Minggu, 04 Oktober 2009

Bantu Gorban Gempa, TNI Siaga 24 Jam


Komandan Lanud Pekanbaru Kolonel Pnb Dody Trisunu melepas keberangkatan personel Lanud Pekanbaru sebanyak 75 orang yang terdiri dari 60 orang dari Batalyon 462 Pasukan Khas (Paskhas) dan 15 orang Kompi Taktis Lanud Pekanbaru untuk memberikan bantuan kemanusiaan terhadap para korban gempa di Sumatera Barat (Padang – Pariaman). (Foto: Pentak Lanud Pekanbaru)

3 Oktober 2009, Jakarta -- TNI menegaskan komitmennya untuk terus membantu penanggulangan krisis akibat gempa yang melanda kawasan Sumatera Barat dan sekitarnya.

Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso menegaskan, sebagai pelindung NKRI, TNI siap bekerja 24 jam membantu para korban bencana yang telah menewaskan ratusan bahkan kemungkinan ribuan orang tersebut.

"Menghadapi situasi krisis seperti ini, pada prinsipnya TNI siap bekerja 24 jam. Tentu dengan manajemen krisis yang baik," kata Djoko Santoso kepada wartawan seusai memimpin gladi bersih upacara peringatan HUT TNI ke-64, Sabtu (3/10), di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.

Djoko mengatakan, fokus bantuan TNI saat ini berupa pencarian dan penanganan para korban yang masih tertimbun reruntuhan bangunan. "Terutama untuk kawasan kota dan sekitar Pariaman," ungkapnya.

TNI sendiri telah mengirimkan bantuan dalam berbagai bentuk. Hingga saat ini, TNI telah membangun tak kurang dari empat posko darurat di berbagai tempat. Bantuan personel telah dikirimkan dari berbagai satuan, mulai dari tenaga berupa tim penyelamat hingga tim medis. Selain itu, TNI juga mengirimkan berbagai alat berat untuk keperluan pengangkatan reruntuhan bangunan, yakni berupa empat ekskavator, 10 dump truck, satu loader dan dozer.

Secara khusus, bantuan-bantuan juga dikirimkan TNI AL, dengan menggunakan lima buah KRI. Sementara itu, melalui jalur udara, TNI AU antara lain mengirimkan bantuan menggunakan tiga pesawat Hercules dan dua helikopter Bell.

"Instruksi dan tindakan pertama fase tanggap darurat sudah dilakukan oleh jajaran Kodam I Bukit Barisan, yakni Korem 32 Padang, Yonif 131, dan Dezipur II," tandas Djoko.

KOMPAS.com

TNI AL Kembali Angkut Bantuan Gempa


Anggota TNI berjaga- jaga di samping alat berat di dermaga Kolinlamil, Jakarta, Sabtu (3/10). TNI segera memberangkatkan sejumlah alat berat dan logistik ke lokasi bencana di Padang. (Foto: ANTARA/Ujang Zaelani/Koz/ama/09)


3 Oktober 2009, Tanjung Priuk, Jakarta -- Posko TNI AL satgas bantuan bencana alam di Kolinlamil telah memberangkatkan 3 kapal perang mengangkut bahan bantuan dan alat-alat berat menuju Sumatera berat.
Dua kapal perang KRI Teluk Gilimanuk dan KRI teluk Cirebon sudah diberangkatkan dari dermaga Kolinlamil Jakarta. Sementara KRI dr Soeharso-990, Sabtu (3/10) pagi juga beerangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Menurut rencana, perjalanan selama dua hari sampai di pelabuhan Padang Sumatra Barat.

Dua Kapal perang yang telah diberangkatkan tersebut mengangkut alat-alat berat seperti bolduser 2 unit , craine ,dum truk 6 unit, excavator unit , truk tangki minyak dan kendaraan tangki air, truk 3 buah, genset 5 unit dan crain 2 unit dan kendaraan operasional.

Alat alat berat tersebut dari TNI AD , DPU, Kormar dan intansi lainnya. Sedangkan bantuan lainya yang dibutuhkan di lapangan diantaranya tenda lapangan, WC darurat 20 unit, tenda darutrat 100 unit dan perlengkapan lanpangan dan alat masak kompor lapangan dan sebagainya

Sedangkan bantuan bahan makanan beras, paket makanan, minuman dari beberapa intansi pemerintah, swasta dan masyarakat Jakarta berupa pakaian peralatan mandi, makanan bayi dan obat-obatan.

Sementara itu KRI dr Soeharso –990 mengangkut bantuan alat berat seperti bolduser dan crain serta tangki air 6 unit, 4 dump truck, serta IPA mobil penjernih air 2 buah. Selain itu juga mengangkut bantuan peralatan dan obat –abat dari departemen kesejahteraan rakyat dan departemen pariwisata dan kebudayaan serta dari instansi pemerintah maupun swasta.

Selain itu mengangkut pasukan Koprs Marinir sebanyak satu kompi dan beberapa anggota dari satuan TNI AD yang mengawaki alat-alat berat serta kendaraan operasional dalam rangka mendukung bencana alam di Sumatera Barat .

Bantuan dari intansi pemerintah dan instansi swasta serta dari masyarakat secara administrasi di data di Posko Satgas bencana alam di Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta selanjutnya diembarkasi ke kapal kapal perang yang sandar di dermaga Kolialamil dan dermaga pelabuhan Tanjung Priok Jakarta .

Posko TNI AL Satgas bencana membuka kegiatan selama 24 jam di Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta dengan nomor telepon 021-44764243. Oleh karena itu bagi instansi pemerintah maupun swasta serta masyarakat secara terorganisasi dapat meyalurkan bantuannya di Posko Kolinlamil.

Sebelum berangkat KRI dr. Soeharso ditinjau oleh Pangkolinlamil Laksda TNI Marsetio,M.M. Asops Pangkolinlamil Kolonel Laut (P) Harjo Susmoro Dansatlinlamil, Kolonel Laut (P) B. Ken Tri Basuki yang mengecek kesiapan kapal, kesiapan tenaga dan peralatan medis untuk mendukung kegiatan pengobatan dan operasi bedah laiinya serta alat-alat berat yang diangkut kapal tersebut.

KRI dengan komandan Letkol laut (P) Heribertus Yudho W ini bertolak sabtu pagi pukul 10.20 wib dan akan menempuh perjalanan ke Sumatera barat lebih kurang dua hari, serta direncanakan merapat di Dermaga Teluk Bayur Padang, Sumatera Barat.

Selanjutnya Posko TNI AL di Kolinlamil merencanakan akan memberangkatkan KRI Makassar-590, yang saat ini sedang melaksanakan embarkasi peralatan dan bahan bantuan.

Dispenkolinlamil/POS KOTA

Bantuan kapal perang Australia Kerahkan "HMAS Kanimbla" ke Sumbar
HMAS Kanimbla. (Foto: Australian DoD)
3 Oktober 2009, Brisbane -- Kapal perang Australia, HMAS Kanimbla, yang dilengkapi fasilitas medis modern dan helikopter jenis "Sea King", Sabtu, meninggalkan pangkalannya di Sydney menuju perairan Sumatra Barat (Sumbar) untuk mendukung operasi kemanusiaan Australia bagi para korban gempa.

HMAS Kanimbla yang pernah dilibatkan dalam misi kemanusiaan yang sama untuk membantu para korban bencana tsunami Aceh dan gempa Nias (2004-2005) itu berangkat sehari setelah Angkatan Bersenjata Australia (ADF) memberangkatkan masing-masing pesawat angkut Hercules C-130 dan C-17 "Globemaster" ke Sumbar.

Departemen Pertahanan Australia dalam pernyataan persnya, Sabtu, menyebutkan, kapal perang jenis pendarat amfibi (ALP) yang mengangkut tambahan personil, peralatan teknis dan infrastruktur, serta paket bantuan kemanusiaan ini diperkirakan tiba di wilayah bencana setelah sepuluh hari berlayar.

HMAS Kanimbla akan mendukung operasi pengobatan dan pelayanan kesehatan bagi para korban gempa bumi berkekuatan 7,6 pada Skala Richter yang memporakporandakan kota Padang dan beberapa wilayah lain di Sumbar hari Rabu (30/9) pukul 17.16 WIB itu.

Kapal yang dinakhodai Tim Byles ini dilengkapi fasilitas pendukung kegiatan bedah dan pemulihan pasca-bedah dengan 40 tempat tidur pasien.

Kapten HMAS Kanimbla, Tim Byles, mengatakan, pihaknya siap menjalankan operasi kemanusiaannya di Sumbar dengan menyediakan pelayanan medis dan bedah kepada para korban gempa.

Sehari sebelumnya, Panglima ADF, Marsekal Angus Houston AC, sudah memberikan sinyal keterlibatan HMAS Kanimbla dalam "Operasi Bantuan Padang" yang melibatkan sepuluh anggota tim pendahulu teknis angkatan darat, tim penilai kesehatan angkatan udara, dan 36 anggota tim penyelamat sipil Australia itu.

"ADF sudah membentuk Satgas gabungan unsur militer dan sipil untuk memberikan dukungan terbaik bagi upaya pemerintah Australia membantu Indonesia," katanya.

Pesawat Hercules C-130 AU Australia (RAAF) yang membawa personil Satgas serta berbagai peralatan pendukung yang diperlukan selama misi kemanusiaan di Padang sudah bertolak dari Darwin, negara bagian Northern Territory (NT) Jumat (2/10).

Sebuah pesawat super jumbo C-17 yang mengangkut tim medis ADF dan 36 anggota tim penyelamat dari Brisbane juga telah bertolak menuju wilayah bencana Jumat sore dari pangkalan udara RAAF Amberley.

Dalam operasi kemanusiaan di Padang ini, para personil gabungan ADF dan sipil Australia itu memberikan bantuan darurat kepada para korban bencana sesuai dengan arahan pemerintah RI, kata Angus Houston.

Selain mengerahkan pesawat dan kapal perangnya dalam misi kemanusiaan di Sumbar ini, Pemerintah Australia melalui kedutaan besarnya di Jakarta telah pun memberikan bantuan darurat berupa obat-obatan, selimut dan tenda, bagi para korban.

Kedubes Australia di Jakarta juga telah memberikan bantuan sebesar 250 ribu dolar Australia kepada LSM Muhammadiyah untuk mendukung tim kesehatan dan operasi kemanusiaan mereka.

Aksi tanggap darurat Australia bagi para korban gempa Sumbar ini tidak hanya ditunjukkan pemerintah federal tetapi juga pemerintah negara bagian. Di antara negara bagian yang bersimpati dan mendukung misi kemanusiaan Australia itu adalah Queensland.

Presiden Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland (UQISA), Cecep Setiawan menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Premier (Kepala Pemerintah) Negara Bagian Queensland Anna Bligh.

Gempa dahsyat yang melanda Sumbar itu tidak hanya menewaskan sedikitnya 1.100 orang dan melukai sedikitnya 2.177 orang lainnya tetapi juga merusak sedikitnya 2.650 bangunan. Pemerintah Australia sendiri masih mencari tahu keberadaan 40 orang warganya yang diyakini berada di daerah bencana saat gempa terjadi.

Untuk meringankan penderitaan para korban, berbagai elemen masyarakat Indonesia di Australia terus melakukan penggalangan dana bantuan kemanusiaan dalam tiga hari terakhir.

Di Sydney misalnya, komunitas Indonesia yang berhimpun dalam "Minang Saiyo" melakukan aksi pengumpulan dana bantuan bencana lewat rekening organisasi itu. Aksi dompet peduli bencana Sumatera juga digelar kalangan mahasiswa Indonesia.

ANTARA News


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Antara (13) Anti Teror (20) Asia (27) Berita (48) Eropa (5) Feature (10) Indonesia (55) Industri Pertahanan (47) Intelijen (9) Kerja Sama (91) Konflik (42) Latihan Perang (48) Luar Negeri (43) Militer (101) Pameran Teknologi (30) PBB (44) Perang (4) Pertahanan (155) Polisi (5) Politik (62) Serah Terima Jabatan (1) Teknologi (91) Timur Tengah (6) TNI (105) TNI-AD (46) TNI-AL (140) TNI-AU (83) tnial (3) Today's Pic (7) US Army (2) War (2)
Diberdayakan oleh Blogger.
Defender Magazine