SURABAYA - Sebuah pesawat Casa 212 milik Skuadron Udara 600 melakukan manuver rendah untuk menentukan koordinat posisi pesawat Nomad yang jatuh, saat atraksi SAR Tempur, usai upacara HUT Ke-54 Penerbangan TNI AL di Apron Lanudal Juanda, Surabaya, Kamis (17/6).
Tampak pula KSAL, Laksamana TNI Agus Suhartono tengah menyimak penjelasan pilot Mayor Laut (P) Ludi saat diterangkan mengenai bagian dari pesawat heli jenis Bell-412. Rencananya KSAL akan mendapat penyematan brevet sebagai warga Penerbangan TNI AL di acara kali ini.Kegiatan yang diikuti seluruh unsur TNI AL tersebut melibatkan sejumlah pesawat pengintai Nomad, pesawat angkut Casa, pesawat latih Tobago dan pesawat heli. FOTO ANTARA/Eric Ireng/Koz/pd/10.
KSAL : Fungsi Penerbangan TNI-AL Belum Maksimal
SIDOARJO - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Agus Suhartono, mengatakan bahwa hingga kini fungsi dan peran Pusat Penerbangan TNI-AL belum maksimal.
"Kami menyadari kemampuan penerbangan TNI-AL relatif masih kecil sehingga belum mampu melaksanakan enam fungsi Penerbangan TNI-AL," katanya dalam upacara Hari Ulang Tahun Ke-54 Penerbangan di Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut, Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (17/6).
Enam fungsi Penerbangan TNI-AL itu adalah peperangan anti kapal selam, peperangan anti kapal permukaan, pengamatan laut terbatas, intai maritim, pendaratan pasukan darat lintas helikopter, dan dukungan logistik cepat.
"Belum lagi terjadinya beberapa musibah yang mengakibatkan institusi TNI harus kehilangan alusista dan personel penerbangan yang profesional di bidangnya," katanya.
Oleh sebab itu, KSAL meminta kepada jajaran Penerbangan TNI-AL untuk selalu melakukan evaluasi kesiapan teknis alustista dengan memperhatikan aspek keselamatan guna mewujudkan program zero accident.
Dalam catatan sejarah, Penerbangan TNI-AL telah berperan besar dalam berbagai pertempuran laut, seperti Operasi Trikora, Operasi Dwikora, Operasi Jayawijaya, Penumpasan PGRS/Paraku, Operasi Seroja, dan Operasi Surya Bhaskara Jaya.
Selain itu, Penerbangan TNI-AL juga berperan dalam tugas-tugas kemanusiaan, seperti bencana gempa bumi dan tsunami di Nangroe Aceh Darussalam dan Nias serta bencana alam lainnya di Tanah Air.
Sumber : ANTARA
Diposkan oleh dsofandi di 8:26 AM
Label: TNI-AL
Jumat, 18 Juni 2010
KSAL : Fungsi Penerbangan TNI-AL Belum Maksimal
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
SURABAYA (BP) - Suasana di Blok Ambalat belakangan kian memanas. Sejumlah kapal patroli Tentara Diraja Laut Malaysia, kian berani masuk ke w...
-
Magelang - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno, mengatakan bahwa pembuatan kapal jenis Perusak Kawal Ruda...
-
JAKARTA - Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Budi Santoso meminta DPR dan pemerintah serius dalam mempersiapkan kemandirian alat...
-
TNI Angkatan Darat (AD) menggelar latihan bersama Tentara Nasional Singapura, Kamis (24/10). Latihan dibuka di Lapangan Markas Rindam I/Buki...
-
Komandan Sektor Timur UNIFIL, Brigadir Jenderal Juan Carlos Medina Fernandez yang akan mengakhiri masa tugasnya di Lebanon, secara khusus da...
-
CIKEAS - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan anggaran pertahanan yang selama ini disebut banyak pihak masih minim dibandingkan kebu...
-
Yogyakarta (ANTARA News) - TNI Angkatan Udara menargetkan kenaikan rata-rata kesiapan pesawat sekitar 10 hingga 15 persen, dengan kenaikan a...
-
JAKARTA - Thailand akhirnya ikut bergabung dengan Indonesia, Malaysia dan Singapura dalam pengamanan Selat Malaka, setelah sempat tertunda b...
-
24 September 2009, Kupang -- Pemerintah Timor Leste mengutus Menteri Muda Otonomi Oecusse, Jorge da Crus Teme untuk melakukan koordinasi den...
-
JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono mengatakan, Indonesia tetap perlu melakukan modernisasi militernya, meski harus dilak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar