SALORE - Wakil Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Timor Timur (STPPIT) Markas Besar TNI, Mayor Infantri Anak Agung Krisna, menyatakan, patroli perbatasan negara belakangan ini semakin ditingkatkan sekalipun kondisi lingkungan yang semakin kondusif.
“Memang demikian, kami menjelang akhir tugas dan biasanya pada saat-saat seperti itu banyak pihak yang ingin mengambil keuntungan di tengah kesibukan kami. Tetapi perintah jelas, tingkatkan patroli, di Pos Pengamanan Perbatasan STPPIT Markas Besar TNI Salore, Kabupaten Belu, NTT, Minggu(19/10).
Regu patroli berkekuatan delapan personil TNI-AD bersenjata lengkap dari dekat menyaksikan, sejumlah jalan tikus di sekitar pos itu yang biasa dipergunakan sebagai jalur penyelundupan barang dan manusia, sudah dilonggarkan dan bebas dari semak-semak.
Dengan demikian, jarak pandang menjadi semakin jauh sehingga menyulitkan aktivitas penyelundupan di antara penduduk di Desa Tulakadi, Kecamatan Tasifeto Timur, dengan penduduk di Distrik Bobonaro, Timor Timur.
Desa itu hanya dipisahkan satu sungai kecil yang telah mengering dengan wilayah Timor Timur. Jaraknya dari Atambua cuma sekitar 15 menit berkendara roda dua.
Adapun pihak Timor Timur tidak memiliki pos pengamanan perbatasan yang berhadapan dengan Pos Salore. Namun, tanda pengenal perbatasan (border sign post) nomor 09, 10, dan 11 jelas terlihat dari tempat yang jauh.
Tanda pengenal perbatasan bahwa dalam radius 50 meter di depan dan belakang tanda itu terletak garis batas negara yang tidak boleh dilanggar siapa pun.
Krisna menyatakan, ” Kalau ada pelintas batas ilegal tertangkap, baik hanya orang ataupun membawa barang selundupan, pasti kami tangkap dan diserahkan ke polisi terdekat.”
Peningkatan suara itu, dikhawatirkan terjadi dari pemasukan manusia dari wilayah negara tetangga, yang kebetulan masih memiliki hubungan kekerabatan dengan warga Kabupaten Belu di sepanjang garis perbatasan negara.(Sumber)
Senin, 20 Oktober 2008
Patroli Perbatasan Negara Semakin Ditingkatkan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Tiga Sukhoi Su-27 SKM Tiba 5 September JAKARTA - Tiga pesawat Sukhoi buatan Rusia jenis Su-27SKM direncanakan datang 5 September 2010. Ketig...
-
JAKARTA - Thailand akhirnya ikut bergabung dengan Indonesia, Malaysia dan Singapura dalam pengamanan Selat Malaka, setelah sempat tertunda b...
-
JAKARTA - Departemen Pertahanan menyatakan, pengadaan dua kapal selam baru bagi TNI Angkatan Laut akan ditunda sampai 2011, karena keterbata...
-
Pekanbaru - TNI Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Udara Thailand (Royal Thai Air Force/RTAF) menggelar latihan bersama yang dijadwalkan hari ...
-
Selamat datang, pahlawan muda Lama nian kami rindukan kamu Bertahun-tahun bercerai mata Kini kita dapat berjumpa pula Itulah satu bait lagu ...
-
DEPARTEMEN Pertahanan (Dephan) mengkaji kembali perlunya pengadaan kapal selam bagi TNI AL. Alasannya, pengadaan kapal selam menghadapi seju...
-
SAMARINDA - Jajaran TNI akan segera membangun pangkalan udara (Lanud) di Kabupaten Berau (Kalimantan Timur), maksud pembangunan lanud ini be...
-
JAKARTA - Departemen Pertahanan (Dephan), Departemen Keuangan (Depkeu) dan Bappenas mengadakan rapat koordinasi rutin pengadaan alat utama s...
-
JAKARTA - Korps Marinir TNI Angkatan Laut dan Korps Marinir Amerika Serikat (US Marine Corps/USMC) sepakat untuk meningkatkan kerja sama, te...
-
KUPANG - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VII Kupang, Nusa Tenggara Timur, akan menggelar latihan bersama Angkatan Laut Australia (Royal Au...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar