New York, (ANTARA News) - Majelis Umum PBB pada hari Jumat memilih Jepang, Uganda, Turki, Austria dan Meksiko untuk kursi di Dewan Keamanan PBB. Hal itu akan menjadikan masa tugas ke-10 bagi Jepang.
Sebagaimana diberitakan DPA, kelima anggota baru itu akan memulai masa tugas selama dua tahun mulai 1 Januari 2009 untuk menggantikan Indonesia, Afrika Selatan, Belgia, Italia dan Panama.
Bagi negara-negara berkembang, keanggotaan ke 15 negara itu akan membawa prestise dan otoritas internasional karena DK PBB merupakan badan politik tertinggi yang bertanggungjawab atas pemeliharaan perdamaian dan keamanan di sekeliling dunia.
Mereka akan membagi pusat perhatian dengan para anggota tetap dewan yang memiliki anggota hak veto -- AS, Rusia, Cina, Inggris dan Perancis.
Jepang, yang selama ini minta kursi tetap di DK PBB, mengatakan kembalinya ke dewan didorong keinginan untuk memecahkan masalah dan problem yang menyerbu Asia.
"Jepang ingin mendorong upaya masyarakat internasional untuk memecahkan konflik regional," kata Dubes Yukio Takasu.
Menunjuk pada hubungan yang sulit dengan Korea Utara, Takasu minta pada dewan untuk memberikan perhatian pada masalah yang berkaitan dengan negara itu.
"Selama ini pembicaraan enam-pihak mengenai Korea Utara berjalan baik di setiap front, termasuk masalah nuklir, masalah energi dan kasus penculikan, dan hubungan bilateral, dewan akan membuka mata di kawasan itu," katanya.
Takasu mengatakan pembicaraan itu "naik-turun", merujuk pada perbedaan yang terus terjadi antara Korea Utara dan pihak lainnya yang terlibat dalam pembicaraan itu, yang mencakup Cina, Rusia, AS, Jepang serta Korea Utara dan Selatan.
Dalam pemilihan di majelis yang beranggotakan 192 negara itu, Iran bersaing dengan Jepang untuk memperebutkan kursi Asia, yang sekarang diduduki oleh Indonesia, dan kalah. Jepang menang dengan 158 suara melawan 32 suara yang diperoleh Iran.
Islandia, dengan 87 suara, kalah dalam upayanya untuk memperoleh kursi dewan yang dicadangkan untuk Eropa Barat. Austria dan Turki menang dengan 133 suara dan 151 suara berturutan untuk mengambialih kursi yang akan dikosongkan oleh Belgia dan Italia.
Uganda dan Meksiko, yang mencalonkan diri tanpa lawan, memperoleh kursi Afrika serta Amerika Latin dan Karibea.
Ke15 negara anggota dewan terdiri dari lima anggota tetap dan 10 anggota yang dipilih untuk menjabat selama masa dua tahun.(*)
Sabtu, 18 Oktober 2008
Jepang Gantikan Indonesia di DK PBB
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Pada hari Rabu 24 Juni 2009 Casa TNI AL U-621 yang berada di bawah Wing Udara II mendeteksi konvoi kapal Induk US Navy di perairan Natuna ya...
-
Jumlah 10 kapal selam jadi prioritas anggaran (foto : Antara) Jakarta, Kompas - Kementerian Pertahanan memperkirakan, kebutuhan anggaran p...
-
SRAGEN - Kamis (17/9) pagi tadi sekitar pukul 10.30 dikhabar kembali terjadi kecelakaan pesawat TNI AU di Kampung Gulon, Desa Jati, Kecamata...
-
JAKARTA - Teknologi kapal selam Indonesia sudah ketinggalan dibandingkan negara tetangga Malaysia. Karena itu, TNI AL menginginkan kapal sel...
-
SAMARINDA - Jajaran TNI akan segera membangun pangkalan udara (Lanud) di Kabupaten Berau (Kalimantan Timur), maksud pembangunan lanud ini be...
-
MADIUN - Pesawat-pesawat tempur Hawk-109 dan 209 dari Skadon Udara 12 Lanud Pekanbaru, Riau sukses melaksanakan latihan Air Refueling (Pengi...
-
Tak disangka musibah kembali datang menjelang hari jadi TNI AU. Senin, 6 April 2009 lalu menjadi hari yang kelabu atas tewasnya 18 personel ...
-
Di pagi buta yang masih sunyi dan dingin, tidak biasanya anggota Skadron Udara 1 sudah melaksanakan apel pagi. Dengan tergesa-gesa mereka me...
-
Moskow (ANTARA News) - Rosoboronexport telah menandatangani persetujuan untuk menjual enam jet tempur Su-30 Flanker-C dan 18 tank amfibi BMP...
-
PARIS - Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Kamis (16/4), beserta rombongan, melakukan kunjungan kerja ke Menteri Pertahanan Perancis Hervĕ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar