(Adshit Al Qusayr, 13/11) Kehadiran Kontingen Garuda (Konga) XXVI-A di Lebanon Selatan merupakan wujud kepercayaan PBB atas prestasi yang telah dicapai oleh beberapa Kontingen Garuda sebelumnya yang bertugas dibawah bendera UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon), termasuk Satgas Yon Mekanis TNI Konga XXIII-B. Sesuai MoU yang telah disepakati oleh Markas PBB dan Pemerintah Indonesia guna melengkapi Alutsista Konga XXVI-A maka sebanyak 7 Panser VAB yang selama ini merupakan Aset Cadangan dalam Major Equipments Inventory milik Satgas Konga XXIII-B harus diserahterimakan kepada Konga XXVI-A untuk mendukung tugas pokoknya sebagai Force HQ Support Unit dan Force Protection Unit.
Pelaksanaan pengalihan ke-7 aset itu sendiri telah direncanakan dan dipersiapkan dengan matang jauh-jauh hari sebelum kedatangan Konga XXVI-A. Selama tahap tersebut, Perwira Khusus Kavaleri (Pasuskav) Satgas Lettu Kav Agung Wira terjun langsung untuk mengecek seluruh kesiapan dan kelaikan Panser VAB yang akan diserahkan dengan melibatkan para prajurit Garuda yang berkualifikasi Tenaga Ahli Mekanik yang pernah mengenyam pelatihan di Renault Trucks Defense Prancis dan menyeleksi seluruh pengemudi Panser VAB yang telah berpengalaman dalam mengendarai Kendaraan Tempur (Ranpur) tersebut di medan operasi sebenarnya, khususnya sewaktu bertugas di Aceh. Selain itu, technical worthiness test (uji kelayakan teknis) berupa test drive di sekitar Area Operasi Konga XXIII-B telah dilakukan untuk menjamin kesiapan operasional materiil dihadapkan dengan kondisi medan di Lebanon Selatan. Tahap selanjutnya ialah melaksanakan pergeseran panser-panser tersebut dari Base Camp Satgas Konga XXIII-B menuju ke Base Camp Konga XXVI-A.
Memperhatikan jarak tempuhnya yang cukup jauh dan dinamika yang kemungkinan dihadapi disepanjang perjalanan berupa medan kritis mulai dari tanjakan, turunan, tikungan tajam bahkan keramaian lalu lintas serta masih adanya potensi ancaman road side bom, maka UNIFIL memberikan Perintah Operasi Parsial (Fragmentary Order atau Frago) kepada Konga XXIII-B dan satuan yang terkait guna kelancaran dan keamanan dari mulai titik pemberangkatan sampai dengan tempat tujuan. Secara umum, sebagai penanggungjawab operasi tersebut ialah Dansatgas Yon Mekanis TNI Konga XXIII-B Letkol A M Putranto, S.Sos.
Namun secara teknis pelaksanaannya dipimpin oleh Wadan Satgas Letkol Marinir Ipung Purwadi dibantu oleh Lettu Kav Agung Wira dengan melibatkan beberapa Personel Kavaleri Konga XXIII-B sebagai Awak Pengemudi dan Tenaga Mekanik Ranpur VAB serta beberapa personel pendukung (Intelijen, Polisi Militer, Kesehatan, Peralatan dan Penerangan). Jumlah aset Satgas yang dilibatkan pun tak kalah banyaknya, meliputi 7 unit Ranpur VAB APC itu sendiri, kemudian ditambah 2 unit Jeep Strada 4X4, 1 unit truck Liaz dan 1 unit Toyota Land Cruiser.
Setelah menerima Perintah Operasi dari UNIFIL maka pada pukul 06.00 waktu setempat, seluruh personel Konga XXIII-B berangkat dari Soekarno Base untuk melaksanakan pergeseran materiil menuju Base Camp Konga XXVI-A dengan susunan konvoi yang dibagi menjadi 2 serial, masing-masing terdiri dari 4 Ranpur dan 3 Ranpur dengan selisih waktu berangkat 15 menit. Hal ini dimaksudkan agar konvoi tidak menimbulkan kemacetan disepanjang jalan. Selain itu, ditentukan juga beberapa check point sebagai alat kendali pergerakan, yaitu di dekat Base Camp Kontingen Prancis dan Kontingen Italia II serta Pos Lebanese Armed Forces (LAF).
Berkat adanya koordinasi dan komunikasi yang intensif antara personel awak Ranpur dan personel pendukung maka operasi dapat berjalan sesuai rencana. Pada pukul 10.00, serial ke-1 dan serial ke-2 konvoi telah melaksanakan link up disepanjang coastal road setelah sebelumnya melaksanakan by pass melewati titik ketinggian menuju Naqoura, tempat Markas Besar UNIFIL berada. Setelah itu, konvoi melanjutkan manuvernya menuju Base Camp Konga XXVI-A yang berjarak sekitar 3 Km dari Mabes UNIFIL tanpa mengalami hambatan yang berarti. Pada pukul 12.00 waktu setempat, akhirnya seluruh konvoi dapat tiba di tempat tujuan dengan aman dan selamat. Selanjutnya, ke-7 Ranpur Panser VAB buatan Prancis itu diserahterimakan kepada pejabat yang berwenang di Konga XXVI-A sesuai prosedur yang berlaku. (Perwira Penerangan Satgas Yon Mekanis TNI Konga XXIII-B/UNIFIL, Kapten Chb Sandy Maulana Prakasa, S.Ikom/Dispenad)
Kamis, 13 November 2008
PASUKAN GARUDA XXIII-B LAKSANAKAN OPERASI PERGESERAN PANSER
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
SEORANG advokat terkenal, Adnan Buyung Nasution mengusulkan agar perundingan sengketa perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya kawasan Ambal...
-
Paska Jatuhnya Heli Latih Penerbad SEMARANG - Bangkai helikopter milik Penerbangan TNI-AD (Penerbad) yang jatuh di areal tambak di daerah Ta...
-
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk menekan pelanggaran di wilayah perbatasan laut kedua negara, teruta...
-
Tobago/TB-10 TNI-AL Berhasil Dievakuasi Jakarta - Tim gabungan TNI/Polri dan PT Angkasa Pura berhasil mengevakuasi pesawat latih TNI...
-
Pada hari itu juga, kedua KRI juga berhasil mendeteksi sebuah helikopter Malaysian Maritime Enforcement Agency dan pesawat Beechraft yang te...
-
JAKARTA - Sepanjang 2009, TNI Angkatan Laut menyelamatkan kekayaan negara sebesar Rp13,8 triliun dari berbagai operasi menangani kejahatan l...
-
TNI meminta jaminan ketersediaan anggaran bagi pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) dari dalam negeri. Demikian salah satu poin y...
-
Jakarta - TNI AL siap siaga menghadapi terorisme di laut. Sejumlah latihan sudah dilakukan demi kesiapan menanggulangi ancaman di wilayah pe...
-
JAKARTA - Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Budi Santoso meminta DPR dan pemerintah serius dalam mempersiapkan kemandirian alat...
-
TNI Angkatan Darat (AD) menggelar latihan bersama Tentara Nasional Singapura, Kamis (24/10). Latihan dibuka di Lapangan Markas Rindam I/Buki...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar