Sabtu, 15 Mei 2010

"Teroris Siapkan Sniper Untuk Tembak SBY"



VIVAnews -Jika penjelasan polisi ini benar, cara kerja dan target teroris di Indonesia kian membuat bulu kuduk berdiri. Bayangkan, ini kata polisi, komplotan teroris yang dibekuk di Aceh beberapa waktu lalu, sudah bersiap membunuh Presiden dan tamu negara pada upacara 17 Agustus mendatang di Istana Negara.

Mereka juga, kata Jenderal Bambang Hendarso Danuri, telah mempersiapkan serangan jarak jauh. Pakai apa? Ya, pakai senjata. Darimana datangnya senjata itu? Dari Philipina.

"Suhardi alias Usman dengan Rosikien Noor ditugaskan untuk mengambil senjata sebanyak 21 pucuk di Mindanao yang sudah disiapkan, termasuk long shot untuk penembakan jarak jauh saat upacara 17 agustus 2010," kata Kepala Kepolisian RI, Jenderal Bambang Hendarso Danuri saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat 14 Mei 2010.

Para teroris ini, kata Bambang Hendarso, berprinsip bahwa dengan terbunuhnya seluruh pejabat negara maka sudah tidak ada lagi pemimpin negara. Pada saat itulah, mereka akan memproklamirkan negara sesuai dengan dasar yang mereka inginkan.

Negara versi para teroris itu, "Akan di-declare pada saat 17 Agustus 2010 mendatang. Sebelumnya mereka akan melakukan tindakan kekerasan," kata Bambang

Kapolri juga mengatakan bahwa kelompok teroris Aceh disinyalir juga akan menyerang Presiden Amerika Serikat, Barack Obama saat berkunjung ke Indonesia Juni 2010 mendatang.


Sumber: http://nasional.vivanews.com/news/re...tuk_tembak_sby


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri menyatakan, kelompok teroris berencana melakukan pembunuhan massal pada upacara 17 Agustus 2010. Hal itu sesuai dengan dokumen yang ditemukan dalam rangkaian operasi penangkapan para tersangka teroris sejak diungkapnya pelatihan paramiliter di Janto, Aceh.

"Mereka akan melakukan penyerangan dan pembunuhan terhadap pejabat negara pada upacara 17 Agustus. Semua pejabat negara bisa menjadi sasaran assassination, termasuk tamu asing yang hadir pada peringatan 17 Agustus," ujar Kapolri saat jumpa pers di Mabes Polri, Jumat (14/5/2010).

Bahkan, kata Kapolri, kelompok teroris ini sudah menyiapkan penembak jitu dan senjata yang akan digunakan untuk aksi teror tersebut. Menurut Kapolri, dari hasil penelusuran diketahui bahwa 21 pucuk senjata telah disiapkan untuk melakukan aksi penembakan jarak jauh saat upacara peringatan Kemerdekaan RI. Senjata tersebut berasal dari Mindanao, Filipina.

Selain itu, jelas Kapolri, kelompok teroris tersebut juga ditengarai memiliki rencana untuk menyerang hotel-hotel yang menjadi tempat menginap warga asing. Para tersangka teroris yang telah ditangkap hidup dan tewas beberapa bulan terakhir, menurut Kapolri, merupakan bagian dari kelompok yang akan melakukan aksi teror ini. Sejauh ini, Polri telah menangkap 58 anggota kelompok jaringan ini dengan 13 orang di antaranya dalam kondisi meninggal.
http://nasional.kompas.com/read/2010...ror.17.Agustus
Quote:
Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri mengungkapkan, rencana kelompok teroris yang berlatih di pegunungan di Aceh Besar dibuat untuk melancarkan aksi pembunuhan terhadap para pejabat negara saat upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2010. Ketika semua pejabat negara berhasil dibunuh, termasuk Presiden dan Wakil Presiden, kata Kapolri, kelompok teroris akan mendeklarasikan Negara Islam Indonesia.

"Itu sudah direncanakan ada percepatan negara demokrasi menjadi negara syariat Islam," kata Kapolri saat jumpa pers di Mabes Polri, Jumat (14/5/2010). Ikut hadir, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Joko Suyanto dan para perwira tinggi Polri.

Kapolri menjelaskan, kelompok teroris akan menyerang saat upacara kenegaraan tersebut karena acara itu biasanya dihadiri oleh Presiden dan Wakil Presiden, para menteri, pejabat negara, duta besar negara-negara, perwakilan negara sahabat, dan lain-lain. "Mereka akan serang dan melakukan pembunuhan. Semua pejabat negara akan jadi sasaran, termasuk tamu negara," ungkap Kapolri.

Seperti diberitakan sebelumnya, pihak Polri telah mengungkap bahwa kelompok teroris Aceh akan menjadikan Aceh wilayah Qoidah Aminah atau basis perjuangan. Mereka akan menciptakan Negara Islam Indonesia dan Dulah Islam Asia Tenggara. Mereka juga telah melakukan survei tempat-tempat LSM atau NGO asing serta lokasi kantor pemerintahan di Aceh untuk melakukan penyerangan di sana.

Menkopolhukam meminta kepada semua pihak tidak memandang sebelah mata informasi yang disampaikan pihak Polri. "Apa yang disampaikan Kapolri bukan rekaan belaka, melainkan hasil penyelidikan terhadap pelaku-pelaku. Apa yang diungkap Kapolri tidak boleh dipandang isu tak mendasar," ungkapnya.

Untuk itu, kata Joko, pemerintah meminta kepada semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan di lingkungan masing-masing. "Ini musuh bersama. Kegiatan teroris ini tidak diinginkan oleh semua pihak," ujarnya.
http://nasional.kompas.com/read/2010...n.Negara.Islam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Antara (13) Anti Teror (20) Asia (27) Berita (48) Eropa (5) Feature (10) Indonesia (55) Industri Pertahanan (47) Intelijen (9) Kerja Sama (91) Konflik (42) Latihan Perang (48) Luar Negeri (43) Militer (101) Pameran Teknologi (30) PBB (44) Perang (4) Pertahanan (155) Polisi (5) Politik (62) Serah Terima Jabatan (1) Teknologi (91) Timur Tengah (6) TNI (105) TNI-AD (46) TNI-AL (140) TNI-AU (83) tnial (3) Today's Pic (7) US Army (2) War (2)
Diberdayakan oleh Blogger.
Defender Magazine