MENTERI Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono mengakui masih ada nepotisme maupun korupsi di tubuh Departemen Pertahanan (Dephan) dan TNI. Namun, besarnya dan intensitas permainan yang terjadi sudah jauh berkurang. dibanding satu dasawarsa lalu.
"Hanya sporadis di beberapa tempat," katanya usai menutup seminar internasional "Indonesia 2025: Geopolitical and Security Challanges" di kantor Dephan, Jakarta, Kamis (12/3).
Dia menjelaskan, empat tahun terakhir, secara kelembagaan sistem yang berlaku di Dephan telah diperbaiki. Ujung-ujungnya, sistem lebih bisa berjalan daripada individunya.
Kondisi berbeda terjadi di masa lampau. Strukturnya saat itu masih sentralistik. Pemilihan personel dan kenaikan pangkat bisa ditentukan perorangan. Begitu pula dengan pengadaan barang dan jasa. Khususnya pembelian senjata strategis yang prosesnya tidak transparan.
"Sekarang semua satu pintu," katanya. Ada sistem evaluasi pengadaan yang mempertemukan prodesen dan pengguna. Tidak ada lagi pihak ketiga. "Perbaikan sistem Dephan sudan 90 persen," katanya.
Sumber : JURNAS
Sabtu, 14 Maret 2009
Masih Ada Nepotisme di Tubuh Dephan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
LEBANON - Prajurit Kontingen Garuda meraih seluruh gelar petembak perorangan terbaik I, II dan III dalam turnamen menembak pistol POL Contin...
-
SURABAYA - Satuan elite AL Amerika Serikat Navy Seal, Senin (12/1) berbagi pelajaran khusus dengan rekan seprofesi dari Pasukan Katak TNI AL...
-
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Subandrio mengatakan, Indonesia akan memilih secara cermat saat memilih produsen d...
-
MAKASSAR - Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) gelar latihan operasi Pertahanan Udara Nasional (Hanudnas) dengan sandi “Tameng Pe...
-
Secara resmi tugas pengamanan Naqoura Extension yang merupakan bagian dari perluasan fasilitas di lingkungan Markas Besar UNIFIL di Lebanon ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar