Palangka Raya - Satu satuan setingkat kompi atau sebanyak 115 prajurit TNI AD dari Batalyon Infanteri 631 Antang, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dikirim ke Kalimantan Timur untuk menjaga wilayah perbatasan RI dengan Malaysia.
Acara pelepasan ratusan prajurit itu dilakukan di bawah guyuran hujan di Halaman Kompi 631 Antang, Jalan Tjilik Riwut, Palangka Raya, Senin, dihadiri Wali Kota Palangka Raya Riban Satia dan Komandan Korem 102 Panju Panjung, Kalteng, Kolonel Inf Judy Harianto.
“Jaga kekompakan dan solidaritas, setiap prajurit TNI adalah bersaudara, persaudaraan melampaui batas disiplin. Tetap jaga kebersamaan dan kehormatan TNI,? pesan Riban Satia usai ritual adat “Tampung Tawar” sebagai simbol pelepasan pasukan.
Menurut Riban, prajurit TNI merupakan ujung tombak menjaga kedaulatan NKRI, sehingga dalam melaksanakan tugas setiap prajurit harus berpegang teguh kepada satu komando, bersemangat juang, memegang teguh sapta marga, sumpah prajurit dan delapan wajib TNI.
Riban juga meminta agar seluruh prajurit yang dikirim itu tetap menjaga profesionalisme dalam bertugas dan dapat memberi rasa aman terhadap masyarakat di wilayah perbatasan.
Wali Kota berharap prajurit juga dapat membina masyarakat dengan memberikan tambahan pengetahuan, keterampilan sehingga mampu memberikan perubahan hidup mereka ke arah yang lebih baik lagi.
Prajurit TNI AD itu akan bertugas selama enam bulan, dan akan bergabung dengan pasukan induk dari Yonif 611 Awanglong, Samarinda, yang berada di Kalimantan Timur.
Komandan Korem 102/Panju Panjung Kolonel Inf Judy Harianto sebelumnya mengatakan, pemberangkatan pasukan akan dilakukan lewat jalur darat ke Samarinda.
Penugasan prajurit TNI AD dari Kalimantan Tengah ke perbatasan selama ini tidak rutin dilakukan, tetapi menjelang pemilu saat ini wilayah perbatasan itu memerlukan tambahan pasukan dari Kalteng.
“Setelah enam bulan bertugas, prajurit akan ditarik dan dirotasi atau diganti pasukan yang baru,” kata Danrem.
Danrem menilai, dari sisi kelengkapan persenjataan atau alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang dimiliki pasukannya sudah cukup memadai, sedangkan kekurangan yang harus diperbaiki yaitu seragam pasukan.(Sumber : Antara)
Selasa, 31 Maret 2009
115 Prajurit TNI Ke Perbatasan Malaysia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Pada hari Rabu 24 Juni 2009 Casa TNI AL U-621 yang berada di bawah Wing Udara II mendeteksi konvoi kapal Induk US Navy di perairan Natuna ya...
-
Jumlah 10 kapal selam jadi prioritas anggaran (foto : Antara) Jakarta, Kompas - Kementerian Pertahanan memperkirakan, kebutuhan anggaran p...
-
SRAGEN - Kamis (17/9) pagi tadi sekitar pukul 10.30 dikhabar kembali terjadi kecelakaan pesawat TNI AU di Kampung Gulon, Desa Jati, Kecamata...
-
JAKARTA - Teknologi kapal selam Indonesia sudah ketinggalan dibandingkan negara tetangga Malaysia. Karena itu, TNI AL menginginkan kapal sel...
-
SAMARINDA - Jajaran TNI akan segera membangun pangkalan udara (Lanud) di Kabupaten Berau (Kalimantan Timur), maksud pembangunan lanud ini be...
-
MADIUN - Pesawat-pesawat tempur Hawk-109 dan 209 dari Skadon Udara 12 Lanud Pekanbaru, Riau sukses melaksanakan latihan Air Refueling (Pengi...
-
Tak disangka musibah kembali datang menjelang hari jadi TNI AU. Senin, 6 April 2009 lalu menjadi hari yang kelabu atas tewasnya 18 personel ...
-
Di pagi buta yang masih sunyi dan dingin, tidak biasanya anggota Skadron Udara 1 sudah melaksanakan apel pagi. Dengan tergesa-gesa mereka me...
-
Moskow (ANTARA News) - Rosoboronexport telah menandatangani persetujuan untuk menjual enam jet tempur Su-30 Flanker-C dan 18 tank amfibi BMP...
-
PARIS - Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Kamis (16/4), beserta rombongan, melakukan kunjungan kerja ke Menteri Pertahanan Perancis Hervĕ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar