JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso menegaskan pihaknya komitmen untuk menggunakan senjata dan peralatan militer yang diproduksi industri pertahanan dalam negeri.
Usai memimpin upacara pemberangkatan 1.125 personel TNI ke Lebanon di Jakarta, Kamis (19/11), Panglima TNI mengatakan selama ini beberapa persenjataan TNI telah menggunakan produk dalam negeri seperti senapan serbu (SS)-1 dan SS-2, panser, dan kapal patroli.
"TNI sudah lama menggunakan produk dalam negeri, sepanjang persenjataan dan peralatan yang dibutuhkan dapat diproduksi industri pertahanan dalam negeri," katanya.
Terkait revitalisasi industri pertahanan, Djoko Satoso mengatakan TNI bersama Departemen Pertahanan dan instansi terkait tengah merumuskan dan menyelaraskan kembali kebutuhan kebutuhan persenjataan dan peralatan yang dibutuhkan.
"Kami telah mengadakan pertemuan interdep untuk merumuskan dan menyelaraskan kembali kebutuhan persenjataan kami, sejalan kebijakan revitalisasi industri pertahanan dalam negeri," kata Panglima.
Sebelumnya, Panglima TNI juga menegaskan, pihaknya siap melakukan pengadaan persenjataan dan peralatan dalam jumlah banyak untuk jangka panjang dari dalam negeri.
"Tidak masalah, sepanjang itu memang sesuai kebutuhan TNI, dimensi ancaman yang dihadapi dan sebagainya. Toh, selama ini TNI telah menggunakan produk senjata dari dalam negeri," ujar Djoko.
Program revitalisasi industri pertahanan dalam negeri menjadi salah satu program prioritas dalam seratus hari pertama pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Revitalisasi industri pertahanan akan diperkuat melalui peraturan presiden yang kini tengah dirumuskan.
Tak hanya itu, pemerintah juga tengah menyiapkan perangkat aturan lainnya yang menjamin perbankan nasional untuk memberikan modalnya mendukung program revitalisasi industri pertahanan nasional seperti PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT PAL dan PT LEN.
Sumber : MEDIA INDONESIA
Jumat, 20 November 2009
TNI Berkomitmen Gunakan Senjata Dalam Negeri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
PONTIANAK - Empat pesawat Hawk 100/200 dari Skadron Udara (skadud) 1 Elang Khatulistiwa Pontianak dan Balikpapan, melakukan operasi pengaman...
-
Pada hari itu juga, kedua KRI juga berhasil mendeteksi sebuah helikopter Malaysian Maritime Enforcement Agency dan pesawat Beechraft yang te...
-
RTOP-41 Vukovar, Kapal fast attack kelas Helsinki buatan Kroasia JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarso...
-
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan Universitas Pertahanan Indonesia atau Indonesian Defense University yang dipraka...
-
Jakarta - Terorisme saat ini telah menjadi ancaman global. Para pelakunya adalah orang-orang yang gemar dengan aksi-aksi radikal. Untuk memb...
-
JAKARTA - Menjelang peleburan Detasemen Khusus Antiteror 88 pada Oktober 2010 nanti, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri meminta tiap p...
-
KRI Diponegoro. (Foto: detikFoto/Zainal Effendi) 23 November 2009, Jakarta -- Ada banyak cerit...
-
BALIKPAPAN - TNI AL menambah kekuatan untuk menjaga perbatasan Indonesia-Malaysia di Blok Ambalat. Senin (22/6), TNI AL bakal mengirimkan KR...
-
Ambalat, 30 April (TANDEF) - Pagi ini pada pukul 10.00 s/d 11:30 WITA, KRI Untung Suropati melakukan pengusiran terhadap KD Jerong milik AL ...
-
JAKARTA - Sebanyak 34 kapal perang berbagai jenis akan berpartisipasi dalam Parade Kapal Perang Internasional "Sail Bunaken" di Ma...
Dukung terus teknology dan kualitas produk pertahanan dalam negeriu
BalasHapusvarian SS3 bullpup tu bakalan laris manis juga kalo di ekspor..
BalasHapus