Jumlah 10 kapal selam jadi prioritas anggaran (foto : Antara)
Jakarta, Kompas - Kementerian Pertahanan memperkirakan, kebutuhan anggaran pertahanan Indonesia hingga 2014 mencapai 6,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 60 triliun. Pemerintah pun berupaya meningkatkan kemampuan pendanaan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan anggaran pertahanan itu dan mengurangi ketergantungan pendanaan dari luar negeri. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan hal itu seusai sidang kabinet terbatas bidang keamanan yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (11/8), di Kantor Presiden. Estimasi kebutuhan anggaran pertahanan itu, menurut Purnomo, termasuk pengadaan 10 kapal selam yang baru terealisasi dua buah.
Selain itu juga pengadaan sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk Angkatan Udara dan Angkatan Darat, baik yang dibeli dari luar negeri, atau diproduksi bersama, maupun produksi dalam negeri.
“Dalam pembahasan ini, kita ingin tahu berapa kemampuan keuangan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan itu. Kita ingin melihat seberapa besar kemampuan keuangan dalam negeri itu bisa menggantikan pinjaman luar negeri sehingga kita tak banyak tergantung dari pendanaan luar negeri,” katanya.
Ia mengakui, kemampuan pendanaan dalam negeri saat ini berkisar Rp 800 miliar. Hingga 2014, kemampuan pendanaan APBN diperkirakan hanya berkisar Rp 4 triliun. Pemerintah tengah mengupayakan agar sindikasi perbankan nasional dapat ikut membiayai anggaran pertahanan Rp 25 triliun sampai Rp 30 triliun.
Namun, Wakil Ketua Komisi I DPR Tb Hasanuddin mengatakan, pemerintah jangan memaksakan diri. Kemhan harus melihat kebutuhan ekonomi seluruh bangsa bahwa hingga kini masih banyak rakyat yang butuh makan. Kemhan harus realistis dan menentukan skala prioritas. (EDN/WHY)
(Kompas)
Senin, 15 Agustus 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
BANDA ACEH--MI: KRI Sultan Iskandar Muda bernomor lambung-367 tiba dan berlabuh di pelabuhan khusus PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Kota Lhokse...
-
SURABAYA (BP) - Suasana di Blok Ambalat belakangan kian memanas. Sejumlah kapal patroli Tentara Diraja Laut Malaysia, kian berani masuk ke w...
-
Magelang - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno, mengatakan bahwa pembuatan kapal jenis Perusak Kawal Ruda...
-
JAKARTA - Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Budi Santoso meminta DPR dan pemerintah serius dalam mempersiapkan kemandirian alat...
-
TNI Angkatan Darat (AD) menggelar latihan bersama Tentara Nasional Singapura, Kamis (24/10). Latihan dibuka di Lapangan Markas Rindam I/Buki...
-
Jakarta - Indonesia akan mengirimkan satu kapal perangnya ke Lebanon Selatan, guna mendukung terciptanya stabilitas keamanan di wilayah ters...
-
Komandan Sektor Timur UNIFIL, Brigadir Jenderal Juan Carlos Medina Fernandez yang akan mengakhiri masa tugasnya di Lebanon, secara khusus da...
-
CIKEAS - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan anggaran pertahanan yang selama ini disebut banyak pihak masih minim dibandingkan kebu...
-
Yogyakarta (ANTARA News) - TNI Angkatan Udara menargetkan kenaikan rata-rata kesiapan pesawat sekitar 10 hingga 15 persen, dengan kenaikan a...
-
JAKARTA - Thailand akhirnya ikut bergabung dengan Indonesia, Malaysia dan Singapura dalam pengamanan Selat Malaka, setelah sempat tertunda b...
Sebenarnya besaran untuk pengadaan Alutsista TNI anggaran sebesar 25 Trilyun-30 Trilyun dapat terpenuhi kalau saja sistem pemerintahan di negara kita bersih dari praktek Korupsi. Jadi selama Korupsi masih merajalela di negeri ini, TNI harus bersabar untuk memenuhi kebutuhan Alutsistanya, atau bahkan hanya bisa bermimpi.
BalasHapus