UPANG, SENIN - Dua kapal perang milik TNI Angkatan Laut dan Royal Australia Navy dikerahkan ke Laut Timor untuk mengikuti latihan bersama yang berlangsung selama empat hari. "Kedua kapal hanya melakukan manuver taktis, tetapi tidak mengeluarkan tembakan," kata Kepala Dinas Penerangan Pangkalan Pangkalan TNI Angkatan Laut VII Kupang, Mayor Laut Rolly Stephanus Rore, Senin (17/11).
Latihan itu sebagai upaya dari TNI Angkatan Laut dan Angkatan Laut Australia untuk mengatasi perompakan dan aktivitas nelayan asing di Laut Timor. "Dua kapal perang juga akan melakukan kegiatan SAR, patroli, dan latihan komunikasi," ungkapnya.
Latihan bersama antara kedua negara itu bersandi Cassowary 2008 juga akan digelar di Laut Sawu yang memisahkan antara Pulau Timor dan Flores. Laut Timor dan Sawu dipilih sebagai lokasi latihan, karena para penyelundup manusia dari Indonesia ke Australia maupun penangkap ikan ilegal sering ditemukan di sana.
TNI mengerahkan kapal patroli cepat (fast patrol boat) KRI Hiu-804 dipimpin Letnan Kolonel Laut Erwin dari Komando Armada Timur, Surabaya, sedangkan Australia mengerahkan Kapal Armindale. Upacara pembukaan latihan bersama dipimpin Komandan Lantamal VII Kupang Laksamana Pertama Toto Permanto, sedangkan pada upacara penutupan latihan, akan dipimpin Atase Pertahanan Australia Captain Robert Plath.
Rolly mengatakan, pertukaran informasi antara angkatan laut kedua negara, sangat penting untuk mencegah pencurian ikan dan biota laut di Laut Timor.
Sebenarnya, Indonesia sudah mengawali kerjasama dengan angkatan laut Australia sejak 1968. Di era 1980-an, kerjasama terus ditingkatkan dengan membentuk Indonesia-Australia Defence Cooperation Program (DCP). "DCP memiliki kegiatan rutin tiap tahun, seperti pertemuan yang dilaksanakan secara bergiliran di Australia dan Indonesia," ujar Rolly.
Di era 1990-an, kerja sama militer kedua negara sempat dihentikan akibat krisis Timor Timur. Kecuali kerja sama dalam bidang pendidikan. Kerja sama militer kemudian dilanjutkan lagi pada 2001. "Sejumlah kerja sama antara RI-Australia seperti, penelitian, intelijen, seminar keamanan maritim, manajemen konsekuensi dan kontra terorisme," katanya.(sumber)
Kamis, 20 November 2008
RI-Australia Latihan Perang di Laut Timor
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
BATAM - Diam-diam, TNI-AL sedang membuat kapal perang (KRI) berbahan dasar aluminium. Hasilnya ditampilkan di Tanjung Guncang, Batam, kemari...
-
Guna mendukung tugas pengamanan sejumlah Pulau Terluar Indonesia, Korps Marinir berencana membangun fasilitas pendukung berupa barak prajuri...
-
Dua personil pasukan khusus bersenjata laras panjang masing-masing M16 dan AKA M, menelusuri lorong-lorong di wilayah perumahan dekat Sesko ...
-
KRI Tanjung Kambani-971 dengan Komandan Letkol Laut (P) OC. Budi Susanto mengangkut personel pasukan khusus kembali ke satuan induk setelah...
-
Tim Petembak TNI Angkatan Darat berhasil mengukir prestasi sebagai Juara Umum Lomba Tembak Asean Army Rifle Meet (AARM)-18 tahun 2008, di ko...
-
Kodam IX/Udayana mempersiapkan secara dini konsep pengamanan pertemuan Bali Democracy Forum (BDF) yang rencananya dilangsungkan pada tanggal...
-
Pemulangan pasukan sejumlah 850 personel dan 11 orang staf ini dilaksanakan secara dua tahap, yaitu tahap pertama pada 19 dan 21 November da...
-
Demikian dikatakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno, SH ketika menyampaikan materi keynote speech pada ...
-
Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kesiapan unsur KRI, Satuan Lintas Laut Militer (Sanlitlamil) Surabaya dengan melibatkan tiga unsur s...
-
Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo menegaskan, Hari Juang Kartika sebagai hari jadi TNI Angkatan Dara...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar