Senin, 15 Desember 2008

9 KRI SUKSES LEWATI MEDAN RANJAU

Konvoi sembilan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang tergabung dalam Latihan Pratugas Satuan Tugas Operasi (satgasops) Perbatasan Laut berhasil melewati medan ranjau yang disebar oleh pasukan musuh disekitar perairan Selat Madura, dengan membentuk formasi garis tunggal, (12/12). Setelah melewati medan ranjau dan dinilai cukup aman dari bahaya ranjau, konvoi kapal perang yang terdiri dari KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355, KRI Hasanudin-366, KRI Malahayati-362, KRI Nala-363, KRI Cakra-401, KRI Untung Suropati-872, KRI Hasan Basri-882, KRI Hiu-804 dan KRI Teluk Cendrawasih-533 melakukan manuver laut untuk membentuk formasi garis ganda dan dilanjutkan dengan formasi tabir di sekitar perairan Laut Jawa.

Selain menyelesaikan berbagai problem taktis yang harus dihadapi setiap kapal perang, kesembilan kapal perang dari Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) tersebut juga melakukan latihan peperangan anti kapal permukaan dan kapal selam, peperangan anti serangan udara dan peperangan elektronika serta pertahanan udara.

Latihan yang melibatkan lebih kurang 1.091 prajurit Koarmatim tersebut sudah berlangsung selama satu bulan, dan rencananya akan ditutup Senin (15/12). Adapun pelajaran yang akan dikembangkan latihan ini, diantaranya perencanaan dan pengendalian operasi laut dengan kekuatan satuan tugas. Kemampuan bekerja sama dalam peperangan laut, permukaan, udara dan darat, serta kemampuan Kodal serta kerja sama taktis antara unsur.

Metoda yang digunakan dalam latihan Gladi Lapangan dengan macam latihan meliputi latihan teknis dan pembekalan. Daerah latihan meliputi Latposko dan TFG di Puslatopsla Koarmatim, Tactical Game di Puslatlekdalsen Kobangdikal dan Latihan Manuver Lapangan (Manlap) disekitar laut Jawa.

Tujuan digelarnya latihan ini untuk memperoleh petunjuk dan persetujuan dari komando atas agar latihan pratugas satgasops perbatasan laut dapat ditindak lanjuti. Dengan sasaran yang ingin dicapai, yaitu terwujudnya pengetahuan dan keterampilan para peserta latihan dalam tugas pengamanan wilayah laut Indonesia.

Dengan digelarnya latihan ini, Pangarmatim Laksda TNI Lili Supramono yang bertindak sebagai pimpinan umum latihan mengharapkan agar terwujud pengetahuan dan keterampilan dalam tugas pengamanan wilayah laut Indonesia meliputi, pemahaman daerah operasi, kemampuan mengaplikasikan protap pengamanan laut dalam penyelenggaraan operasi, pengenalan pelanggaran di laut, pengamanan dan penghancuran kekuatan bersenjata lawan, penguasaan pertahanan posisi dan keterampilan melaksanakan patroli serta terbentuknya kerjasama antara anggota Satgas dalam pelaksanaan operasi.

“TNI AL sebagai komponen utama pertahanan negara di laut merupakan penindak dan pencegah awal terhadap segala bentuk ancaman lewat laut. Kesiapsiagaan satuan-satuan operasional TNI AL merupakan suatu tuntutan dan kewajiban dalam menjawab permasalahan yang timbul di bidang maritim khususnya dalam merespon segala bentuk ancaman yang mungkin terjadi, meliputi kegiatan penyelundupan dan pelanggaran batas wilayah, kegiatan illegal fishing, illegal logging, illegal minning, illegal entry, maritime terrorism dan pelanggaran-pelanggaran hukum laut lainnya,” jelas Pangarmatim. (Dispenarmatim) (Sumber)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Antara (13) Anti Teror (20) Asia (27) Berita (48) Eropa (5) Feature (10) Indonesia (55) Industri Pertahanan (47) Intelijen (9) Kerja Sama (91) Konflik (42) Latihan Perang (48) Luar Negeri (43) Militer (101) Pameran Teknologi (30) PBB (44) Perang (4) Pertahanan (155) Polisi (5) Politik (62) Serah Terima Jabatan (1) Teknologi (91) Timur Tengah (6) TNI (105) TNI-AD (46) TNI-AL (140) TNI-AU (83) tnial (3) Today's Pic (7) US Army (2) War (2)
Diberdayakan oleh Blogger.
Defender Magazine