Jakarta (ANTARA News) - Industri pertahanan nasional membutuhkan dana 600 juta hingga 700 juta dolar AS untuk bisa memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI.
Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono di sela-sela Pameran Pertahanan dan Dirgantara Indonesia 2008 di Jakarta Kamis mengatakan, pemerintah belum merumuskan aturan hukum yang jelas kemungkinan sumber pendanaan dari bank-bank nasional seperti BNI-46, Bank Mandiri, dan BRI.
"Belum adanya rumusan aturan hukum itu yang menyebabkan hingga kini indsutri strategis nasional atau BUMNIS kesulitan untuk memenuhi pengadaan alutsista TNI dari dalam negeri," kata Juwono menegaskan.
Pada kesempatan yang sama, Sekjen Departemen Pertahanan (Dephan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan, saat ini pemerintah telah memiliki PP No54/2008 tentang Tata Cara Pengadaan dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri, termasuk untuk pengadaan alusista dari dalam negeri.
"Namun, hingga kini belum ada petunjuk teknis dari masing-masing instansi terkait termasuk Departemen Keuangan dan Bank Indonesia, untuk implementasi PP tersebut," katanya.
Jadi, selama ini untuk pengadaan dalam negeri digunakan skema DIPA atau Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, lanjut dia.
PP Pinjaman Dalam Negeri itu, ditetapkan pemerintah sebagai langkah lanjutan untuk menunjang kemandirian industri pertahanan nasional dalam memenuhi kebutuhan persenjataan dan sarana pertahanan lainnya bagi TNI.
Saat ini pemerintah telah mengidentifikasi berbagai peralatan yang dapat diproduksi BUMNIS yang diperkirakan bernilai 397 juta dolar AS yang sebagian merupakan pengalihan dari Kredit Ekspor (KE).
Jumat, 21 November 2008
Industri Pertahanan Butuh 700 Juta Dolar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Program pengadaan pesawat MRCA (Multi-Role Combat Aircraft) RMAF Malaysia tengah memasuki tahap tender akhir, salah satu kandidat pesaw...
-
Magelang - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno, mengatakan bahwa pembuatan kapal jenis Perusak Kawal Ruda...
-
Magelang - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio mengatakan, penggantian pesawat Hawk-MK53 kemungkinan terganjal keterba...
-
JAKARTA - Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Republik Korea Selatan untuk Indonesia Kim Ho young, ...
-
Yogyakarta (ANTARA News) - TNI Angkatan Udara menargetkan kenaikan rata-rata kesiapan pesawat sekitar 10 hingga 15 persen, dengan kenaikan a...
-
Fotografer - Rois Jajeli Penghitungan hasil suara Pilgub Jatim mendapat pengamanan super ketat. Selain polisi, Kodam V/Brawijaya juga menur...
-
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono mengatakan, Indonesia tetap perlu melakukan modernisasi militernya, meski harus dilak...
-
Dua personil pasukan khusus bersenjata laras panjang masing-masing M16 dan AKA M, menelusuri lorong-lorong di wilayah perumahan dekat Sesko ...
-
Jakarta - Kementerian Pertahanan Indonesia dan Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Kamis, menandatangani Penataan Kerangka Kerja bagi Keg...
-
Beirut - Komandan Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL) Mayjen Claudio Graziano mengatakan, tambahan pasukan infante...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar