Minggu, 20 September 2009

Noordin M Top Dipastikan Tewas!!

Sejumlah anggota kepolisian saat pengepungan rumah warga yang diduga teroris, di Kepuhsari, Mojosongo, Jebres, Solo, Kamis (17/9) dini hari. Empat orang diduga teroris tewas dalam pengepungan yang diwarnai baku tembak dan beberapa kali ledakan bom tersebut. (Foto: ANTARA/Andika Betha/ama/09)

Keempat Mayat Teroris Jebres Dibawa Ke Jakarta
17 September 2009, Solo -- Empat ambulans yang diduga kuat membawa jenazah teroris yang tewas dalam penggerebakan di Kampung Kepoh Sari RT 3 RW 11, Kelurahan Mojo Songo, Kecamatan Jebres, Solo, Kamis (17/9), telah berada di Bandara Adi Sumarmo, Solo, sejak pukul 08.00. Keempat mayat teroris itu diterbangkan ke Jakarta dengan menggunakan pesawat khusus milik Polri.
Kepastian penerbangan ke Jakarta tersebut diungkapkan Asisten Manager Lalu Lintas Udara Bandara Adi Sumarmo Mario yang ditemui pagi ini. Namun, ia tidak bisa memastikan kapan penerbangan akan dilaksanakan. Hingga berita ini diturunkan, keempat ambulans masih berada di lokasi bandara. “Saya tidak tahu jam berapa penerbangan akan dilakukan,” kata Mario singkat. Sebelumnya, sekitar pukul 08.00 dua ambulans datang dan parkir di kawasan bandara. Hampir satu jam berselang, dua ambulans lainnya datang.

Polisi hingga kini belum memberikan keterangan resmi. Seperti diberitakan sebelumnya, dikabarkan ada empat korban tewas dalam penggerebakan tersebut. Beberapa nama yang disebut-sebut sebagai penghuni rumah adalah Susilo alias Abid (24), Putri Munawaroh (20)—istiri Susilo—Maruto, dan Bagus Budi Pranoto alias Urwah. Dua nama yang disebut terakhir adalah buronan polisi.

Polisi Juga Temukan Senjata & Granat di Rumah Toto

Penyisiran aparat kepolisian di rumah kontrakan Susilo di Kampung Kepuh Sari Kelurahan Mojo Songo, Kecamatan Jebres, Solo, menuai hasil. Selain bahan peledak, polisi juga menemukan granat dan senjata api.

"Ada beberapa senjata, granat, dan bahan pekledak," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Sukarna kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Kamis (17/9/2009).

Nanan mengaku dirinya tidak mengetahui secara pasti jenis bom dan berapa jumlah senjata yang ditemukan.

"Sekali lagi detailnya nanti. Tim yang datang dari Solo akan segera datang, kemudian kita bisa mengindentifikasinya. Sehingga data itu secara forensik bisa dipertanggungjawabkan," tegasnya.
Sejumlah anggota kepolisian bersenjata lengkap berjalan menyerbu lokasi penyergapan teroris di Mojosongo, Solo, Kamis (17/9). Penyergapan tersebut diduga menewaskan empat anggota teroris setelah terjadi baku tembak antara Densus88 dan anggota teroris selama berjam-jam dari Rabu (16/9) pukul 23.00 hingga Kamis (17/9) pagi. (Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay/hm/ama/09)
Sejumlah anggota kepolisian bersenjata lengkap bersiap melakukan penyerbuan ke lokasi penyergapan teroris. (Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay/tom/hp/09)
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay/tom/hp/09)
(Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay/hm/ama/09)
Keluarga di Malaysia Terima Kabar Noordin Tewas
Jenazah salah satu teroris yang tewas dievakuasi. (Foto: Reuters/Stringer)

17 September 2009, Jakarta -- Penyergapan teroris di Desa kampung Kepuh Sari RT3/RW11, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Solo, dikabarkan ikut menewaskan buronan nomor wahid, Noordin M Top. Keluarga Noordin di Malaysia juga sudah menerima kabar jika Noordin tewas di Solo.

Meskipun belum ada pernyataan yang kuat mengenai kematian Noordin M Top, tapi berdasarkan keterangan dari pesan singkat juru bicara Noordin M Top di Malaysia, Badaruddin Ismai mengatakan pihak keluarga Noordin M Top di Malaysia sudah mendengar kabar mengenai kematian Noordin.

Namun hingga saat ini masih menunggu hasil DNA dari pihak penyidik Mabes Polri. "Sudah menerima kabar tapi tunggu test DNA," tulis pesan singkat juru bicara keluarga Noordin M Top kepada wartawan di Gedung Deplu, Jalan Pejambon, Jakarta, Kamis (17/9/2009).

Jenazah yang diduga kuat Noordin M Top hancur, kepalanya terlepas dari tubuhnya. Kemungkinan orang yang diduga Noordin itu meledakkan bom bunuh diri saat Densus 88 mengepungnya.

Informasi yang didapatkan detikcom, Kamis (17/9/2009), faktor menguatkan dugaan bahwa jenazah tersebut adalah Noordin, karena diyakini orang tersebut tewas setelah mengaktifkan bom rompi yang dikenakannya. Sebab, selama ini disebut-sebut, ke mana pun pergi, Noordin selalu mengenakan rompi yang di dalamnya terdapat bom yang siap meledak.

Selain itu, dari potongan kepala yang ditemukan, wajahnya juga memang mirip Noordin. Namun, kepastian apakah jenazah yang rusak berat itu adalah Noordin atau bukan, perlu dibuktikan lewat DNA.

Dugaan Bom Bunuh Diri

Ada dua indikasi bahwa orang yang diduga Noordin itu melakukan bom bunuh diri. Pertama, dari kepala yang terlepas dari tubuhnya. Hal semacam ini juga terjadi pada para pelaku bom bunuh diri, seperti Asmar Latin Sani, Dani Dwi Permana, dan juga Nana Maulana.

Kedua, ada teriakan takbir sebelum ada ledakan hebat pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB. Setelah ledakan hebat itu terjadi, baku tembak pun terhenti. Diduga para penghuni rumah yang dikontrak Adib Susilo telah tewas.

Setelah ledakan hebat itu, aparat Densus 88 tak lama kemudian masuk ke dalam rumah. Dan mereka mendapati empat orang tewas dan seorang perempuan luka tembak. Perempuan tersebut adalah Putri Munawaroh, istri Adib Susilo.

Sedangkan tiga dari empat orang yang tewas disebut-sebut adalah Adib Susilo, Urwah, dan Maruto. Satu orang lagi diduga kuat Noordin M Top.
Saat penyergapan, sempat terjadi baku tembak antara pihak kepolisian dengan penghuni rumah. (Foto: Reuters/Dadang Tri)

Rumah yang dikepung terletak di wilayah perbukitan. Polisi sempat meminta warga di kampung Kepuh Sari, RT 03/rw 11, Kelurahan Mojosongo, untuk menyingkir ke tempat yang lebih aman. (Foto: Reuters/Dadang Tri)
Penyergapan ini dilakukan sejak Rabu (16/9) pukul 23.00 WIB. Petugas Densus 88 tampak siaga. (Foto: Reuters/Dadang Tri)





Anggota Densus 88 dengan senjata lengkap mengepung rumah di kampung Kepuh Sari, RT 03/11, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Jawa Tengah. (Foto: AFP/Anwar Mustafa)
Kapolri: Noordin M Top Telah Tewas
4 Mobil jenazah yang membawa 4 jenazah korban penggerebekan
teroris tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. (Foto: Reuters/Stringer)

17 September 2009 -- Markas Besar Polri akhirnya memastikan jasad yang tewas dalam pengepungan di Solo, Jawa Tengah, adalah benar Noordin M Top. Noordin tewas bersama dua buron teroris lainnya.

"Noordin M Top tewas," kata Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri dalam jumpa pers di Markas Besar Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis, 17 September 2009.

Pengepungan itu berlangsung sejak Rabu, 16 September 2009 mulai pukul 23.00 WIB. Detasemen Khusus 88 mengepung sebuah rumah kontrakan di desa Kepohsari, Jebres, Solo, Jawa Tengah.

Pengepungan yang berakhir sekitar pukul 05.30 WIB itu, menunjukkan hasil yang mengejutkan. "Empat orang meninggal, tiga masih hidup," kata juru bicara Polri, Inspektur Jenderal Nanan Sukarna, siang tadi.

Selain menewaskan empat teroris, polisi juga menemukan barang bukti di rumah yang dikontrak oleh pasangan suami istri, Susilo alias Adib dan Putri Munawaroh. Barang bukti yang ditemukan yakni, delapan karung bahan peledak, senjata api, dan granat.

Jasad berikutnya adalah Hadi Susilo alias Adib. Susilo bekerja di sebuah pondok pesantren sebagai pengurus ternak sapi di Pondok Pesantren Al Kahfi Mojosongo.

Jasad ketiga milik buron teroris Bagus Budi Pranoto alias Urwah. Urwah diduga berperan menyembunyikan Noordin M Top di Temanggung. Urwah pernah divonis 3 tahun 6 bulan pada 2004, karena menyembunyikan Dr Azahari dan Noordin M Top.

Satu jasad terakhir adalah Ario Sudarso alias Suparjo Dwi Anggoro alias Aji alias Dayat alias Mistam Husamudin. Ario adalah buron teroris yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang atau DPO. Ario merupakan pelatih pembuat bom yang diketahui terkait temuan bom di Palembang.

14 Titik Sidik Jari Identik dengan Noordin
Ke empat jenazah saat diterbangkan dari Solo. (Foto: Reuters/Stringer)
Markas Besar Polri memastikan bahwa salah satu jasad yang tewas di Solo adalah Noordin M Top. Kepastian itu didapat dari bukti sidik jari yang dicocokkan dengan Polisi Diraja Malaysia (PDRM).

"Minimal 11 titik kesamaan kiri dan kanan. Dari pemeriksaan sidik jari ini 14 titik kesamaan yang bisa dipertanggungjawabkan secara yuridis formal identik dengan DPO yang sembilan tahun kita jadikan target, dia adalah Noordin M Top," kata Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri.

Menurut Bambang Hendarso, kepastian sidik jari itu sudah dilakukan oleh Pusdokkes Polri. Hasil yang dikeluarkan Pusdokkes Polri itu akhirnya disamakan dengan data yang dimiliki Polisi Diraja Malaysia.

"Alhamdulillah ini kebesaran Allah di bulan suci Ramadhan," ujar Bambang Hendarso.

Trimedya: Jasad Noordin Utuh

Wakil Ketua Komisi I DPR, Sidarto, dan Ketua Komisi III, Trimedya Panjaitan, mendatangi Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Usai melihat jasad empat korban, keduanya yakin salah satu dari korban adalah gembong teroris, Noordin M Top.

"Jasad Noordin utuh," kata Trimedya saat ditemui di RS Polri, Kamis 17 September 2009. "Hanya saja, kepala bagian belakang hancur."

Sidarto menambahkan keyakinannya dilandaskan pada sejumlah ciri Noordin. "Itu mukanya dia. Ada tanda-tanda tahi lalat dan gigi gingsul," jelasnya.

Trimedya mengungkapkan ada korban mengalami patah tangan, satu korban utuh, satu korban kepalanya hancur.

Sidarto dan Trimedya diperkenankan melihat kondisi empat jasad tersangka teroris dengan didampingi Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Komjen Polisi Susno Duadji.

VIVANews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Antara (13) Anti Teror (20) Asia (27) Berita (48) Eropa (5) Feature (10) Indonesia (55) Industri Pertahanan (47) Intelijen (9) Kerja Sama (91) Konflik (42) Latihan Perang (48) Luar Negeri (43) Militer (101) Pameran Teknologi (30) PBB (44) Perang (4) Pertahanan (155) Polisi (5) Politik (62) Serah Terima Jabatan (1) Teknologi (91) Timur Tengah (6) TNI (105) TNI-AD (46) TNI-AL (140) TNI-AU (83) tnial (3) Today's Pic (7) US Army (2) War (2)
Diberdayakan oleh Blogger.
Defender Magazine