DPR Akan membentuk mendesak pemerintah agar meminta Pemerintahan Jerman mengembalian dana pembelian 39 kapal perang. Oleh karena itu, DPR akan membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk memberikan usulan kepada pemerintah.
Hal itu dikatakan oleh Anggota Komisi I dari FPAN Djoko Susilo di Senayan, Jakarta, Rabu (3/12). "Kita akan menargetkan seminggu sudah bisa memberikan rekomendasi kepada pemerintah," ungkapnya.
Untuk membentuk Panja, kata Djoko, hanya dibutuhkan persetujuan sedikitnya 13 orang anggota dewan. Dikatakannya, sudah ada 15 orang yang menandatangani dan menyatakan mendukung atas pembatalan pembelian kapal perang dari Jerman ini.
Djoko, juga mengatakan akan meminta saran dan pertimbangan dari mantan Presiden RI Baharuddin Jusuf Habibie. "Kita akan konfirmasi dan penjelasan kepada beliau, karena membantu dalam pengadaan kapal perang tersebut," tegas Djoko.
Sementara itu, Anggota Komisi I lainnya dari FPKB Ario Wijanarko ikut menandatangani pakta tersebut dan membenarkan rencana yang dilontarkan oleh Djoko. "Kami juga akan meminta KPK dan BPK untuk melakukan investigasi terhadap pembelian kapal ini," ungkapnya.
Hal senada disampaikan oleh Direktur Eksekutif International NGO Forum on Indonesia Development Donatus K Marut. Menurutnya, pembelian kapal ini melanggar ketetapan internasional dan nasional. Ia yakin ini akan berhasil, tetapi pemerintah harus bekerja keras. "Sebenarnya dalam konteks ini Jerman yang salah," tuturnya.
Saat itu, Jerman sudah tahu bahwa kapal tersebut tidak akan berfungsi di Indonesia. Karena, kapal ini ditujukan hanya untuk perairan Baltik yang tenang, kalau dipakai di Indonesia tidak akan berfungsi, "laut indonesia adalah laut lepas, dimana gelombangnya lebih besar daripada laut Baltik," tukasnya.
Selain itu, kapal ini sudah usang dan tua. Walaupun saat itu alasan pembeliannya adalah untuk kapal penangkap ikan, tetapi kemudian digunakan sebagai kapal perang yang rawan digunakan untuk pelanggaran HAM. "Harusnya jerman melakukan pengecekan terhadap kapal penggunaan kapal yang dijualnya," tutur Donatus lagi.
Djoko menambahkan bahwa potensi kerugian negara 560 juta dollar Amerika dapat diselamatkan. "Kalau kita berhasil, anggaran tersebut bisa digunakan untuk kesejahteraan prajurit," katanya.(sumber)
Rabu, 03 Desember 2008
DPR Berencana Bentuk Panja Pembatalan Pembelian Kapal Perang Jerman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Jakarta - TNI AL siap siaga menghadapi terorisme di laut. Sejumlah latihan sudah dilakukan demi kesiapan menanggulangi ancaman di wilayah pe...
-
ARMATIM (20/1),- Setelah menempuh pelayaran selama empat hari, KRI Teluk Cendrawasih-533 dengan komandan kapal Mayor Laut (P) Baharudin Anwa...
-
SURABAYA - Kapal Perang RI (KRI) Kupang-582 dari Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) bocor dan hampir tenggelam karena dihantam omba...
-
JAKARTA - Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Budi Santoso meminta DPR dan pemerintah serius dalam mempersiapkan kemandirian alat...
-
TNI Angkatan Darat (AD) menggelar latihan bersama Tentara Nasional Singapura, Kamis (24/10). Latihan dibuka di Lapangan Markas Rindam I/Buki...
-
PARIS - Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Kamis (16/4), beserta rombongan, melakukan kunjungan kerja ke Menteri Pertahanan Perancis Hervĕ...
-
PUSPEN TNI (14/11) - Pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Kontingen Garuda XX-F membantu pasukan tentara pemerintah Kongo (FARDC) memeran...
-
KRI Lambung Mangkurat-874 dari Satuan Kapal Patroli (Satrol) Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) menangkap kapal ikan berbendera Ind...
-
JAKARTA - Pemerintah Indonesia kembali mengirim pasukan TNI sebanyak 1.136 personel ke Lebanon untuk bergabung dalam Pasukan Pemelihara Perd...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar