Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Andreas H Pareira menyatakan, TNI masih disegani oleh militer negara asing, terutama di Asia, hanya karena semangat tempurnya.
Dari sisi persenjataan yang dimiliki TNI, sangat memprihatinkan. Demikian juga dengan kesejahteraan prajuritnya, kata Andreas di Jakarta Senin terkait kesuksesan Indonesia menggelar pameran industri pertahanan Indo Defence di Komplek Bandara Halim Perdana Kusuma pekan lalu.
Andreas Pareira mengaku bersama rekan-rekannya di Komisi I DPR RI tengah mendesak perlunya perubahan paradigma anggaran pertahanan.
Hanya mimpi mengharapkan TNI bisa dilengkapi persenjataan memadai, apabila paradigma anggaran masih menempatkan bidang pertahanan dan keamanan sebagai cost center sehingga anggaran yang dialokasikan lebih terbatas.
Oleh karena itu, kata Andreas, langkah pertama dan utama adalah mengubah paradigma terhadap industri pertahanan dan keamanan itu.
Kedua, pengembangan industri pertahanan nasional harus menjadi prioritas, sehingga Indonesia tidak sangat tergantung terhadap alat utama sistem persenjataan (Alutsista) asing.
"Stop dengan segala retorika, bahwa kita butuh Alutsista untuk penguatan pertahanan, tapi realitanya jauh panggang dari api," tegasnya.
Mengenai minimnya alokasi anggaran untuk pertahanan Indonesia, Andreas mengatakan: "Kami sudah mengajukan anggaran untuk memenuhi kebutuhan esensial minimum sebesar Rp110 Triliun. Tetapi yang pemerintah setujui hanya Rp33,667 triliun pada APBN 2009 mendatang."
Dengan Rp33,667, berarti yang dipenuhi baru seperti dari total kebutuhan minimal pertahanan yang sangat mendasar, ujarnya.
Dari Rp33,667 triliun itu, menurut Andreas, hanya Rp5,67 triliun yang dialokasikan untuk Alutsista, ditambah Rp2,80 triliun dana pendamping rupiah murni untuk kredit ekspor (KE).
"Sementara untuk belanja pegawai Rp19,71 triliun dan belanja barang Rp8,28 triliun. Dan dari angka-angka ini saja, jelas terlihat bahwa pemerintah memang tidak memprioritaskan penguatan sistem persenjataan TNI," tamah Andreas Pareira.
Senin, 24 November 2008
TNI Disegani Hanya Karena Semangat Tempurnya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Program pengadaan pesawat MRCA (Multi-Role Combat Aircraft) RMAF Malaysia tengah memasuki tahap tender akhir, salah satu kandidat pesaw...
-
Magelang - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno, mengatakan bahwa pembuatan kapal jenis Perusak Kawal Ruda...
-
Magelang - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio mengatakan, penggantian pesawat Hawk-MK53 kemungkinan terganjal keterba...
-
JAKARTA - Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Republik Korea Selatan untuk Indonesia Kim Ho young, ...
-
Yogyakarta (ANTARA News) - TNI Angkatan Udara menargetkan kenaikan rata-rata kesiapan pesawat sekitar 10 hingga 15 persen, dengan kenaikan a...
-
Fotografer - Rois Jajeli Penghitungan hasil suara Pilgub Jatim mendapat pengamanan super ketat. Selain polisi, Kodam V/Brawijaya juga menur...
-
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono mengatakan, Indonesia tetap perlu melakukan modernisasi militernya, meski harus dilak...
-
Dua personil pasukan khusus bersenjata laras panjang masing-masing M16 dan AKA M, menelusuri lorong-lorong di wilayah perumahan dekat Sesko ...
-
Jakarta - Kementerian Pertahanan Indonesia dan Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Kamis, menandatangani Penataan Kerangka Kerja bagi Keg...
-
Beirut - Komandan Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL) Mayjen Claudio Graziano mengatakan, tambahan pasukan infante...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar