhoi dari Rusia akan tiba di Indonesia a...
-
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso mengatakan, pihaknya akan segera mengoperasikan Pos TNI Angkatan Laut (Posal) di Pulau Nipah, ...
-
Jakarta - Krisis finansial global yang menerpa semua negara di belahan dunia ini, juga dirasakan oleh Republik Rakyat Cina. Akibatnya, komit...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar