JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso mengatakan, pihaknya akan segera mengoperasikan Pos TNI Angkatan Laut (Posal) di Pulau Nipah, yang berada di perbatasan RI-Singapura.
Berbicara usai menghadiri rapat koordinasi bidang politik, hukum dan keamanan di Jakarta, Selasa, panglima mengatakan, pembangunan Posal dan dermaga TNI AL di Nipah dapat selesai pada dua bulan ke depan.
"Dalam jangka waktu tersebut, TNI akan mempersiapkan personel dan perangkat lainnya yang akan mengawaki serta mengoperasikan Posal dan Dermaga TNI AL itu.
Pada kesempatan yang sama, Asisten Operasi Panglima TNI Mayjen TNI Supiadin mengemukakan, selama ini pengamanan di Pulau Nipah yang berada di perbatasan RI-Singapura dilakukan oleh satu peleton anggota TNI.
Pelaksanaan pengamanan selama ini, lanjut dia, dikendalikan dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Batam. "Nah, keberadaan Posal dan Dermaga TNI di Nipah ini bertujuan mengoptimalkan pengamanan di Nipah, kalau tidak (dilakukan) lama-lama hilang," kata Supiadin.
Ia menambahkan, pemerintah Indonesia akan mengkomunikasikan dengan pihak Singapura tentang keberadaan Pos dan dermaga TNI AL itu, mengingat Pulau Nipah berada di wilayah terdepan RI yang berbatasan dengan Negeri Singa itu.
Setelah terakhir bertemu pada 1973, Indonesia dan Singapura secara rutin membicarakan bersama masalah perbatasan laut kedua negara yang masih menggantung.
Beberapa pertemuan teknis yang kembali dilakukan kedua negara mulai 2005 membahas pendekatan-pendekatan yang bisa digunakan untuk pembicaraan mengenai perbatasan laut kedua negara. Pembahasan teknis antara kedua negara kembali dilakukan di Jakarta, pada awal November 2008.
Supiadin mengatakan, sampai saat ini ada dua bagian batas wilayah antara kedua negara yang masih bermasalah, yaitu di sebelah barat (di utara Kepulauan Karimun) dan di sebelah timur (utara Pulau Bintan), dengan panjang wilayah masing-masing sekitar lima mil laut.
Rapat Koordinasi Bidang politik, hukum dan keamanan tentang pengamanan Pulau Nipah dihadiri Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, Menteri Hukum dan HAM Andi Matalatta, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso, Dahuri dan Kepala Bappenas Paskah Suzetta.(sumber)
Selasa, 18 November 2008
TNI Segera Operasikan Pos Pengamanan di Nipah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
SEORANG advokat terkenal, Adnan Buyung Nasution mengusulkan agar perundingan sengketa perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya kawasan Ambal...
-
Jakarta - TNI AL siap siaga menghadapi terorisme di laut. Sejumlah latihan sudah dilakukan demi kesiapan menanggulangi ancaman di wilayah pe...
-
Pada hari itu juga, kedua KRI juga berhasil mendeteksi sebuah helikopter Malaysian Maritime Enforcement Agency dan pesawat Beechraft yang te...
-
TNI Angkatan Darat (AD) menggelar latihan bersama Tentara Nasional Singapura, Kamis (24/10). Latihan dibuka di Lapangan Markas Rindam I/Buki...
-
PARIS - Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, Kamis (16/4), beserta rombongan, melakukan kunjungan kerja ke Menteri Pertahanan Perancis Hervĕ...
-
JAKARTA - Pemerintah Indonesia kembali mengirim pasukan TNI sebanyak 1.136 personel ke Lebanon untuk bergabung dalam Pasukan Pemelihara Perd...
-
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso menegaskan pihaknya komitmen untuk menggunakan senjata dan peralatan militer yang diproduksi i...
-
ARMATIM (20/1),- Setelah menempuh pelayaran selama empat hari, KRI Teluk Cendrawasih-533 dengan komandan kapal Mayor Laut (P) Baharudin Anwa...
-
JAKARTA - Departemen Luar Negeri (Deplu) Republik Indonesia menetapkan pekan kedua bulan Juli sebagai waktu pelaksanaan perundingan mengenai...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar