JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara meminta penggantian dua pesawat tempur, yakni OV-10 Bronco dan Hawk MK-53 tidak tertunda.
"Secara operasional sudah mendesak," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Bambang Soelistyo di Jakarta, pekan lalu.
Bambang menanggapi rencana Departemen Pertahanan (Dephan) yang hingga 2011 belum akan melakukan pengadaan senjata strategis ber-budget besar seperti pesawat tempur dan kapal selam.
Dia berharap, pengadaan pesawat bisa dikecualikan. "Karena tinggal proses akhir," katanya.
Pemerintah sudah mengalokasikan US$400 juta (sekitar Rp4 triliun) guna mengganti dua skadron pesawat pemukul tersebut. "Tinggal menunggu persetujuan Departemen Keuangan (Depkeu) menggunakan kredit ekspor yang mana," katanya.
Bronco sudah dikandangkan sejak medio 2007 lalu. Matra udara sudah merekomendasikan Super Tucano dari Brasil untuk menggantikan Bronco.
Sedangkan enam unit MK-53 yang ada, hanya dua unit yang kondisinya siap terbang. Ketersediaan suku cadang yang makin sulit mengakibatkan tingkat kesiapan MK-53 makin menurun. "2011 sudah tidak bisa dipakai lagi," kata Bambang.
Untuk pengganti MK-53, TNI AU mengaku masih menggodok berbagai jenis pesawat. Setidaknya terdapat lima alternatif, yakni, L-159B dari Republik Ceko, Yak-130 dari Rusia, Aermacchi M346 asal Italia, Chengdu FTC-2000/JL-9 dari China, dan B-50 asal Korea.
"Akan dipilih dua untuk diajukan ke Dephan," kata dia.
Mengenai spesifikasi, Markas Besar AU menginginkan pesawat yang dipilih tidak hanya untuk keperluan latihan. Pesawat juga harus bisa "berkelahi" agar dapat mengantisipasi kehadiran pesawat asing.
Tawarkan Hercules
Pemerintah Norwegia menawarkan empat pesawat angkut C-130 Hercules tipe H untuk dibeli pemerintah Indonesia. Seluruh pesawat ditawarkan US$66 juta (sekitar Rp660 miliar).
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) juga menawarkan 34 Hercules. Satu pesawat dibanderol U$40 juta (sekitar Rp400 miliar). "Dephan telah meminta TNI AU mengkaji tawaran yang ada," kata Bambang.
C-130H milik Royal Norwegian
Enam Hercules dari AS itu merupakan pesawat yang sebelumnya diperuntukkan bagi tiga negara di Asia dan Afrika. Namun, semua sebelum dihibahkan ke Indonesia telah mengalami perbaikan dan modifikasi. Sebelumnya, AS menjanjikan bantuan pengadaan enam pesawat angkut C-130 Hercules tipe H dan J untuk Indonesia.
Bantuan berupa potongan harga dengan menggunakan fasilitas Foreign Military Financing (FMF) dan bantuan suku cadang bagi pesawat angkut berat Hercules. Australia menawarkan Hercules Tipe J, namun pesawat dari Australia masih jangka panjang, kendati prosesnya sudah dilaksanakan sejak sekarang, namun realisasinya masih lama.
Hingga kini Indonesia memiliki satu skadron C-130 Hercules berbagai tipe, yakni C-130 Hercules VIP, C-130 H/HS, C-130 B/H dan C-130 BT dengan tingkat rata-rata kesiapan 60 persen atau sekitar sembilan unit.
Meskipun telah puluhan tahun, TNI AU tetap menggunakan dan memelihara C-130 Hercules melalui perawatan terjadwal service life extension programmed (SLEP), inspection repair as necessary (IRAN), dan program retrofit dengan biaya 51 juta dolar AS untuk empat pesawat agar dapat bertugas lebih lama lagi yakni sekitar 15 tahun.
"Kini dari empat Hercules yang menjalani peremajaan di Singapura, dua telah selesai, dan dua sisanya masing-masing diremajakan di Singapura dan Depo Pemeliharaan 10 TNI AU," demikian Imam..
Sumber : JURNAS
Selasa, 15 September 2009
Penggantian Dua Pesawat Tempur Mendesak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Jakarta, Indonews -- Pengamat politik LIPI Dr Hermawan Sulistio, di Jakarta, Sabtu, mempertanyakan kemampuan negara membiayai kegiatan wajib...
-
Jakarta - Pemerintah Indonesia segera memperbaharui mesin, suku cadang, dan komponen kritis pesawat angkut berat C-130 Hercules TNI Angkatan...
-
Jakarta - Permintaan Presiden SBY agar pengamanan Indonesia diperketat supaya aksi terorisme seperti di Mumbai, India tidak terjadi di Indon...
-
JAKARTA - Eurocopter, perusahaan yang bergerak di bidang ruang angkasa, pertahanan, dan jasa terkait membuka anak usahanya di Indonesia, Rab...
-
Pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dari Skadron Udara 3 saat melaksanakan pemboman kearah target yang ada di lepas Pantai Pacitan. (Foto : ...
-
JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara Syamsir Siregar mengatakan sistem “kanibal” dalam penggantian onderdil pesawat harus dievaluasi. ...
-
Ambalat, 30 April (TANDEF) - Pagi ini pada pukul 10.00 s/d 11:30 WITA, KRI Untung Suropati melakukan pengusiran terhadap KD Jerong milik AL ...
-
Ada jagoan terbaru saat mengunjungi stand BUMN Industri Strategis dalam pameran Indo Defence & Aerospace 2008 di Bandara Halim Perdanaku...
-
LEMBANG - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Subandrio menyatakan enam pesawat tempur Sukhoi dari Rusia akan tiba di Indonesia a...
-
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso mengatakan, pihaknya akan segera mengoperasikan Pos TNI Angkatan Laut (Posal) di Pulau Nipah, ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar