Jakarta (ANTARA News) - Indonesia akan mengkaji ulang seluruh pengadaan senjata dan sarana pertahanan yang didatangkan dari luar negeri menyusul menguatnya mata uang dolar AS dan krisis keuangan dunia.
Demikian hasil pertemuan Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono dengan pejabat militer, delegasi negara sahabat, dan produsen senjata di sela-sela Pameran Pertahanan Indonesia (Indo Defence) dan Pameran Dirgantara Indonesia (Indo Aerospace) 2008 di Jakarta, Rabu.
"Kita kaji kembali seluruh syarat-syarat pinjaman melalui bank, Kredit Ekspor, terutama tentang harga agar tidak dinaikkan menyusul penguatan mata dolar AS," katanya.
Kaji ulang akan dilakukan bersama Bank Indonesia, Departemen Keuangan, Departemen Perindustrian dan Mabes TNI.
Menhan mengharapkan segala pemenuhan senjata dan sarana pertahanan dari luar negeri dapat tetap berjalan efektif dan efisien sesuai alokasi anggaran yang menurun menyusul krisis finansial global.
"Semua negara, termasuk produsen dan pemberi bantuan industri pertahanan terkena dampak krisis finansial global sehingga perlu ada kesepakatan bersama untuk mengatasinya, termasuk dalam pengkajian pengadaan alat utama sistem senjata," tutur Menhan.
Kaji ulang tersebut, lanjut Juwono, juga berlaku untuk kontrak yang sedang berjalan di mana Indonesia meminta agar perusahaan industri strategis tidak menaikkan harga barang menyusul penguatan nilai dolar AS.
Tentang dampak krisis keuangan global terhadap daya tangkal militer RI, ia mengatakan, disiasati dengan kesetaraan teknologi alutsista yang ada dengan teknologi yang tengah berkembang.
"Misalnya, jika kita hanya punya F-5 Tiger maka harus dapat disetarakan kemampuan teknologinya dengan F-18. Seperti itu seterusnya, sehingga kita tetap punya daya tangkal," ujarnya.
Pada hari pertama Indo Defence dan Indo Aerospace 2008 Menhan Juwono menerima kunjungan kehormatan antara lain, wakil menteri pertahanan Timor Leste, wakil menteri pertahanan Belanda, Afrika Selatan, Panglima Angkatan Tentara Malaysia, wakil menteri pertahanan Bulgaria, wakil menteri pertahanan Republik Ceko dan lainnya.(sumber)
Kamis, 20 November 2008
RI Kaji Ulang Pengadaan Senjata
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Jakarta - TNI AL siap siaga menghadapi terorisme di laut. Sejumlah latihan sudah dilakukan demi kesiapan menanggulangi ancaman di wilayah pe...
-
ARMATIM (20/1),- Setelah menempuh pelayaran selama empat hari, KRI Teluk Cendrawasih-533 dengan komandan kapal Mayor Laut (P) Baharudin Anwa...
-
SURABAYA - Kapal Perang RI (KRI) Kupang-582 dari Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) bocor dan hampir tenggelam karena dihantam omba...
-
JAKARTA - Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Budi Santoso meminta DPR dan pemerintah serius dalam mempersiapkan kemandirian alat...
-
TNI Angkatan Darat (AD) menggelar latihan bersama Tentara Nasional Singapura, Kamis (24/10). Latihan dibuka di Lapangan Markas Rindam I/Buki...
-
PARIS - Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Kamis (16/4), beserta rombongan, melakukan kunjungan kerja ke Menteri Pertahanan Perancis Hervĕ...
-
PUSPEN TNI (14/11) - Pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Kontingen Garuda XX-F membantu pasukan tentara pemerintah Kongo (FARDC) memeran...
-
KRI Lambung Mangkurat-874 dari Satuan Kapal Patroli (Satrol) Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) menangkap kapal ikan berbendera Ind...
-
JAKARTA - Pemerintah Indonesia kembali mengirim pasukan TNI sebanyak 1.136 personel ke Lebanon untuk bergabung dalam Pasukan Pemelihara Perd...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar