Magelang - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio mengatakan, penggantian pesawat Hawk-MK53 kemungkinan terganjal keterbatasan anggaran yang dialokasikan pemerintah.
“Kita masih godok. Ini benar-benar harus dipikirkan matang-matang, karena anggaran yang tersedia sangat terbatas,” katanya kepada ANTARA News di Magelang, Jawa Tengah, Jumat.
Ia mengatakan, semula hasil pembahasan mengenai pengganti Hawk-MK53 akan diserahkan ke Departemen Pertahanan (Dephan) pada akhir Oktober 2008.
“Namun, dengan anggaran yang terbatas maka ini harus benar-benar dibahas lebih serius lagi,” ujar Subandrio di sela-sela wisuda prajurit taruna Akademi TNI yang dipimpin Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso.Sebelumnya, Kasau mengatakan, penggantian dua pesawat tempur TNI Angkatan Udara (AU) yakni OV-10 Bronco dan Hawk MK-53 sama sekali tidak bisa ditunda. “Dua jenis pesawat itu, sama sekali tidak bisa ditunda penggantiannya. Harus segera,” katanya.
Tentang pengganti kedua jenis pesawat tersebut, Subandrio mengatakan, untuk pengganti OV-10 Mabes TNI AU telah menetapkan Super Tucano dari Brazil dan kini tengah digodok di Departemen Pertahanan (Dephan).
Sedangkan untuk Hawk MK-53 Mabes TNI AU hingga kini masih merahasiakannya dan terus menggodok berbagai jenis pesawat yang menjadi kandidat pengganti pesawat buatan Inggris itu.Hingga kini Mabes TNI mengantongi pesawat dari Italia, dari Cina, dan L-159B dari Ceko untuk pengganti Hawk MK-53.
“Penggantian dua pesawat itu harus tetap dilaksanakan. Tidak bisa ditunda lagi. Jadi, mungkin meski akan ada revisi Rencana Strategis 2009-2014, tetapi penggantian dua pesawat itu tetap jalan,” kata Subandrio menegaskan.
Pada TA 2009, pemerintah mengalokasikan dana Rp35,03 triliun atau turun sekitar Rp1,36 triliun dibanding TA 2008 yang mencapai Rp36,32 triliun, bagi sektor pertahanan dan TNI.
Dari anggaran senilai Rp35,03 triliun itu, TNI AU mendapatkan sekitar Rp3,4 triliun atau lebih kecil dibandingkan TA 2008 sekitar Rp3,9 triliun.(Sumber)
Minggu, 02 November 2008
Penggantian Hawk-MK53 TNI AU Terganjal Anggaran
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta pengamanan di Indonesia diperketat terkait ledakan bom dan serangan teroris di Mum...
-
Paska Jatuhnya Heli Latih Penerbad SEMARANG - Bangkai helikopter milik Penerbangan TNI-AD (Penerbad) yang jatuh di areal tambak di daerah Ta...
-
Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Malaysia setuju untuk mensahkan prosedur tetap (protap) patroli udara terkoordinasi di wilayah perbatasan...
-
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat untuk menekan pelanggaran di wilayah perbatasan laut kedua negara, teruta...
-
Tobago/TB-10 TNI-AL Berhasil Dievakuasi Jakarta - Tim gabungan TNI/Polri dan PT Angkasa Pura berhasil mengevakuasi pesawat latih TNI...
-
Pekanbaru - TNI Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Udara Thailand (Royal Thai Air Force/RTAF) menggelar latihan bersama yang dijadwalkan hari ...
-
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Subandrio menyatakan, ketujuh pesawat jet tempur Sukhoi TNI Angkatan Udara (AU), da...
-
London - KSAL Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno dan KSAL Rusia Admiral Visyovky menggarisbawahi adanya kesamaan pandangan tentang banyak h...
-
JAKARTA - Sepanjang 2009, TNI Angkatan Laut menyelamatkan kekayaan negara sebesar Rp13,8 triliun dari berbagai operasi menangani kejahatan l...
-
Pemberdayaan Wilayah Pertahanan melalui Pembinaan Teritorial (Binter) yang sempat mendapat sorotan tajam dari masyarakat, Kamis tanggal 26 P...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar