JEDDAH, JUMAT - KRI Sultan Iskandar Muda, kapal jenis korvet milik TNI Angkatan laut yang baru dibeli dari Belanda, merapat di Jeddah Islamic Port, Jumat (7/11) siang dan singgah di pelabuhan terbesar di Timur Tengah itu selama tiga hingga empat hari.
Konsul Jendral RI di Jeddah, Gatot Abdullah Mansyur dan beberapa staf Kedutaan Besar RI di Kerajaan Arab Saudi menyambut kedatangan kapal baru Komando Armada Kawasan Timur (Koarmatim) TNI Angkatan Laut yang dikomandani Letnan Kolonel Laut Pelaut Ariantyo Condro Wibowo itu. "Kapal ini dibuat tahun 2006, selesai tanggal 29 Agustus 2008 dan langsung diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Tanggal 19 Oktober kapal diberangkatkan dari Kota Vlissingen," kata Arinantyo serta menambahkan KRI Sultan Iskandar Muda dibuat di pabrik Schelde yang berada di Kota Vlissingen, Belanda.
Dari Vlissingen, lanjut Ariantyo, kapal melintasi lautan menuju Cadis (Spanyol), lalu ke Napoli (Italia), Port Said (Mesir), dan pada Jumat sampai di Jeddah Islamic Port. Menurut rencana, kapal akan singgah di Jeddah selama tiga hingga empat hari.
Selama singgah di Jeddah, komandan dan awak kapal yang berjumlah 79 orang akan berkunjung ke otoritas militer setempat untuk mempererat hubungan kerja sama antara kedua negara serta secara bergilir melakukan ibadah umrah di Mekah, sekitar satu jam perjalanan dengan mobil berkecepatan sedang dari Jeddah. "Dari Jeddah , kapal akan menuju ke Oman dan India. Disana singgah sebentar untuk melaksanakan fungsi diplomasi TNI, baru kemudian melanjutkan perjalanan ke Surabaya. Total perjalanan menuju Indonesia diperkirakan 43 hari. Kita ditunggu di Surabaya tanggal 5 Desember, pas hari ulang tahun TNI AL," jelasnya.
Lebih lanjut Ariantyo menjelaskan, KRI Sultan Iskandar Muda merupakan kapal berteknologi mutakhir ketiga yang dibeli untuk Koarmatim. "Sebelumnya sudah ada KRI Diponegoro dan KRI Sultan Hassanuddin. Dan masih ada satu lagi, KRI Frans Kaisiepo, masih dibuat, targetnya awal April tahun depan sudah selesai," katanya.
Kapal dengan ukuran panjang 90,72 meter dan lebar 11 meter itu dibuat dengan sistem panel dengan teknologi Ship Integrated Geometrical Modulatory Approach (SIGMA) yang memungkinkan dilakukannya modifikasi tingkat kecil hingga besar pada kapal tersebut. "Kapal ini sangat kompatibel menerima berbagai modifikasi, baik penambahan sistem sensor maupun sistem senjata," katanya.
Ariantyo menjelaskan, kapal itu juga dirancang supaya dapat memantulkan radar yang dipancarkan pihak lain dan membiaskannya ke sudut lain sehingga tidak mudah dideteksi oleh pihak lain. Desain kapal sesuai dengan karakter perairan Indonesia yang sangat beragam dan mampu beradaptasi dengan variasi kondisi cuaca.
Kapal seberat 1.800 ton tersebut juga dilengkapi dengan sistem sensor dan sistem persenjataan yang cukup memadai. Kapal memiliki kemampuan untuk melakukan peperangan antipermukaan, peperangan antikapal selam dan pertahanan udara terbatas. "Untuk peperangan antipermukaan kita punya senjata rudal permukaan, untuk peperangan antikapal selam ada torpedo dan untuk pertahanan udara kita punya rudah ’surface to air’ tetral," jelasnya.
Disamping itu, lanjut dia, kapal juga dilengkapi dengan satu pucuk meriam 76 milimeter multifungsi yang dapat berfungsi sebagai meriam antipermukaan, anti udara dan bantuan tembakan kapal ke darat serta senjata ringan untuk konflik lateral. Keempat kapal yang dibuat dengan nilai kontrak total 700 juta euro itu juga dilengkapi dengan sistem radar tempur dan radar navigasi. "Sistem radar ini terintegrasi dengan sistem senjata," tambah Ariantyo.(sumber)
Sabtu, 08 November 2008
KRI Sultan Iskandar Muda Singgah di Jeddah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
Tiga Sukhoi Su-27 SKM Tiba 5 September JAKARTA - Tiga pesawat Sukhoi buatan Rusia jenis Su-27SKM direncanakan datang 5 September 2010. Ketig...
-
JAKARTA - Thailand akhirnya ikut bergabung dengan Indonesia, Malaysia dan Singapura dalam pengamanan Selat Malaka, setelah sempat tertunda b...
-
JAKARTA - Departemen Pertahanan menyatakan, pengadaan dua kapal selam baru bagi TNI Angkatan Laut akan ditunda sampai 2011, karena keterbata...
-
Pekanbaru - TNI Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Udara Thailand (Royal Thai Air Force/RTAF) menggelar latihan bersama yang dijadwalkan hari ...
-
Selamat datang, pahlawan muda Lama nian kami rindukan kamu Bertahun-tahun bercerai mata Kini kita dapat berjumpa pula Itulah satu bait lagu ...
-
DEPARTEMEN Pertahanan (Dephan) mengkaji kembali perlunya pengadaan kapal selam bagi TNI AL. Alasannya, pengadaan kapal selam menghadapi seju...
-
SAMARINDA - Jajaran TNI akan segera membangun pangkalan udara (Lanud) di Kabupaten Berau (Kalimantan Timur), maksud pembangunan lanud ini be...
-
JAKARTA - Departemen Pertahanan (Dephan), Departemen Keuangan (Depkeu) dan Bappenas mengadakan rapat koordinasi rutin pengadaan alat utama s...
-
JAKARTA - Korps Marinir TNI Angkatan Laut dan Korps Marinir Amerika Serikat (US Marine Corps/USMC) sepakat untuk meningkatkan kerja sama, te...
-
KUPANG - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VII Kupang, Nusa Tenggara Timur, akan menggelar latihan bersama Angkatan Laut Australia (Royal Au...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar